Intro : Teikou Chuugakkou
---
Kaki gadis kecil itu berjalan hingga kedepan pintu rumah.
Gadis itu berbalik, ia sedikit menarik napas.
"Ittekimasu!" Pamitnya ceria, hendak berangkat.
"Itterashai!" sahut orang yang berdiam dalam rumah.
Baru saja selangkah, kakinya terhenti. Berbalik lagi, "Frère! Hayaku! Kau tidak mau telat kan?" ucapnya memanggil sang kakak dari tempatnya berdiri.
"Berisik-nanodayo!" Empu yang dipanggil baru saja keluar dengan menggandeng sebuah buku.
"Huh? Buku apa lagi itu?" Tunjuk si gadis seraya memandang penasaran kakak sepupunya.
"Hari ini cancer berada di peringkat kedua, dan aku memerlukan lucky item ini agar tidak sial-nanodayo," jawabnya seraya memulai langkah menuju mobil yang akan menjadi tumpangan mereka ke sekolah. Tiba di dekat mobil, seorang pria berpakaian hitam-hitam menunggu, kemudian membukakan pintu mobil untuk mereka berdua.
"Posisi zodiak milikmu hari ini adalah yang ke-empat. Dan lucky item-mu pena 3 warna," ujar sang kakak sembari masuk.
"Midorima Shintarou, kakak sepupuku yang tsundere! Berhentilah mengikuti ramalan aneh Aho-Asa itu! Kau itu sudah SMP jadi sadarlah sedikit!" tekan sang gadis saat sudah duduk di kursi penumpang dengan wajah jengkel.
"Aku tidak tsundere Ayane, dan juga namanya Oha-Asa-nanodayo." Midorima menyangkal seraya jari yang menyentuh kacamata.
Gadis yang dipanggil Ayane itu berdecak. "Na, Neur-san, menurutmu Frère itu masih saja tsundere kan? Iya kan?"
Bodyguard yang merangkap jadi supir pribadi Ayane itu tertawa kecil. "Iya, nona," jawabnya dengan pandangan yang fokus kearah jalan.
"Nah! Benarkan! Jadi Frère jangan mengelak kalau kau itu tsundere!" serunya pada sang kakak yang saat ini memasang wajah kesal.
---
15 menit kemudian, mereka tiba di area tujuan.
"Neur-san, disini saja."
Menurut, sang supir menepikan mobilnya tepat di luar gerbang.
Setelah mobil sempurna berhenti, tanpa menunggu sang supir membukakan pintu Ayane lebih dulu keluar.
"Arigatou, Neur-san,"
"Sudah tugasku, nona."
"Ayo Frère. Jaa Neur-san!" Lambai Ayane seraya memasuki gerbang bertuliskan SMP Teikou.
Puluhan pohon sakura yang berjejer rapi beserta guguran kelopak bunga menyambut kedatangan mereka. Tak luput, puluhan siswa kelas kedua dan kelas ketiga menawarkan klub masing-masing pada murid baru sehingga menciptakan bunyi riuh rendah.
Ayane mendongak pada Midorima yang berjalan disebelah kirinya. "Nee Frère, kau masuk klub basket lagi?"
"Tentu saja-nanodayo," jawabnya dengan mengangkat kacamata.
Ayane mengalihkan atensi, mata biru miliknya yang tertutup poni menelisik ke setiap orang yang sedang menawarkan klub mereka. "Lalu, menurutmu klub apa yang cocok untukku?"
Yang ditanyai senyap, "kau tidak cocok diklub manapun-nanodayo," jawabnya kemudian.
"Kau mengejekku!"
sergah sang gadis kesal namun masih dalam nada sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story Graphia (KnB Fan-fiction)
FanfictionApa basket bisa membuatku merasakan pertemanan? Tidak! Semua sama saja! Pada akhirnya mereka akan terpecah belah dan mengabaikan kata 'teman'. --- #Up kemungkinan besar sebulan sekali. #Cerita ini orisinil dari ide-ide saya, cuma bagian plot sama se...