Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]

Chapter 114: The Mist Schemes and Identity Exposed

Hari itu, mereka semua berkumpul diruang meeting. Giotto mendapat kabar dari Cozart bahwa dia akan meninggalkan dunia mafia. Anehnya, si Daemon tidak datang sementara Cavaliere Nero dan Vongola hadir walaupun mereka tidak tahu siapa mereka. Dan saat ini, Cozart dalam bahaya dan mereka langsung pergi untuk menyelamatkan Cozart dan juga Lisara. Mereka langsung pergi ke pelabuhan Sicily perjalanannya agak jauh tapi bisa untuk sampa kesana. Freasha bingung, haruskah dia menyelamatkan mereka? Dia bersikeras ikut dan Giotto mengiyakan. 

Saat sampai disana, Mereka melihat bahwa anggota yang menyerang Cozart ternyata bawahannya Daemon. Apakah Daemon sudah berpaling? G mulai kesal dan ingin menghajar si mist guardian itu. Untuk apa dia membunuh Cozart? Lisara dibopong oleh Freasha juga Anissina. Dia mengatakan bahwa guardian Cozart sedang bertarung disisi lain. Tetapi karena bantuan Vongola, mereka bisa mencegahnya. Tiba-tiba, anggota mist itu juga menyerang mereka tanpa sadar, Freasha menggunakan flamenya dan menghajar mereka semua begitu juga dengan Anissina. Lampo, yang disuruh untuk melindungi mereka kaget. Nee-san, Freasha dan Anissina menggunakan dying will flame? Dia bingung dan shock.

Asari yang datang untuk backup melihat Lampo mematung dan menatap kearahnya dia juga tidak bisa mengatakan apapun. Akhirnya Giotto melihat perubahan itu. Dia kaget bukan main.

"Bukannya, wujud itu bos Cavaliere Nero?" ucap G kaget.

"Aku juga berpikir begitu, G. Ini ilusi atau bukan?" ucap Giotto tidak percaya.

"Tidak. Ini bukan ilusi." ucap Alaude.

"Stephanie! Stephanie adalah seorang guardian?!" Lampo shock dan pingsan. Untung, Asari menangkapnya.

Lalu tetiba, Lisara menengok kearah Vongola, dia shock dan kaget para Vongola itu melihat. Lalu, dia ingin memanggil Freasha tetapi dia tidak urungkan. Edenia yang mengetahui hal tersebut menyuruh nee-san menatap rombongan Vongola yang shock berat. Dia kaget. Dia mulai panik. Lalu, Daemon muncul.

"Oh, jadi kau bos Cavaliere Nero? Kau pengkhianat! Jadi, kau menikahi Giotto demi hal tersebut?" ucap Daemon.

"I-i-ini yang tidak seperti kau pikirkan!" ucap Freasha.

"Nee-san benar. Ini tidak ada urusannya dengan Vongola!" ucap Anissina.

"Diam kau. Demi Vongola, aku akan memusnahkan kalian." ucap Daemon tersenyum.

Sebelum Daemon bisa menyerang Giotto melindunginya. Freasha lalu berkata mengapa ia melindunginya. Seperti apa yang dikatakan Daemon, hal tersebut tak membuat sang pria berambut pirang untuk melindungi wanita yang dicintainya. Setelah melukai Daemon, Dia mengatakan akan menominasikan Ricardo menjadi bos kedua. Semuanya protes, tetapi apa boleh buat. 

Setahun kemudian, Cozart mengirimkan photo dan surat kepada Giotto bahwa dia dan Lisara telah menikah dan dikaruniai seorang anak. Saat itu, Asari merekomendasikan mereka untuk tinggal di Jepang, tepatnya di Namimori. Giotto setuju. Para Vongola Guardian beserta Giotto memaafkan Freasha dan dkk, karena mereka bukan family lagi, tetapi Freasha tetap mengikuti Giotto. Setelah tiba disana, mereka mengganti nama dan marganya.

"Menurutmu, nama yang cocok apa?" ucap Giotto.

"Bagaimana kalau Ieyasu saja?" ucap Asari berpikir.

"Baiklah. Kalau begitu, sejak saat ini panggil aku Ieyasu. Aku Ieyasu Sawada." ucap Giotto.

"Nama yang bagus, bagaimana denganmu Freasha?" tanya Asari.

"Myu Sawada. Sepertinya, bagus dan lucu sekali." ucap Freasha.

Mereka berbincang, dan Freasha atau disebut Myu saat ini menceritakan awal pembentukan Cavaliere Nero. Akhirnya mereka mengerti dan terus menerima ini. Tiba-tiba, Edenia mengganti namanya menjadi Ririka. Dia bilang, dia telah hamil seminggu anaknya Alaude. Myu kaget, cepat amat. Kapan jadian mereka ya?

"Cepat amat. Kapan kalian jadian?" tanya Myu shock.

"Eto...Setahun yang lalu." ucap Ririka mengingat.

"Selamat ya, Alaude." ucap Ieyasu tersenyum.

"Nee-san harus buat satu juga dong!" ucap Ririka.

"Nanti juga secara alami kok." ucap Myu. 

"Eh, iya juga." ucap Ririka.