Hot Tea

12 2 14
                                    

Hari yang sama saat konser.
Malam harinya...

Langit biru sudah terlelap menjadi gelap. Tapi orang-orang itu masih saja berlatih tanpa tahu istirahat.

Musik terus mengiringi gerakan mereka tak henti. Keringat bercucuran membuat lantai basah.

Bruuk!

Seseorang kehilangan keseimbangannya dan terjatuh, semuanya berhenti dan menatap orang yang terjatuh.

"Jungkook-ah, gwaenchana? Apa ada yang terluka?" khawatir Jimin memposisikan dirinya berjongkok didepan Jungkook. Anggota yang lain sama khawatirnya.

"Gwaenchana? Baiklah, kita istirahat dulu untuk sementara," ucap Namjoon.

"Nan gwaenchana, ini karena lantainya licin," ucap Jungkook lalu bangkit.

"Tetap saja kita harus istirahat, sejak tadi kita belum berhenti. Kita istirahat 15 menit."

Semuanya mendudukkan diri dilantai, ada juga yang merebahkan tubuhnya, mengatur nafas yang tersenggal. Jungkook memegangi kedua lututnya sambil mengatur nafas.

"Kenapa aku cepat sekali kelelahan akhir-akhir ini? Dan kepalaku terasa sakit. Apa aku terlalu memaksakan diri?" batin Jungkook terus-menerus.

"Ya, Jungkook. Mengapa kamu masih berdiri disana, duduk disini." Jimin yang melihat Jungkook hanya diam saja memanggilnya. Taehyung ikut menolehkan kepalanya, dia menatap Jungkook yang tengah kelelahan.

Jungkook menoleh, lalu mengangguk tanpa suara kecuali suara nafasnya dan berjalan kesamping Jimin.

"Kamu tidak perlu berusaha begitu keras, tubuhmu juga perlu beristirahat." seru Namjoon.

"Benar, konser ini memang penting, tapi kamu juga penting." Hoseok menyahuti.

"Ya! Maknae! Jangan sampai kamu seperti tadi lagi, kami sangat khawatir!" terang Seokjin. Jungkook tertawa karenanya.

"Ne, kami sangat khawatir saat itu. Kami takut kamu kenapa-kenapa. Jantungku berdetak begitu kencang melihatmu seperti itu." ucap Hoseok lagi.

"Jaga kesehatanmu. Kami juga akan berusaha." ucap Yoongi.

Jungkook tersenyum senang, karena dirinya begitu dikhawatirkan. Dia menoleh kesamping, tepatnya pada Taehyung. Yang lainnya ikut menolehkan kepalanya. Jungkook menatap Taehyung menunggu kata dari mulutnya. Hanya dia saja yang belum mengeluarkan sepatah kata. Merasa ditatap, Taehyung membuka mulut.

"Maja! Jangan sampai kamu sakit lagi. Nanti fans mu diluar sana menangis semua!" ujar Taehyung menatap Jungkook sangat intens.

"Haha... Ya, Taehyung. Kamu memang sangat perduli pada ARMY. Benar apa yang Taehyung katakan, Jungkook-ah, kamu jangan sampai membuat fans kita itu menjadi histeris." ucap Jin menyetujui.

Jungkook melirik Taehyung yang langsung mengalihkan pandangannya kearah lain. Jungkook menatap Taehyung penuh tanda tanya.

Selesai beristirahat, mereka melanjutkan latihannya beberapa saat dan memutuskan untuk cepat mengakhirinya karena khawatir dengan keadaan Jungkook. Setelah selesai mereka kembali ke dorm untuk beristirahat yang sebenarnya.

-°-

Jungkook berjalan menuju kasur tempatnya akan beristirahat. Hari yang melelahkan dan juga menyenangkan. Jungkook merebahkan tubuhnya kekasur, membiasakan dirinya dengan kasur yang dingin karena sejak pagi belum ada yang menempati.

Matanya menatap langit-langit kamar dengan lampu yang masih padam. Pikirannya kembali kekejadian sebelumnya saat dirinya tiba-tiba collapse. Dia menyentuh dadanya, tempat Hana melakukan pertolongan padanya. Apa yang Hana lakukan berbeda dari yang lainnya tapi seperti pernah Jungkook rasakan sebelumnya, sangat lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang