Nama gue juyuna karmila, anak dari ibu Yuna dan ayah Bunadi. Gue biasa di panggil mila kalau dengan keluarga, tapi gue di panggil una buat yang baru kenal.
Menurut Anak SMA 1 TEKUNG, gue seperti tokoh pahlawan di Sekolahan versi cewek, yang bertugas melawan bahaya yang ada di sekolah.
Kisah ini di mulai dari sebuah acara makan malam keluarga.
"Mil, kamu daftar ke SMA 1 TEKUNG saja?" tanya ayah.
"Iya... Mil, sekolahannya dekat rumah jadi kamu bisa hemat tenaga sama waktu." kata ibu.
"Tapi, ayah sama ibu tahu sendiri sekolah itu reputasinya kayak gimana? Masa sih, aku mau sekolah di sana. Aku kan ingin ke SMA PGRI ?" gue nolak.
"Lho... Malah enak dek, nanti kamu di SMA TEKUNG bisa terkenal!" kata kakak gue, ikut nimbruk bae nii orang.
"Ehh... Kakak ku yang baik, biar kan adik mu ini yang milih sekolah nya sendiri ok. Aku tau aku cantik tapi aku gak nyari ketenaran kok, kan aku sekolah niat nya Belajar bukan buat apa-apa kak!" jawab gue ke kak jastra biangkerok emang.
"Hehehe... Sory dehh sory dek." ujar kakak gue
"Tapi, enggak papa kalau menurut ayah sama ibu sekolah itu yang terbaik buat aku, aku akan daftar ke sana dulu ya buu, yah." karna gak tega liat ayah sama ibu wajah nya seperti memohon, terpaksa gue turutin biar lega tuu wajah nya.
Una POV
Persyaratan untuk masuk ke SMA 1 TEKUNG gue lengkapi, meski sedikit terpaksa. Tapi gue percaya dan yakin bahwa ke dua orang tua gue doa kan gue buat bisa masuk ke sana pasti bisa. Akhirnya gua berhasil masuk ke SMA 1 TEKUNG.
Hari penerimaan di mulai dengan kegiatan rutin tahunan. MOS(Masa Orientasi Siswa), para senior OSIS yang berlagak Songong, dan sebagainya mulai memunculkam diri satu persatu. Mulai dari Tim The Guardian, KOMDIS, serta kakak pendamping.
MOS di buka oleh sambutan kepala sekolah, dan kami MUBA di serahkan kepada osis. Para kakak pendamping menunggu di bagian kelas masing-masing, Jumlah MUBA kira-kira ada 285 siswa.
"Huhh, bosen gue." kata gue spontan.
"Tadi kamu ngomong apa?" kata salah satu KOMDIS.
Anjirr... Gue gak tau ada KOMDIS di belakang gua, dasar LOL.
"Tidak kak. Maaf..." jawab gue sopan biar cepat selesai ngomong nya."Ohh, kamu kira kakak budek gitu? Kakak tadi dengar apa yang kamu bilang! Kak, gimana nihh ada yang nantang." kata nya sambil melirik ke gue.
Njirrr Nii orang kok ngeselin sii,- batin gue
Waduh semua MUBA liat ke gue lagi, duhhh...
"Suruh berdiri aja di depan sini!" tuhhhh temen nya ikut menimpal juga.Aduh apa-apaan siih, gue mau di suruh ngapain?,- batin gue
"Heh kamu buruan maju! Sana." ada lagii yang dateng suruh maju-maju terus.
Mau gak mau gue maju terpaksa ingat Terpaksa!
"Ayo nyanyi, lagu Indonesia tiga stansa!" ucap salah satu dari KOMDIS, kayak nya dia ketua nya dahh.What! Gua di suruh nyanyi lagu Indonesia tiga stansa? Inget tiga stansa! Cuy... Lagu nya panjang banget lagi. Oke gua jabanin, sabar mill, sabar Astagaaa.
Gue akhirnya ngikutin kemauan mereka, tapi inget ini gue lakuin demi orang tua gue, bukan karna takut ke mereka. Sesi panas-panasan dengan KOMDIS akhirnya selesai juga, sekarang saatnya senang-senang dengan kakak-kakak pendamping kami.
Emang sii, dua, tiga hari ke depan akan sama kaya tadi kegiatannya, tapi mau gimana lagi? Ini gak akan terulang lagi, pokoknya Nikmatin aja masa-masa seperti itu. Owh yaa gue belum dapat teman yang akrab sama gue, ada sii temen tapi ya gitu...
"Assalamu'alaikum Ibu mila pulang." kata gue, tapi kelihatan nya rumah lagi sepi. Tumben kakak gue gak ada? Ahh tau ahh...
Gue ke kamar bersih-bersih badan, selesai nya gue langsung menuju dapur karna gue menghirup aroma makanan yang lezat.
"Assalamu'alaikum ibu, ibu masak apa nii?" kata gue sambil salim ke ibu.
"Wa'alaikum salam. Gimana tadi MOS hari pertamanyanya?. Ini ibu lagi masak ikan tongkol pedas ke sukaan kamu, sayur sup buat ayah dan sambel penyet buat kakak kamu." kata ibu. Duhh bikin ngilerr aja ibu masakan nya.
"Wahhh, enak tuu bu. MOS nya sama kayak MOS dulu tapi ini lebih lama bu." kata gue, sambil ngabil tempe penyet ibu terus gua cocol ke sambel nya, behhh enak e masakan mu ibu ku.
"Tapi kok kamu kelihatan sebel, kenapa? coba cerita ke ibu." duhhh ibu emang ngerti banget dahh sama perasaan gue.
"Ihhh, ibuu gimana gak sebel juga, kan tadi aku cuma gumam bosen doang buu, masa di hukum maju di depan MUBA, terus di suruh nyanyi lagu Indonesia tiga stansa buu, kan itu panjang, lama juga buu. " ujar gue dengan perasaan dongkol.
Tiba-tiba ibu.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sekian dulu guys, insya allah aku usahain update terus
Salam jauh dari @lamila22:v
20190708
KAMU SEDANG MEMBACA
Rough
General FictionJangan sekali-sekali meremehkan The Power Of Women.karna sekali kamu mengganggu sisi kejam seorang perempuan maka, akan menimbulkan Trauma berat.-Mila Sumpah berani banget tu cewek! Gue jamin, sekali gue baperin tu cewek pasti langsung jatuh ke peso...