Anglo, gadis manis dengan rupawan yang menarik, tetapi karena ia suka mengintimidasi orang lewat tatapannya yang tajam, ia jadi ditakuti oleh teman sekolahnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan gadis ceria yang mempunyai senyuman manis dan iris mata berwarna biru safir, rambutnya sebahu yang semakin membuat dirinya terlihat fresh.
"Hai," sapanya.
Anglo yang sedari tadi sedang termenung langsung tersadar dan melotot ke arah seseorang yang menyapanya, ia benar-benar terkejut.
"Siapa kamu?" tanya Anglo.
"Aku? Namaku banyak, kamu mau panggil aku apa?"
Anglo mengerutkan dahinya, ia benar-benar bingung dengan gadis di depannya ini.
Orang aneh, batin Anglo.
"Aku nggak aneh, Kok. Aku cuma mau jadi teman kamu." Gadis itu duduk di sebelah Anglo masih dengan senyum tulus.
Anglo melongo menatap gadis itu, lalu menggelengkan kepalanya cepat-cepat. Anglo memijit keningnya.
Orang gila, batinnya lagi.
"Iih, aku nggak gila tau! Nanti aku nggak mau jadi temanmu nih!"
"Bagus itu dan tinggalkan aku sendiri!" Anglo beranjak pergi meninggalkan gadis itu sendiri tetapi gadis itu malah mengikutinya. Diam-diam Anglo memutar bola matanya, kesal.
"Ish!" Anglo menghentakkan kakinya, lalu berbalik menghadap gadis yang mengganggunya ini.
"Kenapa kau mengikutiku?!" Anglo melotot kepadanya.
"Hmm apa ya? Kau belum memberiku nama?" jawabnya dengan muka tanpa dosa.
"Huft, sabar Anglo, sabaar." Anglo mengelus dadanya lalu menatap tajam si gadis ini. "Rachel."
Selesai menyebutkan satu nama, Anglo berbalik badan lagi untuk melanjutkan perjalanan.
"Kenapa?" ucap Rachel di belakang Anglo.
"Entahlah ... aku hanya kepikiran nama itu." Anglo mengangkat kedua bahunya, ia tidak terlalu peduli. Anglo berbalik berniat melihat Rachel, tetapi Rachel sudah tidak ada.
Tuh anak mirip jelangkung aja, datang tak diundang, pulang tak diantar. Bedanya ini versi cantik, batin Anglo lalu kembali berjalan.
😴
Setiap saat, tanpa sedetik pun Rachel meninggalkan Anglo sendiri yang membuat Anglo resah dan semakin kesal kepada Rachel.
Saat di kelas, Anglo memilih mengabaikan Rachel karena takut dimarahi guru, tapi saat di luar kelas apalagi di tempat sepi, Anglo akan memarahi Rachel habis-habisan. Walaupun begitu, Rachel tetap berada di samping Anglo.
Sampai suatu hari, Rachel membuat kesalahan yang berakibat Anglo benar-benar marah padanya tetapi Rachel tetap tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Reaksi yang Rachel berikan semakin membuat Anglo murka dan ia pun mengucapkan kata-kata kasar kepada Rachel tetapi lagi-lagi Rachel tetap tersenyum.
Mendengar keributan, teman sekelas Anglo menghampiri asal suara itu. Ia adalah Greendly, ketua kelas Anglo. Ia melihat Anglo membentak seseorang, tetapi ia tidak terlalu yakin itu adalah orang, karena ia tidak bisa melihat siapa yang dibentak Anglo. Greendly yang ketakutan langsung berbalik meninggalkan Anglo.
Semakin hari Rachel semakin terlihat aneh, walaupun begitu, ikatan pertemanan mereka malah semakin erat. Anglo yang sekarang sudah mulai terbuka, ia sudah menerima Rachel dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stories
RandomBerbagai macam genre, berbagai macam masalah, berbagai macam penyelesaian, dan berbagai macam karakter. Merasakan marah, sedih, senang, ataupun takut. Tapi janganlah dibawa stress, karena cerita ini hanya untuk menghibur. Meminum jamu bersama mbak M...