Kelas XI Ipa 2 dimana kelas yang sedang di ajarkan Bu Beti, guru Fisika yang terkenal dengan kegalakan tiada duanya. Guru yang memiliki ciri khas dengan rambut di gelung ke belakang tersebut sedang menuliskan beberapa rumus-rumus fisika di white board.
Penderitaan anak IPA memang menyakitkan. Baru saja tadi mendapatkan pelajaran matematika yang menguras otak, sekarang di sambung dengan pelajaran Fisika yang juga sebelas duabelas dengan matematika.
"Ini materi baru, di buku paket kalian tidak ada" ujarnya dengan suara yang selalu tegas. Bu Beti menyudahi penulisannya lalu matanya beralih pada seorang siswi.
"Alhena," Alhena yang sedang fokus mencatat materi baru dari papan tulis pun mendongakan kepalanya. "kamu ke perpustakaan ya. Tolong minta sama Bu Miti buku Fisika 2 yang tadi Bu Beti ambil"
Kalian dengar kan? Apa semua guru seperti Bu Beti? Ke perpustakaan hanya mengambil 1 buku sebagai pegangannya. Sisanya ia akan menyuruh siswa mengambilnya. Kenapa tidak sekalian semuanya? Membebankan siswa saja.
Dengan malas Alhena mengangguk "Iya Bu" lalu segera keluar jelas menuju perpustakaan yang ada di lantai bawah. Ini yang membuatnya malas, jarak antata kelasnya dan perpustakaan itu cukup jauh.
Setibanya di depan perpustakaan, Alhena melepas sepatunya karena memang masuk ke dalam perpustakaan sepatu harus di lepas terlebih dahulu.
Bau buku menyeruak masuk ke dalam hidung Alhena. Perpustakaan sepertinya sepi karena hanya ada Bu Miti yang berkutat dengan komputernya saja yang terlihat.
"Permisi Bu" ujar Alhena sopan. Bu Miti yang mendengar suara Alhena langsung mengalihkan pandangannya dari komputer.
Bu Miti sdikit menurunkan kaca matanya agar melihat Alhena dengan jelas "Ada apa?" tanya Bu Miti dengan logat khas batak nya. Nadanya memang terdengar tidak santai, cenderung ngegas, tapi memang begitu ciri khas Bu Miti
"Saya mau ngambil buku Fisika 2 yang tadi Bu Beti ambil Bu"
"Sebentar ya!" Bu Miti lalu berdiri, matanya menatap pada rak-rak buku. "Nahh kau cari lah buku itu di rak yang itu ya! Raknya memang khusus buku IPS. Kau anak IPS kan?" tanya Bu Miti yang membuat Alhena mengernyit lalu menggeleng.
"Bukan Bu"
"Ya Terus kau cari apa? Fisika kan pelajaran IPS" jawabnya.
"Bu, Fisika itu pelajaran IPA" ujar Alhena berhati-hati jika dia ngegas pasti Bu Miti lebih. Lagian dari mana sejarahnya Fisika itu bagian dari IPS.
"Ya terus? Bu Beti kan guru IPS? Ya kau cari lah buku itu di rak sana!" Alhena menahan emosinya. Astaga jika bukan Bu Miti orang yang lebih tua darinya pasti sudah dari tadi kebun binatang dari mulut Alhena menyumpah serapahi Bu Miti.
"Ini ada apa ya?" tanya laki-laki yang baru saja sampai di perpustakaan. Laki-laki itu heran saat melihat Alhena yang wajahnya memerah menahan amarah.
Bu Miti dan Alhena menoleh ke arah laki-laki yang sedang berdiri di sampingnya "Ha Romeo! Ini si Alhena ini mau cari buku Fisika 2 di suruh sama Bu Beti katanya, ya Ibu beri tau di rak IPS tapi katanya Fisika itu pelajaran IPA, tapi kan Bu Beti itu guru IPS"
Romeo mendengus pelan, sepertinya ia tau mengapa wajah Alhena memerah. Memang berbicara dengan Bu Miti itu perlu kesabaran extra.
"Bu Miti yang cantik-"
"Nah kau tau pun itu!" potongnya sebelum Romeo menyelesaikan kalimatnya. "Yang ngajar IPS itu Bu Teti, nah yang ngajar IPA itu Bu Beti" ujar Romeo hati-hati.
"Terserah lah mau Bu Beti, Bu Teti. Buat nama kok beda huruf depannya aja, jadi bingung kan saya"
Alhena memutar bola matanya malas. "Nama Ibu juga sama" lirihnya yang terdengar oleh Bu Miti dan Romeo. Alhena tidak perduli lebih baik ia mencari buku itu sendiri saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alhena
Novela Juvenil1 July 2019 Baca aja dulu, semoga suka! Jangan lupa tambahin ke reading list!