[ Kim Soo A ]

82 13 4
                                    

Kriiingggg... Kriiingggg...

Aku mengerjapkan mataku.

Yey akhirnya,hari yg ditunggu-tunggu..

Hal yang pertama aku lakukan adalah ya, seperti biasa. Handphoneku yang aku cari pertama. Aku rasa kalian juga sama denganku.

Aku melirik,

dimana handphoneku..
nah itu dia!

Baru mengulurkan tanganku kearah meja kecil disamping kasurku-

"SOO A-YAAA!! BANGUN! JAM WEKER KAMU UDAH BUNYI DARI TADI! INI HARI PERTAMA KAMU KULIAH! BANGUN KAMU! MAU MAMA SIRAM HAH!?"

Aku rasa kalian tau, teriakan khas siapa itu.
Ne, itu eomma.

"YA! EOMMA KOK GABANGUNIN AKU SIH!!" balas teriakku.

Langsung saja aku menyambar handukku, dan lari menuju kamar mandi. Baru beberapa langkah, dan aku-

BUUUKKK!

"AISH! SIAPA YANG NARO MEJA DISINI SIH"
sial. jari kelingking kakiku terkena kaki meja. kalian tahu bukan rasa sakitnya seperti apa? :)

Meja be like : kamu yang naro aku disini, Soo A :)

----me time----

maaf, aku lupa memperkenalkan diriku hehe.
kalian lihat bukan, ceroboh nya aku? ya itulah aku.

oiya, kalian bahkan tidak mengetahui namaku. Namaku Kim Soo A. Kalian boleh panggil aku Kim, Soo A, apapun itu. Well, ketika aku duduk di Sekolah Dasar aku memiliki banyak julukan. Si tomboy, si berisik, si namja, si galak, and whatever them called. Jadi, kalian bebas panggil aku apa aja. Aku berasal dari keluarga Kim. Ayah dan ibu ku memiliki marga yang sama, Kim. Jadi kami sering disebut sebagai, Kim's Family. Kalian juga tidak perlu mengetahui nama lengkap orangtuaku.

Ayahku seorang tentara di negara ini -Korea Selatan-, Ibuku seorang penjual kue di sebuah toko kecil. Aku anak ke 3 dari 5 bersaudara. Aku lahir di line 98 lho, masih muda kan?ㅋㅋㅋ.

Kakak pertamaku perempuan. Kamu bisa panggil dia unnie Kim Yoo Na. Dia sama seperti ku. Tomboy, berisik, kami tidak menyukai make up tebal, dan baju terbuka. Kami lebih menyukai memakai celana dan kaus biasa. Bermain golf, basket, renang, voli, memanah, pergi ke camp tentara Ayah, dan belajar menembak dengan pistol disana. Hebat bukan? Seperti itu lah aku dan unnieku. Bahkan, teman Ayah dan Ibu selalu bilang kami seperti namja. Tapi, berbeda lho dengan kakak keduaku.

Kakak keduaku laki-laki. Kamu bisa panggil dia oppa Kim Min Hyun. Dia seperti yeoja. Dia lebih menyukai mengurung diri membaca buku-buku tebal. Bahkan, yang seharusnya dilakukan anak laki-laki itu bermain diluar rumah,berolahraga, pergi bersama Ayah. Tapi tidak dengan kakakku yang manis nan lembut ini. Bahkan untuk bermain sepeda saja dia tidak akan mau. Nanti dia akan menjawab "itu melelahkan. Tidak seru. Aku lebih suka menghitung matematika." Ini serius! Sungguh dia cerdas sekali. Tapi, aku, unnie, ayah, akan meledeknya. Ditambah lagi, dia harus memakai kacamata dimasa kecilnya itu. Membuat kami semakin seru mengejeknya. "Itu akibat kamu terlalu pintar. Tak pernah berolahraga. Tapi kamu sangat cerdas. Semangatlah, Min-Min kami!" Kami akan meledeknya seperti itu dengan melakukan aegyo. Membuat ia menangis dan mengadu itu point kebahagiaan kita bertiga. Tapi, tetap saja chingudeul. Ibuku akan memarahi kami bertiga. Mengurangi uang jajan, disuruh meminta maaf padanya, Ayah harus tidur disofa. Sungguh itu hukumannya. Tapi, kami adalah "peledek" terbaik. Kami akan pelan-pelan untuk mengeledeknya. Dan kami akan menyebutnya "Si Pengadu". Terkadang, ketika aku iseng. Aku akan melakukan aegyo dengan memanggilnya unnie bukan oppa. Saat sudah dewasa seperti ini, aku berfikir bahwa dulu aku benar-benar jahat sekali. Maafkan aku oppa. Aku yang dulu bukanlah yang sekarang~~ Aku udah insap chingudeul. Ga ngeledekin dia lagi.

-I'm Different-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang