vote dulu yuk:*
Jimin terdiam cukup lama ketika dirinya mendengar setiap kalimat yang dilontarkan oleh orang kepercayaannya, yang dipastikan bahwa tidak ada nada kebohongan didalamnya. Jimin mengepalkan tangannya dengan rahangnya yang mengeras, memperlihatkan bawah kini dirinya tengah menahan amarah.
Yooongi kembali menatap Jimin dengan matanya yang memerah dan ponsel yang masih berada didaun telinganya, namun sosok itu masih menyempatkan dirinya untuk mengukir senyum hangat.
"Siapkan jet pribadiku, sekarang"
Jimin memutuskan sambungan telepon itu, lalu ia segera bangkit dan membungkukan tubuhnya pada Min Yoongi dengan tatapan bertanya- tanya disana.
"Mari kita bertemu lagi—Mungkin, ketika musim semi—Permisi" ucap Jimin yang kemudian melangkahkan kakinya pergi.
Yoongi mengendikan bahunya setelah punggung itu menghilang entah kemana. Ia menyandarkan tubuhnya pada sofa itu dan kembali menatap kosong pada jalanan yang mulai terlihat begitu ramai, namun ia kembali diselimuti oleh sepi.
Yoongi memejamkan matanya sejenak ketika beberapa saat ia merasakan waktu yang terasa begitu hangat seolah waktu tengah berpihak padanya, namun dirinya kembali merasa begitu dingin, hingga mampu membuatnya mengigil.
.
.
Jungkook duduk didekat perapian dengan susu coklat dalam kaleng yang telah ia panaskan tadi, menunggu sosok Kim yang tak kunjung keluar dari kamarnya. Pemuda itu terkadang tertawa kecil ketika mendengar kalimat umpatan dari bibir Taehyung karena dirinya telah terlambat.
Jungkook memejamkan matanya sejenak, mendengar riuh kota yang cukup ramai walaupun salju cukup lebat diluar sana. Namun, ia menggenggam kaleng itu begitu erat.
"Carilah di tempat proyeknya—"
Jungkook tersentak ketika ia mendengar suara itu, membuka matanya hingga ia mendapati sosok Kim yang kini tengah menatapnya begitu lembut. Jungkook terdiam dengan tatapannya kosong, lalu dirinya bangkit dan mengusap tekuk lehernya.
"Bisakah kita mengantarkan Jimin-hyung ke bandara?" ucap Jungkook yang sukses membuat Taehyung tersentak.
"Jimin akan kembali ke Korea? Kenapa?" ucap Taehyung tanpa ragu karena ia yakin bahwa Jungkook mengatakan hal yang telah ia dengar. Namun, Jungkook menggeleng pelan karena memang dirinya tak mengerti alasan Jimin untuk kembali ke Korea.
"Aku harus menjemputnya" ucap Taehyung yang kemudian melangkahkan kakinya dengan cepat, diikuti oleh Jungkook dibelakangnya dengan senyuman puas karena dirinya berhasil membuat Taehyung gagal datang ke proyeknya.
Taehyung mengaktifkan loudspeaker pada ponselnya mencoba untuk menghubungi Jimin yang bahkan tak mengatakan padanya untuk kembali ke Korea.
Jungkook mencoba memakaikan sabuk pengaman itu namun lengannya tidak cukup kuat. Taehyung yang melihat hal itu segera membantu Jungkook menarik seatbeltnya membuat Jungkook mengucapkan kalimat terima kasih tanpa suara.
"Eo Taehyung-ah?"
"Yak! Kau sudah akan kembali ke Korea? Apa ada masalah?'
"Darimana kau menge—Ah ya, aku ada sedikit masalah—Aku akan menceritakannya nanti—Aku akan memesan taksi lebih dulu"
"Aku akan menjemputmu-tunggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizon In Tromso [TAEKOOK]
Romance[SELESAI] [ TAEKOOK X MINYOON ] "Ketika horizon itu kelabu tanpa cahaya, ketika kristal itu terus membasahi jalanan dan toko roti persimpangan dengan aroma manisnya, dan juga ketika angin musim dingin itu berhembus layaknya deru peringatan begitu di...