"heh lan, kemarin lu kemana?" tanya reyfa saat ia sudah duduk dibangku.
"bintang ajak gue ke pesta ulang tahun temennya" jawab bulan
"hmm,, lu enak ya pesta pesta, lah gue sama yang lain pusing pusing sama rumus" ucapnya sambil menunjukkan muka sebal kepada bulan.
"hehe, ya maap. Sebenarnya tuh kemaren gue nolak ajakan dia, tapi dia maksa. Lu tau kan bintang kayak gimana orangnya?" jelas bulan
Yang diajak bicara hanya fokus terhadap ponselnya saja. Entah sedang apa.
"heh gue lagi ngomong rey, lu ngapain si" tanya bulan
"husstt bentar bentar" ucap rayfa sambil mengacungkan jari telunjuknya di depan muka bulan.
"ohhhh maigatttttttt" teriak reyfa.
"apaan si berisik tau"
"lan liat lan" ucap reyfa sambil menunjukkan ponselnya kearah bulan.
"hahh ini beneran?" tanya-nya tak percaya.
"akhirnyaaaa kita bakal camping lan, gue udah lama banget pengen camping, udah rindu banget sama alam" ucapnya sangat antusias.
Reyfa sangat senang jika berhubungan dengan alam, reyfa akan sangat sangat antusias jika ada kegiatan camping, hunting, atau apapun yang berhubungan dengan alam. Yahh lebih tepatnya sih pecinta alam.
Saat bulan sedang sibuk memainkan ponsel seorang laki-laki berbadan besar, berkumis memasuki kelasnya. Seorang laki-laki itu adalah guru matematika yang terkenal sangat killer di sekolahnya.
"kumpulkan pekerjaan rumah kalian" perintahnya saat ia sudah menduduki bangku.
Seluruh murid sontak kaget, sambil melihat satu sama lain. Pasalnya seingat mereka pak dodi selaku guru matematika tidak memberikan pr kepada mereka.
"maaf pak, bapak ngga ngasih kita pr pak" ucap salah satu teman kelas bulan.
Bukannya menjawab pak dodi hanya tertawa dengan keras. Seluruh murid pun alhasil ikut tertawa karena melihat pak dodi tertawa.
"sudah diam, kenapa kalian tertawa" ucap pak dodi
"tadi saya hanya ngetest kalian, saya senang liat muka kalian yang sangat ketakutan" lanjutnya sambil tertawa lagi.'guru biadab'
'anjerr si kumis'
'lucu anying'Mungkin perkataan itu yang sedang keluar didalam hati para penghuni kelas 11 ipa 2.
••••
"heh tong, minggu depan ada camping, ikut kagak lo" tanya angkasa pada bintang. Bukan nya jawab, bintang malah melangkahkan kakinya keluar kelas.
Saat dikoridor ia melihat seorang cewek sedang berdiri di depan kantor, bintang melangkahkan kakinya mendekat. Bukannya ia kepo hanya saja ia seperti kenal dengan cewek itu. Saat ia sudah berada dekat dengan kantor ia akhirnya dapat melihat jelas siapa cewek itu.
Bulan. Yaa cewek itu adalah bulan. Saat bintang ingin pergi dari sana suara cewek itu terdengar memanggil namanya.
"ngapain tadi kamu disana"tanya bulan sambil menaikan satu alisnya.
"ikutin aku ya" lanjutnya sangat percaya diri. Berharap akan dibales dengan senyuman, bintang malah melangkahkan kembali kakinya menuju kantin yang diikuti dengan bulan."bintang!.. Minggu depan kamu ikut camping gak?" tanya bulan saat mereka sudah berada dikantin.
"bintang jawab!" lanjutnya agak kesal. Pasalnya bintang selalu mencueki dirinya. Seakan akan bulan itu tidak ada.
Karena sudah kesal dengan bintang, akhirnya bulan merebut ponsel yang sedari tadi di mainkan oleh bintang.
"apaan si lo! Balikin hp gue" ucap bintang marah. Dia tidak suka kalau ada yang mengganggu nya saat bermain game, apalagi tadi ia hampir memenangkan game-nya.
"lagian suruh siapa diemin aku" jawab bulan memasang muka kesal.
"jawab dulu pertanyaan aku tadi" lanjutnya
"apa" tanya bintang singkat
"ikut camping gak?" tanya bulan lagi
"gak"
"kok enggak? Ikut dong"
"seterah gue lah. Kalau gue ikut kenapa, kalau gak kenapa" tanya bintang sambil menaikan satu alisnya.
"kalau kamu ikut, aku ikut. Kalau kamu gak, aku juga gak." jelas bulan
"yaudah gue gak ikut" jawab bintang dan langsung pergi meninggalkan kantin
"TAPI AKU MAU IKUT BINTANGGG" teriak bulan dan alhasil semua mata penghuni kantin melirik padanya.
••••
09/07/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay In Here
Teen FictionSuatu hubungan memang harus didasari dengan rasa percaya dan rasa kasih sayang.