Syena 1

61 9 0
                                    

Read and enjoy it.



















Malam ini aku kembali termenung didalam kamarku,meraba-raba rasa yang tak terasa. Pikiranku kini terbang kedalam kenangan kelam dahulu kala yang mengubah hidupku 180 derajat.

"syena kamu itu munafik! Kamu itu sama aja kaya keluarga kamu. Sama-sama jahat. Sana pergi sekarang kamu bukan sahabatku lagi!"suara itu terus menggema ditelingaku. Tanpa kusadari benih kristal keluar dari pelupuk mataku.

"syena kamu kenapa?" suara bariton itu menyadarkanku

dengan segera aku menghapus jejak air mataku."ng...ngak ko. Aku gak papa kok bang"kataku berusaha tersenyum.

"jangan bohong syen. Abang ini abangmu yang bersamamu dari kecil. Kamu pasti ingat itu lagi kan?" katanya menebak. ya dia abangku satu-satunya yang bernama beni.

"enggak bang. Aku gak papa. Tadi cuma kelilipan kok" ujarku meyakinkan padahal jauh di dalam hatiku rasanya aku ingin menghilangkan ingatanku.

"yaudah kalo kamu gak mau cerita. Kamu tidur gih udah malam besok kan kamu sekolah" lalu ia mengecup keningku sayang dan berlalu meninggalkan kamarku.

Akupun membaringkan tubuhku. Memejamkan mata berusaha menghapus pikiran itu sampai tanpa sadar aku tertidur lelap.

Aku mengucek mataku saat cahaya hakiki menembus kaca cendela kamarku lalu meyibakkan selimut dan memasuki kamar mandi.
Setelah siap dengan pakaian sekolahku aku menggendong tas punggung berwarna abu-abu dan keluar kamar. ternyata dikusri ruang makan abangku sudah duduk manis dengan koran yang berada di tangannya.

"selamat pagi bang" sapaku dengan senyum indah menghiasi wajahku. Dan duduk dikursi sampingnya.

"selamat pagi adek abang yang pinter"
"itu tadi bi surti udah masakin nasi goreng kesukaan kamu" lanjutnya dengan meletakkan koran di atas meja makan. Tanpa aba-aba aku langsung melahap makanan didepanku tanpa tersisa.

" bang syena pergi dulu ya" ucapku sampil mencium punggung tangan abangku."assalamuaikum"

"wa'alaikum salam. Kamu diantar sama mang supri ya" ujarnya seraya mengelus puncak rambutku

"belajar yang bener"lanjurnya.aku hanya mengangguk tanda jawaban lalu pergi keluar dan menuju sekolah dengan membelah jalanan.

Sesampainya didepan gerbang sekolah baruku.  SMA ANGKASA, salah satu sekolah ellite di jakarta

"welcom syena natalia i wish can finished with happy"gumamku dengan senyum tipis lalu berjalan memasuki area sekolah yang terlihat ramai.

Aku bingung tak tahu dimana ruang kepala sekolah. Aku terus celingak celinguk kesana kemari tapi tak menemukannya sampai akhirnya pandanganku mengarah pada seorang perempuan yang sedang duduk tak jauh dariku,aku menghampirinya.

"permisi saya mau nanya dimana ya ruang kepala sekolah?" tanyaku setelah tubuhku berada didepanya.

"lo anak baru ya?? Ayo gue anter" ujarnya lalu bangkit dadi duduknya dan berjalan menjauhiku. Aku yang tersadar langsung mengejarnya.

"itutuh ruangannya" ucapnya setelah kita berada didepan sebuah ruangan.

"lo tinggal masuk aja. Gue pergi dulu" lanjutnya

"makasih" ucapku sambil tersenyum manis. Ia pun pergi meninggalkanku.

Aku mengetuk pintu perlahan terdengan suara wanita paruh bayah
"oh kamu syena ya. Silahkan duduk"ujarnya ramah.

"iya bu."ucapku.

Yang ku tau wanita didepanku ini bernama bu nuriyah kepala sekolah SMA ANGKASA.

"oh iya bu saya masuk kelas mana ya? Saya gak tau daerah-daerah sekolah sini. Jadi boleh saya minta tolong ibu buat nganterin saya ke kelas?" ucapku sesopan mungkin.

"kamu dikelas XI ipa 2. Mari saya antar" kata bu nuriyah.

Sesampainya di kelas XI ipa 2. "assalamu'alaikum.  Maaf bu mengganggu ini saya mau mengantarkan murid baru"ujarnya kepada salah satu guru yang sedang mengajar itu.

"wa'alaikum salam oh iyh bu terimakasih.  Silahkan masuk"katanya padaku ramah. Aku pun masuk kedalam seketika ruangan yang tenang kini menjadi bising karena teriakan dan siulan beberapa murid.

"eh kalian sudah.  Silahkan perkenalkan diri kamu"bu dina angkat bicara. 

Aku pun menghembuskan nafas lalu"perkenalkan nama saya syena natalia bisa kalian panggil syena. Semoga kalian bisa menerima saya"ujarku seraya tersenyum.

"ia sayang aku terima kok"ucap salah satu cowok disulul gelak tawa seisi kelas.

  "eh kamu ini dito bisa aja. Apa ada yang ditanyakan? "tanya bu dina.

"id line dong. Nomor wa dong." dan masih banyak lagi.  Bu dina hanya menggelengkan kepala. 

"ya sudah kamu sekarang duduk disebelah mela. Mela angkat tangan kamu"ucapnya

"baik bu. Terima kasih"ucapku.

"hai gue melani rola" uluran tangan menyambutku setelah aku terduduk di bangku.

"hai aku syena"balasku membalas uluran tabgannya.

"nanti temenin aku keliling sekolah,boleh?" sambungku dengan penuh harap

"ya nanti gue temenin. Sans ae"ucapnya dengan tawa. Akupun ikut tertawa.

Lalu kami kembali fokus pada bu dina yang menerangkan pelajaran di depan sana.







Coment dan vote nya dong

Jangan lupa add akun ig @acaciadawiyah dan add aku wp @acaciadawiyah


Salam sayang Robea:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SyenataliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang