Chapter 2

182 36 8
                                    

Sesampainya Artemish dan Lunarie di parkiran kampus dengan mobil sport milik Artemish, mereka berdua turun dari mobil dan selalu menjadi pusat perhatian. Di kampus mereka berdua memiliki julukan Mr and Miss Doll, karna rupa Artemish dan Lunarie yang seperti boneka hidup.

Banyak yang iri karena kedekatan Artemish dengan Lunarie, apa lagi orang terpopuler di kampus yakni Rayzer juga sangat dekat dengan Lunarie. Lunarie yang tidak memiliki teman hanya dekat dengan Rayzer dan Artemish. Bukan karena Lunarie yang menginginkannya, tetapi Artemish dan Rayzer  yang menjauhkan Lunarie dari semua orang yang ingin berteman dengannya.

Tidak ada yang boleh memiliki Lunarie selain Artemish dan Rayzer. Mereka berdua adalah lelaki paling tampan dan juga pemaksa Lunarie di kampus. Sifat Artemish yang protektif dan Rayzer yang selalu di samping Lunarie, tidak ada celah sedikit pun untuk orang lain mendekatinya sedetik saja.

Rayzer yang dulu belum dekat dengan Artemish dan Lunarie. Saat pertama kali bertemu dengan Lunarie, Rayzer jatuh cinta pada Lunarie. Rayzer selalu mencoba mendekati Lunarie sampai pada akhirnya Artemish kehilangan kesabarannya. Beberapa minggu kemudian Rayzer menghilang, orangtuanya mencari dan tidak menemukannya sampai lelaki itu di nyatakan telah mati. 

Tetapi sebulan kemudian, Rayzer kembali dengan keadaan sehat dan lebih berkharisma. Saat itulah Rayzer memilih untuk tinggal bersama Artemish dan Lunarie, banyak yang menerka-nerka apa yang terjadi pada Rayzer sebelumnya. Entah kemana dan apa yang di lakukan Rayzer, dan kenapa Artemish mengizinkan Rayzer untuk tinggal bersama dengan dirinya dan Lunarie. 

Artemish membuka pintu mobil Lunarie, dengan anggun seperti biasa Lunarie menyambut uluran tangan Artemish. Semua orang menatap iri dengan mereka berdua, Artemish dan Lunarie seperti sepasang kekasih akan tetapi, mereka tetapnya kakak beradik.

Artemish berjalan dengan angkuh dengan Lunarie yang berjalan di sisinya. Semua mata tidak berkedip sedikit pun saat mereka berdua berjalan di koridor dengan tenang. Sesampainya di depan ruang dosen, Artemish berhenti dan melihat jam di tangannya. 

"Masih ada waktu tiga puluh menit lagi sebelum si bodoh itu datang, ingat apa yang sudah aku katakan, Luna." Kata Artemish dengan senyum indahnya, Lunarie hanya mengangguk.

Artemish lalu meninggalkan Lunarie yang masih diam menatap datar Artemish. Artemish selalu bersikap lembut pada semua orang, kecuali pada orang yang membenci Lunarie. 

Pernah beberapa kali penggemar Artemish dan Rayzer ingin mencelakai Luarie. Tetapi nahas, keesokan harinya orang-orang itu di nyatakan hilang. Artemish akan berbuat keji pada mereka yang mencoba menyakiti Lunarie. Entah apa yang di perbuat Artemish, hanya Lunarie dan Rayzerlah yang mengetahuinya.

Lunarie memasuki kelasnya dan tiba-tiba Rayzer sudah berada di depannya dengan senyum manis mengembang di wajah. Rayzer lalu menepuk bangku di sampingnya, agar Lunarie duduk di sisinya. Lunarie berjalan menghampiri Rayzer dan mendaratkan bokong indahnya. Lagi-lagi semua mata yang melihat itu terlihat iri.

"Kau di panggil kakak di ruangannya." Lunarie memperlihatkan tulisan di smartphone miliknya.

"Hmmm ... baiklah, sepertinya juga aku mau memperbaiki sesuatu. Tunggu aku disini dan jangan kemana-mana, mengerti?" jawab Rayzer sambil mengacak-acak rambut Lunarie dan Lunarie hanya mengangguk.

Sedikit berbahaya memang jika meninggalkan Lunarie sendirian, tetapi Rayzer tidak bisa menolak perintah Artemish jika di luar rumah. Rayzer mengetuk pintu ruangan Artemish.

"Saya Rayzer, Sir Artemish," kata Rayzer, lalu pintu di depannya terbuka dengan sendirinya.

Rayzer masuk dan melihat Artemish yang sedang duduk di kursinya. Wajah Artemish sangat serius kali ini. Rayzer bersiul dengan wajah menakutkan pria itu, lalu ia duduk di hadapan Artemish.

"Ada mahasiswa baru yang masuk hari ini, dan dia masuk di kelasmu dan Lunarie. Cari tahu tentangnya dan jangan sampai ada yang terlewatkan. Dari matanya aku tahu dia mengincar Lunarie," kata Artemish langsung tanpa basa-basi.

"Baiklah, tetapi bisakah kau membantuku untuk memperbaiki sesuatu? Ini sungguh tidak membuatku nyaman." Jawab Rayzer sambil menyenderkan tubuhnya.

"Baiklah, nanti malam akanku perbaiki. Pastikan saja pekerjaanmu kali ini tidak gagal. Imbalannya kau bisa tidur dengan Lunarie satu malam." Jawab Artemish sambil memakai kacamata beningnya.

"Apa? Kau bercanda? Tidak biasanya kau memberi ku imbalan, biasanya kau hanya bisa mengancam." Jawab Rayzer menatap tidak percaya.

"Karena kali ini akan sedikit berbahaya," jawab Artemish dingin.

"Baiklah, aku akan kembali ke kelas. Istirahat nanti aku akan kesini bersama Lunarie seperti biasa," jawab Rayzer sambil berlalu.

Artemish memandang kepergian Rayzer dengan tatapan tajam. Dalam benaknya saat ini untuk menyingkirkan mahasiswa baru itu. Tetapi, ia tidak mau gegabah dalam hal ini. Ada sesuatu yang aneh dengan mahasiswa barunya itu.

"Kita tunggu tanggal mainnya."

Rayzer kembali ke kelas dan mendapati seseorang lelaki berbicara dengan Lunarie, dan bagusnya Lunarie hanya diam tidak menjawab atau bergerak sedikit pun. Rayzer dengan langkah cepat dan orang-orang yang tahu akan menghalangi jalan Rayzer langsung menyingkir melihat Rayzer yang sudah kembali dengan raut wajah angkuhnya.

"Lunarie," panggil Rayzer dengan lembut.

Lunarie menoleh dan terlihat matanya berbinar-binar melihat Rayzer. Rayzer duduk di samping Lunarie dan menganggap lelaki itu tidak ada. Lunarie lalu mengetik di smartphone miliknya dan memperlihatkan pada Rayzer.

"Kau lama sekali!"  Rayzer hanya tertawa lalu mengusap-usap manja kepala Lunarie.

"Sir Artemish memberiku tugas, jadi maafkan aku lama meninggalkanmu," jawab Rayzer.

Lelaki di samping Lunarie pun terkejut melihat perlakuan Rayzer pada Lunarie.

"Ahh maaf, namaku Klause Alex Jhosen. Aku mahasiswa baru disini," lelaki itu memperkenalkan diri, Rayzer menatap lelaki itu lalu berpaling ke Lunarie.

"Lunarie, apa yang sudah aku dan Sir Artemish katakan?" tanya Rayzer menatap tajam Lunarie.

Lunarie menunduk takut lalu mengetik di smartphone miliknya."Lelaki itu yang tiba-tiba mendekatiku," 

'Jadi, lelaki ini yang harus aku selidiki? Ada sesuatu yang aneh dengannya.' Batin Rayzer.

"Bisakah kau tidak mendekati Lunarie?" tanya Rayzer menatap lelaki itu sinis.

"Ahh maaf, apakah dia pacarmu? Aku tertarik karena kecantikannya seperti boneka," jawab lelaki itu sambil mengangkat kedua tangannya.

"Menjauhlah dari Lunarie." jawab Rayzer dengan tatapan sendu.

"Memangnya kenapa?" tanya Lelaki itu tidak mengerti.

Rayzer tidak menjawab, ia hanya menarik tangan Lunarie untuk duduk di pangkuannya. Dan tiba-tiba kelas menjadi ribut, dan semua orang di kelas itu berlari ke tempat duduknya masing-masing.

"Sir Artemish datang!" teriak salah satu mahasiswa dari luar, setelah mereka duduk di tempat masing-masing Artemish datang dengan segala ke tampanannya.

"Selamat pagi." Sapanya dengan senyum manisnya.

"Selamat pagi, Sir." Jawab mereka serentak.

Artemish melihat anak baru itu berada duduk di dekat Rayzer dan Lunarie yang sedang di pangkuan Rayzer. 

"Tuan Rayzer, cepat turunkan Nona Lunarie dari pangkuanmu." Ujar Artemish dengan penuh senyuman, 'Atau kau tidak akan bisa tidur malam ini.' tambahnya dalam hati.


***

Lunarie [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang