"...ayo kita saling bunuh."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mata Minseok berbinar binar menatap pria di depannya. Berharap pria itu mau melayani Minseok "Bermain".Pria itu tertawa. Lalu menatap Minseok sendu.
"Kau selalu begini, kapan kau berubah?"pria yang memiliki nama Kim Chen itu tetap tersenyum manis kearah Minseok.
"Layani aku atau aku akan membunuhmu!"Minseok menarik kerah Chen dan menatapnya geram.
"Ayolah Minseok. Apa yang ayahmu lakukan kepadamu hingga kau seperti ini? Labih baik kita minum kopi bersama di cafe. Cepatlah."
Chen menarik pergelangan tangan Minseok dengan paksa. Minseok memberontak. Namun Chen lebih kuat.
Langkah kakinya mulai berirama mengikuti langkah kaki Chen yang lebar. Chen terus tersenyum mengetahui bahwa Minseok menurutinya.
Kedua pria itu masuk ke dalam sebuah cafe. Memesan ruangan VVIP dan segera berlari ke lantai atas.
"Mengapa VVIP?"pria mungil itu mengkerutkan dahi dan menatap Chen tidak suka.
"Bukankah kau ingin membunuhku? Kau bilang 'ayo saling bunuh', dan ini caraku untuk membunuhmu Minseok Kim..."
Chen tersenyum dan membuka jasnya. Minseok tidak mengerti apa pun. Pria ini mau melakukan apa.
"Hei Chen, hentikan! Dimana pistolmu? Di mana pedangmu?"Chen mencengkeram rahang Minseok dengan kuat.
"Ayo kita bermain menggunakan pedang."Minseok menatap tatapan Chen takut. Baru kali ini ia merasa begitu ketakutan pada orang lain kecuali bos mafia dan ayahnya.
Minseok hanyut dalam buaian Chen. Hingga ia lupa diri. Bahwa mereka sama sama laki laki.
"Hentikan Chen, ini tidak benar."
.
.
.
.
.
.
.
."Nghh C-Cheen..."
Chen tersenyum melihat mangsanya terlarut. Sentuhan sentuhan lembut Chen seakan akan menghipnotis Minseok untuk menikmatinya.
"Apa kau pernah melakuaknnya dengan orang lain? Hm? Jawab aku nyonya Kim."
Chen memasukkan 2 jarinya ke dalam hole Minseok. Membuat Minseok melenguh nikmat. Niatnya untuk membunuh terhapus seketika.
"Ti-tidak, ini pertama. Ahh! Jangan mainkan jarimu!"pipi Minseok memerah semurna. Nafasnya mulai terengah. Keringat mulai membasahi tubuhnya.
"Seksi sekali."
Chen menyeringai. Ia akan menang dalam pembunuhan ini. Ia akan membunuh Minseok. Minseok akan menjadi miliknya.
Dimasukkan penisnya ke dalam lubang Minseok perlahan. Minseok meremas bahu Chen erat. Sangat kuat. Membuat bahu Chen tergores dan berdarah.
"Aaaa-! Sa-sakit! Pelan pelan!"
Dari ujung mata Minseok, keluar air mata. Rasa sakit menjalar tubuh Minseok. Sakit sekali.
"Aah, Minseok. Sempit sekali di dalam sini."
Chen tersenyum. Kejam. Ia menaklukan Minseok. Minseok miliknya.
"Chen-! Aah! Ja-jangan bergerak! Mphh!"
Chen melumat bibir Minseok yang berisik. Dilumatnya kasar. Dilumatnya asal. Tapi yang terasa oleh Chen ketika melumatnya adalah.
"Manis."
Bibir Minseok sangat manis. Berbeda dengan tingkah laku Minseok diluar. Sangat dingin.
Chen memasukkan lidahnya ke dalam mulut Minseok. Menyapa lidah yang dingin di dalam sana.
Lidah yang bila berucap mengeluarkan kata kata keji. Kata kata pahit. Dan kata kata yang menohok hati.
Rasa dari lidah itu sendiri sangat nikmat. Membuat Chen candu. daging lunak itu saling beradu di dalam. Menumpahkan banyak saliva dari sudut bibir mereka berdua.
Minseok mulai bergairah. Matanya terpejam menikmati perlakuan Chen.
Chen mulai menggerakkan penisnya keluar masuk. Segera Minseok mencakar leher belakang Chen karena kaget.
Ciuman mereka terlepas. Menghasilkan jaring jaring saliva antara keduanya. Ciuman yang candu untuk Minseok pertama kalinya. Dan fist kissnya.
"Aahh Chen! Mpphh!"Minseok terus mendesah. Desahannya memenuhi ruangan VVIP.
Yang tidak kedap suara.
Sekali lagi.
Tidak kedap suara.
Suara desahan Minseok terdengar sampai koridor. Membuat para tamu Cafe merasa keberatan.
Dua namja sedang bercinta di ruangan VVIP Cafe yang tak kedap suara.
Anehnya, para staff Cafe tak merasa keberatan. Seperti Sudah biasa dengan hal hal seperti itu.
Chen menjilat nipple Minseok pelan. Memainkan lidahnya di sekitar nipple Minseok. Menambah gairah Minseok.
Minseok menyukainya. Minseok menikmatinya. Minseok candu.
Dan Chen sangat bergairah di bawah sana. Gerakan gerakan kasar itu menjadi kenikmatan untuk mereka berdua.
"Kim Minseok, kau milikku."
.
.
.
.
.
.
.~✠•✧TBC✧•✠~
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA●CHENMIN✔ [SEASON 1 COMPLETED]
FanfictionChoi Minseok. Anak semata wayang Kim Junmyeon. Sekaligus penerus tangan kanan yang baru untuk Choi Siwon. Ini cerita tentang pengorbanan, cinta, kepercayaan, dan kriminal. Bagaimana Minseok bertahan hidup di dunia yang kejam, sebagai mesin pembunuh...