Happy reading 🖤
__________
"Eh! Elo yang tadi pagi itukan?"
Pertanyaan itu, sontak membuat tawa Klairia hilang. Digantikan oleh rasa jengkel.
Memutar bola matanya malas, Klairia memilih untuk pergi dari tempatnya berdiri saat ini.
Mata Klairia bertemu dengan mata abu-abu kelam seorang lelaki yang juga menatapnya ketika ia membalikkan tubuhnya. Memutuskan tatapan adalah opsi yang Klairia pilih.
Di sana juga, ia melihat kelima lelaki yang tadi pagi bertemu dengannya. Namun, sekarang bertambah dua orang sehingga menjadi tujuh.
Tak ingin ambil pusing, Klairia memilih untuk bergegas pergi.
"Mau kemana, lo?" Tanya Fakee sambil mencekal lengan Klairia.
Klairia menghempaskan tangan Fakee hingga terlepas.
"Kepo!" Jawab Klairia ketus.
Semua orang yang melihat aksi antara adik dan kakak kelas itu hanya bisa melongo antara kaget dan tidak percaya.
Seorang Fakee diketusi oleh cewek? Yang benar saja. Bahkan tidak ada yang berani untuk bersikap tidak sopan kepadanya sekalipun itu seorang lelaki.
Klairia terus melangkahkan kakinya tanpa tujuan. Matanya sibuk melihat sekelilingnya hingga tanpa sadar-
Bukh!!
Kepalanya membentur sesuatu. Saat ia mendongak, tatapannya bertemu dengan mata hitam jelaga yang juga tengah menatapnya, begitu datar tanpa ekspresi.
Klairia memundurkan tubuhnya, melengos pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa.
Tak ingin ambil pusing, lelaki itupun melanjutkan langkahnya.
🌪️🌪️🌪️Suasana kantin sedang ramai-ramainya di SMA Light School saat ini, karena jam istirahat tengah berlangsung sejak beberapa menit yang lalu.
"Hey!" Seru seseorang dengan menepuk pundak Klairia.
Jangan berharap kalau Klairia akan kaget, karena nyatanya wanita itu biasa saja.
Menatap tajam kepada sang pelaku, membuat yang ditatap merasa tidak nyaman.
"Sorry ... lo Klairia kan?" Tanyanya.
Klairia menatap tajam, meneliti apakah dirinya mengenal perempuan yang ada di hadapannya ini. Namun, nihil, Klairia tidak mengenalnya sama sekali.
"Lo siapa?" Bukannya menjawab, Klairia justru kembali bertanya.
"Oh, kenalin," perempuan mengulurkan tangannya. "Nama gue Fephyra. Temen-temen gue manggil dengan sebutan Fe," ucapannya memperkenalkan diri.
Klairia menerima uluran tangan dari perempuan yang mengaku bernama Fe itu.
"Klairia."
"Ternyata bener lo emang Klairia. Oh my God!!!"
Fephyra berteriak antusias. Namun, Klairia tidak ingin mempedulikannya. Oleh sebab itu, Klairia berniat pergi daripada tetap tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klairia [SlowUp]
Teen FictionUang? Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengarnya? Bagi seorang Klairia hidup ini terlalu simpel, asal ada uang, semua masalah selesai. Sombong? Tentu! Bagaimana tidak sombong kalau sejak kecil dirinya tidak pernah mendapatkan kesusahan sama...