Part 06 : Call

3.8K 635 115
                                    

"Wah, kau cepat juga mempelajari semua gerakan. Aku senang mengetahui kau akan debut bersama kami." Puji Beomgyu sambil duduk berselonjor kaki di tengah ruang latihan.

Hueningkai menunduk malu, "Ah, aku ini masih membutuhkan banyak bantuan dari kalian semua. Terimakasih telah sabar membantuku."

Dari sudut ruangan, Taehyun memegang cangkir berisikan air yang penuh. Matanya menatap lurus ke Beomgyu.

Dihampirinya Beomgyu yang masih asik bercengkerama dengan Hueningkai. "Ini, minumlah." Taehyum menyodorkan cangkir ditangannya.

Beomgyu tersipu, "Waa apa ini? Kau membuatku tersentuh." Godanya yang memang membuat Taehyun salah tingkah.

"Terserah." Gumam Taehyun jengah.

Beomgyu merangkul Taehyun, "Hei, ayolah, aku hanya bercanda."

Ternyata momen itu sudah diperhatikan Soobin sejak Taehyun mendekat ke Beomgyu tadi.

Ia tersenyum tipis. Dua anak itu memang berteman akrab. Tapi tetap saja Soobin tidak bisa menghilangkan kenyataan kalau Taehyun pernah berniat melukai Beomgyu temannya sendiri, karena masa lalu gelap keluarga. Makanya ia tak bisa berhenti terus mewaspadai Taehyun selama anak itu ada bersama mereka. Tentu ia tak menginginkan hal ini. Ia hanya ingin Taehyun dan Beomgyu tetap berteman sebagaimana mestinya dan berlatih secara wajar bersama mereka untuk mewujudkan mimpi debut bersama-sama.

Makanya sekarang dia sedikit lega melihat Taehyun menunjukkan perhatian pada adiknya dengan memberikan air mineral itu.

Aku hanya ingin kita debut dengan baik. Kira-kira begitulah batin terdalam Soobin meronta saat mengingat tentang masalah balas dendam dua keluarga ini.

Sampai Yeonjun memasuki ruangan dengan tangan yang tak henti membasuh keringat di kepalanya.

Soobin teringat sesuatu dan langsung berjalan cepat ke Yeonjun, "Hyung, bisa kita pulang lebih awal hari ini? Aku.. Aku punya hal yang harus aku lakukan." Soobin menyengir saat enggan mengatakan apa alasan ia ingin pulang lebih awal.

"Apa?" Yeonjun menatapnya datar.

"Itu.." Soobin berdeham, "Akhir-akhir ini aku sangat sibuk sampai tidak punya waktu menghubungi.."

Yeonjun langsung memalingkan wajah dan memotong omongan Soobin, "Ahh, Yeonji, anak itu sudah ku bilang untuk tak usah terlalu jadi gadis manja karna kita sudah sibuk."

Soobin kembali menyengir bodoh. "Kami telah berjanji akan makan malam bersama. Tapi aku ingin menjemputnya dari sore karena ingin mengajaknya berkeliling dulu."

Yeonjun menghela napas, "Terserah. Baiklah, kita latihan dulu dengan serius sampai sempurna, baru kita pulang."

"Oke!" Soobin melenjit semangat bahkan langsung menyuruh para dongsaeng menyudahi waktu istirahat dan langsung berdiri untuk memulai lagi latihan.

+×+

Yeonji sedang menebalkan kembali bedak make up nya yang sudah mulai pudar saat Yeonjun mengetuk dan langsung membuka pintu.

"Wah, lihatlah tuan putri yang sudah menunggu." Goda Yeonjun pada adiknya yang sudah siap dari ujung kepala sampai kaki.

"Oppa, kenapa lama sekali? Kenapa kau tidak memulangkan saja Soobin lebih awal hari ini?" Kesal Yeonji masih disibukan dengan aktifitasnya.

"Enak saja! Itu tidak adil tau." Yeonjun juga ikut menggerutu.

Sampai bunyi klakson mobil menggema dari luar rumah.

[✓] BE THE STAR | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang