Arlix sudah sampai didepan rumah Adreen. Ya hari ini mereka sudah janjian untuk menjenguk Esta dirumah sakit.
"Permisi," ucap Arlix.
Tak lama pintu rumah Adreen terbuka dan menampakkan sosok setengah baya dari nya yang tak lain adalah kakak kandung Adreen.
"Hai Bro, apa kabar lu?! Udah besar aja," ucap Ricko sambil merangkul saudaranya itu.
"Hehe, Kak Adreen nya ada Kak?!" ucap Arlix.
"Tuh lagi siap-siap. Kalian mau kemana sih?!" ucap Ricko.
"Jenguk temen dirumah sakit," ucap Arlix.
"Esta ya," ucap Ricko.
"Kok tahu?!" ucap Arlix.
"Si Adreen ngigo dia terus waktu tidur. Aneh kan?! Udah jadi bucin dia," bisik Ricko.
Tak lama Adreen keluar. Seperti biasanya ia tak terlalu feminim.
"Buruan Kak, keburu malam." ucap Arlix.
Adreen mengangguk. Ya mereka pergi setelah pulang sekolah. Yang pasti pada waktu sore hari.
"Hati-hati ya kalian. Adreen salam buat Esta ya," teriak Ricko pada Adreen dan Arlix.
Mereka menoleh dan mengangguk. Lalu Arlix langsung melajukan motornya menuju kerumah sakit tempat Esta dirawat.
Mereka sampai dirumah sakit. Dan saat itu Adreen tampak gelisah. Jelas itu membuat Arlix khawatir.
"Kanpa Kak?! Gelisah gitu," ucap Arlix.
"Gue gak sabar ketemu sama Esta." ucap Adreen sambil menggosok tangannya.
"Sekangen itukah lu sama Esta Kak?!" ucap Arlix.
"Ya gitu. Yuk buruan," ucap Adreen langsung menarik tangan Arlix.
Mereka sudah sampai dikoridor rumah sakit. Tiba-tiba Adreen menghentikan langkahnya. Dan itu membuat Arlix menabrak tubuh Adreen.
"Ada apa Kak?!" ucap Arlix.
"Itu mirip Esta," ucap Adreen sambil menunjuk kearah taman.
"Masa sih Kak?? Gak mungkin ah," ucap Arlix tak percaya.
Adreen menyipitkan matanya memastikan jika itu benar Esta.
"Lu tunggu sini. Gue mau pastiin," ucap Adreen.
Arlix hanya mengangguk pasrah. Lalu Adreen langsung pergi dari hadapan Arlix.
Adreen berjalan mendekati anak itu. Perlahan Adreen menepuk bahu anak itu. Dan akhirnya anak itu menoleh.
"Aku sudah menduga kalau kau akan kesini," gumam Esta pelan.
"Tentu saja. Kenapa kau tak bilang padaku kalau kau sakit?! Apa aku ini tak penting bagimu?!" omel Adreen.
Esta menunduk dan tersenyum tipis.
"Apa yang kau rasakan saat ini?! Mana yang sakit?! Ayo bilang padaku," ucap Adreen.
"Entahlah. Tapi tenang aku tak apa. Lihat aku sudah sehat seperti biasanya kan?!" ucap Esta tersenyum.
Adreen tersenyum getir lalu terisak pelan. Jelas ia tak tega melihat sahabatnya begini.
"Kau menangis?!" ucap Esta sambil meraba wajah Adreen.
"Iya, kau jahat. Kau sakit tapi kau tak memberitahuku. Kau membuatku khawatir." ucap Adreen.
Dan saat itu tangisan Adreen pecah. Dan Esta semakin tak tega melihatnya.
Dari kejauhan ada Arlix dan Fathur yang menyaksikan mereka. Ya saat itu Fathur sedang mencari Esta dan berpapasan dengan Arlix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ● Mark Lee
Teen Fiction🍁Book 1 Senja berhasil mempertemukanku dengannya Sosok lelaki tak sempurna namun bisa melakukan apa saja Esta namanya, lelaki buta yang selalu membuatku tertegun dengan kata-katanya #2 tunanetra #513 indonesiamembaca #955 persahabatan #872 nctdrea...