Sebuah Lykan Hypersport membelah jalanan Seoul, mobil sport seharga 3,4 juta US$ tersebut melaju dengan kecepatan cukup tinggi dengan beberapa mobil di belakangnya. Sang pengemudi menatap datar jalanan di depannya, rambut blondenya kembali menjadi dark brown, hingga akhirnya mobil mewah tersebut berhenti di depan sebuah gedung yang cukup tinggi.
Kaki jenjang berbalut celana bahan berwarna hitam dan sepatu pentofel hitam itu mulai memijak lantai beton tersebut sebelum kemudian tubuh tegap berlapis setelan jas senada dengan celana dan juga kemeja hitam keluar dari mobil.
Beberapa orang yang juga bersetelan jas hitam keluar dari mobil belakang mobil mewah tersebut, mereka langsung mengikuti sosok tersebut saat dia berjalan memasuki gedung.
"dimana ruangan ku?" tanyanya.
Seseorang dari belakang maju. "mari"
Sosok tersebut berjalan mengikuti orang tadi, hingga orang tadi membukakan sebuah pintu yang berada di lantai paling atas.
Dia langsung memasuki ruangan tersebut dengan dua orang di belakangnya, sedangkan yang lain kembali ke aktivitas masing-masing. Dia mendudukan diri di kursi yang berada di balik sebuah meja, manik tajamnya mengedar kesekeliling.
Seorang dari dua orang yang mengikutinya tadi meletakan setumpuk map di meja. "ini adalah berkas tentang perkembangan Yakuza wilayah barat, semuanya adalah data terbaru."
"apa ada yang harus aku lakukan setelah ini?"
"untuk hari ini tidak ada, tapi besok anda harus berangkat ke Jepang untuk menghadiri acara tahunan Yakuza sekaligus perkenalan pimpinan baru Yakuza pusat, dan acara ini di hadiri oleh seluruh pimpinan Yakuza di seluruh dunia" jawab yang satunya lagi.
Dia menganggukan kepala. "kalian boleh keluar"
Kedua orang tersebut berbalik dan hendak pergi, namun salah satunya kembali menghadap pada sosok tersebut. "jika anda sudah memiliki seorang pendamping atau kekasih sebaiknya anda bawa keacara tersebut."
Dia menyerngirk bingung. "kenapa begitu?"
"pimpinan pusat selalu menyediakan setidaknya sepuluh jalang untuk menemani pimpinan yang datang seorang diri, itu sudah tradisi"
Dia menghela nafas panjang. "hm"
Sosok tersebut membungkuk sebelum kemudian berbalik dan pergi menyusul sosok yang satunya.
Dia merogoh ponselnya yang berdering dan tersenyum kala melihat nama Yeonsu tertera disana.
Dia, Changkyun langsung mengangkat panggilan tersebut. "wae sayang?"
"oppa dimana?"
"aku sedang mengurus sesuatu sayang, kenapa hm?"
"ishhh kenapa tak mengatakan padaku sebelumnya, aku menunggu oppa di apartemen tapi tak kunjung datang"
Changkyun terkekeh pelan. "mian, setelah urusanku selesai aku akan keapartemenmu. Ingat, jangan keluar sendirian."
"arraseo, aku tutup. Saranghae"
"nado"
Sambungan terputus dan Changkyun mulai membuka satu-persatu map yang ada di atas meja. Map yang berisi laporan bisnis dan lain-lain, beruntung otaknya encer hingga ia padat dengan mudah memahami laporan tersebut.
••••
Yeonsu memilih untuk berkutat di dapur seraya menunggu Changkyun, Kihyun sedang pergi dan sebelum kakakmya itu pergi dia mengatakan kalau ada beberapa orang yang menjaganya di depan pintu. Ia merasa sedikit berlebihan namun tak bisa membantah, Changkyun dan Kihyun sama-sama otoriter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [Im Changkyun] END
FanficBegitu dingin dan tak tersentuh. Sebuah sisi gelap di balik wajah datar namun polos seorang Im Changkyun. Siswa sekolah menengah akhir tingkat dua. Tak memiliki teman dan memiliki sifat yang dinginnya melebihi es. Jangan tertipu oleh wajahnya yang t...