"Fayla sudah kembali. jadi kau tidak akan melakukan rencana pembunuhan itu bukan?" tanya Adam sembari memperhatikan Moly yang sendari tadi hanya menatap lagit malam yang gelap dengan bintang yang baru muncul sedikit. mereka sedang duduk-duduk santai di balkon kamar mereka.
"Aku tidak tahu. tapi, jika kejadian seperti ini terulang lagi, aku tidak akan berdiam diri" kata Moly datar. "Tapi, kenapa kau ingin melakukan pembunuhan. bukankah itu dilarang agama?" tanya Adam bingung. Moly yang mendengarnya hanya menyeringai tanda bahwa dia tahu tapi akan tetap melakukannya. "Kau ini seperti mempunyai kepribadian ganda" kata Adam takut. "Cih, memang aku ini apa? sampai bisa mempunyai kepribadian ganda?" tanya Moly sebal. "Hehehe.. bercanda" kata Adam sembari mencubit pipi Moly. "Au.. sakit" ringis Moly sembari mengusap pipinya yang jadi memerah karna dicubit oleh Adam. "Kenapa Fayla bisa seperti itu ya?" tanya Adam sembari menatap langit. "Seperti apa maksudmu?" tanya Moly bingung sembari beralih menatap Adam. "Ya, kau tahu. angel tidak akan bisa hidup kembali setelah mendapat luka yang sangat parah" kata Adam bingung. "Entahlah, dia memiliki banyak sekali rahasia dalam hidupnya" kata Moly sembari kembali menatap langit malam.
sementara itu, di sebelah kanan balkon kamar Moly dan Adam ada balkon kamar Vani dan Revin yang berjarak memang agak jauh dari Moly dan Adam. sehingga, jika pasangan-pasangan itu sedang berbicara pasti itdak akan terdengar jelas. Vani dan Revin juga sedang berada di balkon kamar mereka. "Vaniku" panggil Revin sembari memperhatikan setiap inci wajah Vani. "Hm.." gumam Vani. "Apa kau bahagia?" tanya Revin. "Bahagia?" tanya Vani sembari melihat kearah Revin. yang dijawab anggukan oleh Revin. "Hm.. Bahagia ya? mungkin" jawab Vani seadanya. "Mungkin? kenapa?" tanya Revin bingung. "Entahlah, akhir-akhir ini perasaanku selalu tidak enak. mungkin sesuatu akan terjadi. sesuatu yang menyakitkan" kata Vani lirih. jelas sekali bahwa dia sedang bingung. "Mungkin itu hanya perasaan biasa. sudahlah, jangan terlalu dipikirkan" kata Revin sembari mengusap puncak kepala Vani. Vani dan Revin kembali terdiam sembari memperhatikan langit malam yang mulai gelap tanpa bintang dan bulan yang tertutupi awan mendung.
"Kenapa seperti ini?" kata Vani bingung.
Wuusss...
seketika itu juga ada angin yang sangat besar yang menghampiri mereka berdua.
DEG..
jantung Vani berdetak tidak menentu melihat pemandagan yang ada di hadapannya saat ini. tanpa Vani sadari cairan bening yang sudah tidak mampu dia tanpung lagi tumpah membasahi pipi dan dagunya.
sementara Revin sedang dicium tepat dibibirnya oleh seseorang berjubah hitam. sementara gadisitu terus menciumi bibir Revin, Revin hanya diam mematung karna kaget dengan apa yang ia alami. "Apa yang kau lakukan?" tanya Revin sembari melepas ciuman itu. "Aku rindu padamu, apa kau tidak merindukanku" kata gadis itu manja. dengan kecepatan yang sangat cepat (?) gadis itu memeluk Revin dengan erat. Vani yang melihatnya hanya bisa mematung di tempat sembari menangis tanpa suara.
Gadis berambut blonde itu membisikan sesuatu ke telinga Revin. "Ayo kita kembali seperti dulu lagi. hidup bersama seperti dulu, tertawa, menangis, susah, senang. kita lewati itu bersama lagi" bisik Gadis itu, namun sangat jelas terdengar oleh telinga Vani. Vani yang sudah tidak tahan dengan hal tersebut langsung berdiri dari kursinya.
"Eh, ternyata ada orang ya? maaf ya tadi aku langsung melakukan hal yang seharusnya tidak dilihat orang lain. Iyakan, sayang" kata Gadis itu sembari melirik Vani sebentar dan kembali memperhatikan Revin. "Vani, ini ga seperti yang kamu.." kata Revin terputus oleh ucapan Vani. "Maaf" kata Vani sembari hendak melangkah pergi masuk ke dalam kamar namun ditahan oleh Revin. "Harusnya aku yang minta maaf" kata Revin lirih. "Sayang, dia siapa sih. biarkan saja dia masuk, kan kita jadi bisa berduaan" kata Gadis itu sembari bergelayut manja di lengan Revin. "Victoria, pergilah" kata Revin. "Tidak, aku sangat merindukanmu" kata Gadis itu yang diketahui namanya adalah Victoria. "Kalian berduaanlah. aku akan masuk" kata Vani datar tanpa melihat wajah Revin yang terkejut mendengar ucapannya tersebut. "Tuhkan. ayo kita pergi jalan-jalan" kata Victoria sembari menyeret tubuh Revin yang enggan pergi dari tempatnya. "Kita terjun saja ya" kata Victoria yang mengenggam erat tangan Revin. tanpa menunggu jawaban dari Revin Victoria sudah membawa Revin terjun ke bawah. (Author: ya da balkon kamarnya aja dilantai 2 jadi terjun juga bisa aja)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)
FantasiFayla seorang gadis tomboy yang merupakan Angel Element api. dia yang selalu tahu sesuatu dan paling banyak memiliki rahasia. Siapakah dia sebenarnya? Zyko adalah lelaki yang merupakan mate Fayla yang juga Angel Element api. satu pertanyaan besar da...