Gaun pengantin itu tiba-tiba saja sudah ada di sana, bersama Chaerin yang menunggunya. Dan kemudian dia sudah didandani dengan begitu cantiknya, sehingga hampir tidak mengenali dirinya sendiri di depan cermin.
"Aku senang kita bertemu lagi akhirnya,." Chaerin tersenyum ramah kepada Sohyun.
"Tetapi sekarang keadaannya berbeda, kau akan menjadi kakakku."
Sohyun tersenyum dan menelan ludahnya dengan gugup.
"Kau tahu ini mungkin terlalu cepat untukku.. aku.. aku merasa mual"
Sohyun benar- benar merasa gugup. Pernikahannya akan berlangsung sebentar lagi, dan perasaannya kacau balau, campur aduk.
Ini pernikahan? Ya ampun. Dan dia akan melangsungkannya dengan orang yang bahkan tidak dia kenal dekat.
Apakah dia sudah gila? Tetapi harus bagaimana lagi? Insiden di malam pesta itu membuat segalanya berbeda.. dan seperti kata Minhyuk, Sohyun sudah tidak bisa mundur lagi.
"Kau tidak apa-apa Sohyun?" Chaerin menyentuh pundak Sohyun lembut, menyadarkan Sohyun dari lamunannya.
Sohyun tampak begitu pucat sehingga membuat Chaerin cemas.
"Aku tidak apa-apa...mungkin pernikahan ini membuatku sedikit gugup..." jawab Sohyun pelan.
Chaerin tersenyum memaklumi, siapa yang tidak gugup kalau baru tahu bahwa akan menikah sehari sebelumnya?
Kakaknya memang keterlaluan, Chaerin tidak bisa menyalahkan Sohyun, kalau dia jadi Sohyun mungkin dia sudah pingsan di tempat.
"Minhyuk oppa orang yang baik. Percayalah, ketika dia memutuskan akan menikahimu, maka dia akan menjagamu."
Chaerin tersenyum menenangkan dan menggandeng tangan Sohyun.
"Ayo aku akan mengantarmu kepadanya."
.
.Mereka sudah menikah. Sohyun termenung, tiba-tiba saja mereka sudah sah sebagai suami istri.
Seperti mimpi rasanya. Terjadi begitu saja. Lalu sekarang apa?
Sohyun melirik ke arah Minhyuk yang sedang duduk di sebelahnya, mereka sedang makan malam sederhana bersama saksi pernikahan dan beberapa teman.
Lelaki yang duduk di sebelahnya ini, Lee Minhyuk... Sekarang adalah suaminya.
Suaminya... Sohyun melafalkan kata-kata itu berulang-ulang dalam hati. Mencoba membuat hatinya terbiasa. Tetapi rasanya terlalu cepat untuk membuat sesuatu yang berlangsung begitu tiba-tiba menjadi terbiasa untuk hatinya.
"Kau akan senang berada di sana Sohyun."
Suara Chaerin mengagetkan Sohyun dari pengamatan tersembunyinya kepada Minhyuk. Dia sedikit terbatuk dan berusaha kembali ke dalam percakapan. Mereka sedang membicarakan apa?
"Pulau itu, pulau pribadi milik Minhyuk oppa tempat kalian akan berbulan madu nanti, adalah pulau kecil yang sangat indah, dengan fasilitas yang lengkap tentunya. Oppa punya rumah yang indah di sana lengkap dengan para pelayannya. Pulau itu surga kecil yang indah, aku yakin kau akan senang di sana."
Chaerin menyambung perkataannya dan tersenyum kepada Sohyun, membuat Sohyun bingung harus menanggapi apa.
Mereka akan pergi ke pulau? Jadi mereka tidak akan pulang ke kota mereka? Sohyun harus menanyakan rencana Minhyuk, kalau tidak dia akan disibukkan dengan kejutan-kejutan yang tidak akan disangkanya.
"Kami akan berangkat nanti, setelah menghabiskan beberapa hari di sini. Aku ingin membuat Sohyun terbiasa denganku dulu."
Minhyuk setengah bergumam kepada Sohyun, lalu dia menyentuh lembut jemari Sohyun, yang kali ini sudah mengenakan cincin pernikahan darinya, dengan berlian yang lebih besar dan lebih indah dari cincin pertunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero (Remake Story)
FanfictionLee Minhyuk adalah seorang pengusaha sukses keturunan dari keluarga kaya yang berpengaruh. tetapi sebenarnya Minhyuk menyimpan rasa bersalah yang menyiksa seumur hidupnya. Di masa mudanya, Minhyuk pernah menyebabkan kecelakaan parah yang membunuh se...