Dari tadi hape gue bunyi. Si Chaeyeon yang nelepon. Ganggu banget sumpah.
Setelah berkali kali gua tolak, akhirnya gua coba angkat telepon dia.
"Han..."
Kata Chaeyeon dengan suara paraunya.
Dia nangis? Udah gue duga.
"Lo kenapa, Chaey? Nangis?" Balas gue dengan nada sok khawatir yang dibuat buat.
"Gue di depan rumah lo. Tolong bukain."
Tolong deh ya. Ganggu hidup gue mulu lo. Mau balas dendam ya?
"Bentar."
Gue dengan berat hati akhirnya keluar kamar terus bukain pintu buat Chaeyeon.
Waktu baru gue buka dia langsung meluk gue. Gue kaget banget.
"G-gueㅡ" Katanya sambil terbata-bata. Posisi dia tetap meluk gue.
Dih, awas ingus lo nempel ya di badan gue.
"Yaudah ayo duduk dulu. Baru cerita."
___
Gue kasih tisu buat Chaeyeon. Pencitraan doang biar keliatannya care.
"Lo kenapa?" Tanya gua sok sok melas di depan dia.
"J-jaehyun..."
"Pacar lo? Dia kenapa?"
"Gue putus sama dia.."
Chaeyeon langsung meluk gue lagi.
Diam diam gue mengulas senyum tipis.
Akhirnya gue menang dari lo!
"Yang mutusin siapa?" Tanya gue lagi.
"Dia..."
"Yaudah sabar, mungkin kalian bukan jodoh."
Iya, tapi dia jodoh gue.
Gue ngelus ngelus rambut dia. Biar cepet tenang. Capek juga gue liat dia nangis mulu.
"Padahal gue sayang banget sama dia, Han." Lirih Chaeyeon dalam rengkuhan gue.
"Iya, gue tau. Mungkin Jaehyun udah lelah aja sama lo."
"Duhh, gimana ya..." Kata Chaeyeon. Dia keliatan gusar.
"Apanya?"
Chaeyeon ngeratin pelukannya lagi ke gue.
"Anak di dalam sini gimana..."
Gue tercekat denger omongan Chaeyeon.
Apa maksud dia? Anak?
"Hah, maksud lo?"
Gue langsung ngelepas pelukan kami. Gue tatap mata dia tajam.
Chaeyeon diam sambil menunduk. Dia elus elusin perutnya.
"Anak gue sama Jaehyun.." Lirihnya pelan. Hampir gak kedengaran sama gue.
Gue mematung. Gue masih kaget sama apa yang terjadi sekarang.
"L-lo... hamil?" Tanya gue sepelan mungkin.
Chaeyeon ngangguk, "Dan sekarang ayahnya pergi." Lirih Chaeyeon lagi. Tangisan dia makin deres.
___
Hening sebentar di antara kami. Cuma isakan Chaeyeon yang kadang terdengar.
"Gue harus gimana, han?"
"Gugurin."
Plak!
"Lo seenaknya ngomong gitu?!"
Gue pegang pipi gue yang panas gara gara tamparan Chaeyeon yang tiba tiba nampar gue.
"Jangan kira gue bodoh!"
Mata Chaeyeon yang biasanya lembut sekarang natap gue dengan tajam.
"Gue udah tau kebusukan lo, han!"
Gue cuma bungkam. Gak nyangka sifat Chaeyeon bisa berubah drastis begini.
"Gue kira awalnya lo baik banget karna sering nolongin gue. Ternyata sebaliknya!"
Chaeyeon mau nampar gue lagi tapi tangannya gue tahan.
"Gue tau selama ini lo main dibelakang gue kan sama Jaehyun?!!"
Pendek sekali~