Si Kerudung Merah dan Serigala 5

1.8K 341 55
                                    

"AAHHH!!" Ling-er jejeritan sambil lari secepat kilat.

"Ahahahaha! Mau lari kemana kamu!!" seru werewolf ngejar.

"MAMAAA TOLONG!!! PAPAAAAAHHHH!!!"

Mereka muter-muterin rumah entah berapa kali. Sampe akhirnya berhenti dulu, capek soalnya.

"Bentar, bentar, time out!" Kata Ling-er ngos-ngosan.

Werewolf nggak ngomong apa-apa. Dia juga capek soalnya.

Mereka akhirnya minum dulu bentar. Untungnya rumah Nenek Yu ini memakai pipa Rucika. Airnya mengalir sampai jauh.

Dan, mumpung werewolfnya lagi asyik minum, Ling-er ngeluarin kartu truf-nya.

"Bang Werewolf, mau makan siang dulu gak? Mamaku bawain bekel nih."

Werewolf yang lagi ngeberesin darah yang nempel dibajunya langsung bersinar. "Mau mau!!"

Mereka memutuskan gelar tiker dibawah pohon apel. Untungnya Mama Yanli bawain bekel lumayan banyak.

"Ooh, Kamu kesini cuman buat ngasih kue ke Mama Yu," sang Werewolf ngangguk sambil makan. Ling-er cerita-cerita tentang neneknya.

"Nenekku kemana, Bang? Abang liat gak?"

Niatnya sih, si Abang Werewolf ini mau ngegodain Ling-er doang, "Udah kumakan."

"HAH?!"

PIIIIIIIIII—

Ling-er langsung ngambil peluit buat ditiup. Si Abang Werewolf langsung nutup telinga, keceng banget woy suaranya.

Belom sepuluh detik ditiup, terdengar banyak suara derap kaki kuda.

Oh, itu nggak cuma kuda doang, ada keledai juga soalnya.

Sepupuan [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang