problem solving✨

668 63 40
                                    

Sekarang Chaewon sedang menangis di kamar, tepatnya di ranjang. Dia sedang duduk sambil menangis.

Dia sakit hati Jinyoung bilang begitu. Jinyoung yang dulu dia pikir cowok yang paling baik, yang ga pernah jahatin Chaewon.

Setega itu dia bilang kalau Chaewon murahan? Tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Apa harus Jinyoung bilang begitu? Kenapa ga tanya baik-baik dulu apa yang terjadi? Pikir Chaewon.

Felix juga udah kesel banget sama Jinyoung gara-gara dia, Chaewon jadi gak henti-hentinya menangis udah 1 jam. Rasanya Felix pengen habisin si Jinyoung sekarang juga.

Felix orangnya emang jarang banget berantem, kalau pun iya itu waktu dia udah emosi banget. Biasanya dia mah diejek pun bales nya ejek, dia mah orangnya santai kek di pantai gitu.

Namun, sekarang Felix sedang emosi berat, dia paling gak suka liat orang yang dia sayang disakiti. Apalagi dihina kayak tadi. Karena Felix tau kekerasan yang menyakitkan itu bukan kekerasan fisik, tapi kekerasan verbal.

Efeknya emang badan gak sakit-sakitan, emang badan gak ada bekas lukanya, tapi sakit hatinya bisa bikin depresi, stress, dan penyakit mental lainnya.

Kalau kekerasan fisik bekas lukanya bisa hilang. Tapi beda dengan kekerasan verbal.Tadi Jinyoung itu udah melakukan kekerasan verbal Felix tau itu. Karena dia menghina, mencaci, itu adalah contoh dari kekerasan verbal.

Felix meluk Chaewon erat dan langsung nenangin dia. Sehabis itu Felix beranjak berdiri dari ranjang.

Felix ingin tau apa sih masalah Jinyoung? Sampai dia ngatain Chaewon begitu? Dia juga ada urusan apa sama Chaewon? Soalnya dia ngechat Chaewon.

Chaewon udah ngelarang Felix buat pergi, tapi-

"Lix, jangan pergi:(( " ucap Chaewon sambil menyeka air matanya.

"Won aku gak bisa biarin dia kayak tadi? Satu tamparan aja gak cukup buat dia menyesal sama perbuatannya tadi" ucap Felix sambil berjalan ke lemari buat ngambil jaket.

"Lix jangan, kamu ga perlu berurusan sama Jinyoung, ga penting lix" ucap Chaewon, dia berusaha buat ngelarang Felix.

"Gak won! Biasanya aku emang menuruti permintaan kamu, tapi kali ini? Gak akan! Aku gak bisa lihat kamu disakiti gitu ya, udah kamu disini aja, jangan kemana - mana" ucap Felix selesai mengambil jaketnya dan berjalan ke arah Chaewon sehabis itu ia mengecup kening Chaewon.

Chaewon hanya bisa diem. Felix kalau udah niat banget, ga bakal bisa dihentikan.

"Yaudah aku pergi, kalau ada yang ngetuk pintu jangan dibuka, lihat dulu dari jendela" ucap Felix sehabis itu ia pergi.

"Iya hati-hati lix" ucap Chaewon, sambil senyum pahit dan melambaikan tangan.

Chaewon takut Felix kenapa-kenapa. Soalnya kan si Jinyoung diam-diam menghanyutkan.

"semoga Felix baik-baik aja, aamiin" batin Chaewon.

✨✨✨

Felix berhenti sebentar di jalan, ia ingin menanyakan pada seseorang dimana keberadaan Jinyoung. Dan juga menanyakan alamat Jinyoung agar ia bisa memberikan pelajaran pada Jinyoung, ia sudah tak tahan rasanya kesal sekali.

"gue telfon sape ya. oh iya gue inget hyunjin kan sepupunya Jinyoung pasti dia tau" batin Felix.

Sehabis itu ia langsung menelfon hyunjin. dan fortunately hyunjin langsung mengangkat telfonnya.

"Halo lix" ucap hyunjin dari ujung sana

"Halo jin, jadi gini jin gue mau nanya" ucap Felix dengan penuh harapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twins or Soulmate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang