(6)

2.6K 319 14
                                    

V? 


Siapa V?


Aku tak tahu tentang siapa V ini dan ada hubungan apa dia dengan Taehyung. Aku bahkan tidak tahu apa aku harus percaya atau tidak. Taehyung tidak pernah bercerita tentang ini sebelumnya. 


Sejenak aku mulai berpikir, apakah ada hal lain yang Taehyung sembunyikan dariku? Apakah ada lagi yang ia tak ceritakan kepadaku?


Kini, aku memandang wajah Taehyung yang terlelap di sisiku. Ketika tertidur seperti ini, aku tidak tahu dia siapa. Aku tak akan bisa menebak saat bangun dia adalah siapa. Wajahnya selalu sama, polos. 


Entah kenapa tiba-tiba aku mengingat janjiku bersama Taehyung. Janji dimana aku akan selalu disisinya. Apa mungkin dia sudah menyadari kehadiran V? Apa mungkin dia takut tak mengingat apa yang akan dilakukan V kepadaku sehingga dia memintaku untuk tetap disisinya?


Apa mungkin...selama ini dia meminta bantuan padaku?


'Aku tidak punya siapapun yang bisa aku percaya. Aku hanya punya kamu.'

'Aku akan berubah untukmu, Yejin-ah. Hanya untukmu.'

'...meski manusia terlihat polos, belum tentu mereka benar polos, benar begitu kan?'


Sebenarnya, Taehyung sudah memberikan tanda padaku. Apa ini maksud dari ucapannya di taman itu? Selama ini dia memberiku petunjuk...bahwa ada kepribadian lain dalam tubuhnya?


Astaga, memikirkan semua ini membuatku pusing.


"Jangan menatapku seperti itu, sayang. Aku tahu aku memang tampan."


Aku tersadar setelah mendengar suara bariton itu terucap dari bibir pria yang berada dihadapanku. Kedua matanya kini menatapku. Aku tak bisa menebak siapa yang kini tengah berbicara denganku. Apakah V itu benar-benar ada?


Tangannya kini terjulur mengusap pipiku perlahan. Aku hanya menatapnya, tak tahu harus berkata apa. Mungkin jika aku tidak bersama Jungkook waktu itu, jika aku mampu menolak tawarannya untuk mengantarku ke kedai kopi itu...


...semua ini mungkin tidak akan terjadi.


Tak lama, isak tangisku pun pecah. Aku tak mampu menahannya lagi. Aku lelah, Tuhan.


"Maaf. Maafkan aku. Aku tidak tahu kini siapa yang berada di hadapanku, harusnya aku tidak membuatmu kecewa. Aku tak tahu harus bagaimana. Maafkan aku. Aku benar-benar merasa tidak berguna sekarang. Hiks." 


Aku menutup wajahku yang menangis dengan kedua tanganku. Aku tak mau Taehyung atau V atau siapapun itu melihatku menangis. Tiba-tiba, sepasang tangan itu kembali memelukku. Dia mengusap rambutku, kemudian beralih mengusap punggungku. Dekapannya semakin erat terasa. Tangisanku malah semakin kencang.


Sepertinya bahuku juga basah...tunggu, dia menangis juga?


"Maafkan aku, Yejin-ah. Pasti dia menyakitimu, ya kan?"


Eh?


Aku mendorong tubuhnya perlahan, mencoba memerhatikan ekspresi pria yang berada di hadapanku. Aku mencoba mencari bukti untuk meyakinkan penalaranku bahwa, yang ada di depanku ini Taehyung, bukan V.


"T-tae? Ini kamu, kan?"


Aku memegang kedua pipinya yang basah karena air mata itu. Dia mengangguk. Aku menghela napas lega mendengarnya. Ini kesempatanku untuk mencari tahu.


"Tae, aku butuh penjelasan tentangmu. Apapun yang aku tidak ketahui tentangmu."


---


Aku mengetuk-ketukan jariku di atas meja dengan pandangan yang terfiksasi menuju luar jendela besar itu, memerhatikan orang yang berlalu-lalang melewati kedai kopi ini. Hari ini setelah shift-nya usai, Taehyung bilang dia akan menceritakan tentang dia. Dia yang lain, maksudku itu dia yang bernama V.


"Sudah lama menunggu ya? Ini, caramel macchiato kesukaanmu."


Aku melirik ke arah secangkir kopi kesukaanku yang berada di atas meja, lalu teralihkan kepada dirinya yang tengah meletakkan minuman -yang kuyakini iced coffee, karena itu kesukaannya- lalu duduk dihadapanku.


"Terima kasih."


Dia tersenyum tipis, meski dapat aku tebak suasana hatinya saat ini sedang tidak baik. Aku tidak terlalu senang dengan suasana ini, kuharap ada sesuatu yang bisa aku bantu.


"Tae, kalau tidak mau membicarakannya, tidak apa-apa. Kemarin, aku hanya masih terkejut dengan apa yang terjadi." Semakin lama suaraku semakin mengecil. Aku takut kata-kata yang terucap dari mulutku mungkin men-trigger sesuatu dalam tubuhnya. Aku harus berhati-hati.


Dia terdiam, namun kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Aku sudah janji akan menceritakannya, kan? Dia ternyata muncul lebih cepat dari yang kukira."


Aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman tipisku. "Kalau begitu, ceritakan, tae."


---


geng cerita tentang tae-tae chap selanjutnya ya hehe :))

maap banget kemarin-kemarin really slow update:(

dan aku sempet baca komen kalian, makasi buat supportnyaa! bener bener jadi semangat=))

thankyou for you guys votes tho!




(btw, foto Tae di atas itu bayangin aja penampakan V kaya gitu hehehe (edited))













Change | kim taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang