GELOMBANG PASANG

11 0 0
                                    

Betapa terkejutnya Aku setelah mendengar berita yang bisa menggemparkan seluruh isi sekolahan jika di publikasikan. Padahal hubungan mereka baru seumur jagung, kok bisa udahan.

Kak Sindi: "SERIUS.. "
Adit: "Kok bisaa?"
Kak Sindi: "Jadi gini, kan kakak itu minggu lalu abis kerja kelompok pulangnya kakak di antar teman kakak, nahh.. di jalan ketemu Wan. Wan salah faham gitu gak tau kenapa akhir-akhir ini Wan bersikap dingin terus ke Kakak dan tadi pulang sekolah, Wan datang ke kelas kakak dan Wan pun mengajak kakak untuk bicara empat mata. Dan akhirnya dia memutuskan Kakak."

Gilaa nih si Diawan, Orang seperfect Kak Sindi di putusin gara-gara hal yang sepele dong. Gak waras nih orang, Kak Sindi kan wanita yang paling di impi-impikan oleh semua lelaki di sekolahan. Akan menjadi berita menggemparkan nih besok di sekolahan kalau berita ini tersebar

Adit: "Oh.. yaudah kak jangan sedih lagi, banyak laki-laki yang lebih baik dari Diawan kok, anggap aja Diawan hanyalah batu loncatan yang harus kakak lalui untuk menjadi lebih baik ke depannya."
Kak Sindi: "yaudah deh iyaa.. tapi Dit kakak gak bisa lupain begitu aja."
Adit: "Seiring berjalannya waktu nanti juga lupa kak."
Kak Sindi: "Iya deh.. eh btw, Minta PIN BBM nya dong. Biar enak gitu kalau kakak mau cerita."
Adit: "Oh oke kak, nih kak .. (kuberikan PIN BBM)"

Tidak lama kemudian,

*Chat FB

Kak Sindi: "Acc dit."
Adit:" Oke Kak."

*Chat BBM

Kak Sindi: "dit ... "
Adit: "eh kak, gmana?"
Kak Sindi: "jadi sekarang kakak harus gimana?"
Adit: "Yaudah kak, jadi sekarang kakak itu harus ... (Kuberikan solusi-solusi yang Aku ketahui supaya Kak Sindi cepat lupa dengan Diawan)"

Keesokan harinya Aku ketemu Diawan di Kanti dan Aku pun langsung meminta klarifikasi apa yang telah terjadi dengan hubungannya dengan Kak Sindi

"Eh Wan.. " kataku
"Eh Dit, Gimana?" Tanya Diawan
"Lu baru putus ya dari Kak Sindi ya?" Jawabku
"Lha? Kok lu bisa tau si?!" Kata Diawan sambil agak menahan nafas karena kaget
"Kak Sindi yang cerita, Kok bisa si?" Tanyaku

"Lu jangan ikut campur deh Dit"

"Kak Sindi kasian tau, kemarin dia cerita ke gua, apa semua yang terjadi. Padahal lu cuma salah faham Wan!"

"LU JANGAN SOTOY DEH DIT!"

Diawan pun pergi, dari sini ku mulai
Agak sebel sama Diawan.

Aku temeni Kak Sindi yang sedih. Ku hibur dirinya dengan jokes recehku sepanjang malam melalui chat BBM. Chattingan pun mulai mencair sepertinya Kak Sindi sudah mulai melupakan Diawan.

Tanpa Aku sadari, riwayat chat sudah ratusan bahkan sampai ribuan. Ku pun lupa tujuan utamaku hanyalah untuk menghibur dikala Kak Sindi sedang sedih setelah di tinggalkan Diawan. Sekarang di dalam hatiku timbulah rasa ketertarikan, padahal Aku belum pernah bertatap muka dengannya. ketika dia membalas chat jantung pun berdetak begitu kencang, Ternyata Kak Sindi seasik ini, dia juga pengertian dan perhatian. Apakah kak Sindi juga merasakan hal yang sama? Ntah lah, mungkin dia hanya menganggapku tak lebih dari seorang Adik tingkat.

Akhir-akhir ini, ku jarang pegang hp. Sampai aku pegang hp disaat ada yang spam bbm

*Chat BBM

Kak Sindi : PING!!! 20X

Kak Sindi : ADIT! KAMU KEMANA SAJA SI?!!!

Apa maksudnya ini? Kok tiba-tiba Kak Sindi spam chat?!

Adit: eh iya kak.. gmana?

Kak sindi: Kamu kemana aja si?!

Adit: ada aja kak.. jarang pegang hp. Emang ada apa?

Kak sindi: gk apa-apa kok

Dari sini karena ku sudah muak dengan rasa yang menggebu-gebu di dada dengan segenap keberanian ku tanya Kak Sindi tentang rasa nya kepadaku apakah merasakan hal yang sama

Adit: engh... Kakak kangen ya? Kakak punya rasa ke Adit kah?

Kak Sindi: hehe Iya.

Ooohh shiitt~ andai saja Kak Sindi menolak saat itu betapa malunya diriku. Tapi kok bisa??! Hal ini membuatku cukup lega karena ku tau apa isi hatinya Kak Sindi. Dan akhirnya ku tembak dia.

Adit: jadi gini kak, Adit ituu suka ya sama kakak. Jika kakak merasakan hal sama.. maukah kakak menjadi pasangan adit?

Begitu beratnya mengungkapkan hal ini sampai sampai nafas pun sulit. Hati pun sesak

Kak Sindi: kak juga merasakan hal yang sama.. okeh mulai sekarang kita jadi sepasang.

Betapa girangnya hati ini sampai berdiri melakukan sedikit selebrasi.

Dan mulai saat ini. Aku dan Kak Sindi sepasang!

LAUT TAK BERTEPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang