Chapter 12

37 8 0
                                    

Alicia--Kindness terbangun disebuah ruangan gelap dengan satu bola lampu yang menyala redup diatasnya,bisa dilihatnya bahwa sekarang Dia berada diruatu gudang penyimpanan barang,dan ia dapat merasakan ada benda yang menahan pergelangan tangannya dibelakang tubuhnya

Sialan,aku lengah batinnya merutuk nasib,namun dirinya lalu merasakan sesuatu bergerak-gerak menyentuh tangannya,rasanya tangannya tiba-tiba menjadi hangat,Kindness melirik kebelakang,ia membelalak tidak percaya

"Ukh..."Leguhan suara dalam khas laki-laki yang sangat ia kenali terdengar,Tuan Detektif? Kindness lalu merasakan bahwa Detektif kesayangannya menggerakkan tubuhnya "Dimana..."lirihnya

"Rupanya kamu bangun juga,Tuan Detektif"kata Kindness,mendengar suara pencuri berlian yang juga salah seorang member Virtues membuat sang Detektif muda mendelik "Kau-?!"suaranya tercekat

"Tanpaknya kamu dan diriku,kita berdua terperangkap,eh?"Kindness berkata,Halilintar mendengus,lalu ia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya

Malam itu Sang Virtues datang dihadapannya,melaksanakan heistnya,lalu karna Halilintar mengejar Kindness,Virtues itu melarikan diri darinya,dan yang ia dengar terakhir kali adalah suara percikan listrik yang bersamaan dengan seseorang yang membekapnya dari belakang dengan obat bius

"Sudah ingat,Tuan Detektif?"tanya Kindness penuh ledekan,lagi-lagi Halilintar mendengus kesal "Kau juga sama saja bukan,Hei Nona Pencuri?"tanyanya sengit

"Jahat sekali,daripada Pencuri,aku ini lebih senang dipanggil dengan namaku lho,atau setidaknya panggilah aku Virtues"kata Kindness,"Huh? Apa bedanya Pencuri dengan Virtues? Kerjanya sama-sama mencuri kok"ketus Halilintar,Kindness merogoh saku yang ada diroknya

"Ck,ck,ck...Tuan Detektif,Virtues itu memang mencuri,namun kami bukan berarti seorang pencuri,kami ini adalah utusan Tuhan yang mulia,tugas kami adalah menegakkan kebenaran dengan sebuah pertunjukan yang mempesona"Jelas Kindness dia tersenyum tipis "Bukankah kami Virtues selalu mengembalikan barang curian kami? Kepada si pemilik yang sebenarnya"katanya lagi

Entah sudah berapa kali,tapi Halilintar kembali mendengus kesal "Ya,dengan meninggalkan kartu 'ini bukanlah apa yang kami cari' hei Nona Virtues"ketusnya sarkas

Kindness tersenyum "Sebenarnya apa sih yang kalian cari itu?"tanya Halilintar,sang Virtues-lah yang kali ini mendengus "itu adalah tugasmu,Untuk mencari tahu kebenaran,Tuan Detektif"katanya

"Kau- sialan,jangan kau meledekku"gusar Halilintar penuh kekesalan,Kindness terkekeh "Tidak kok"katanya

"Nah,Saatnya melepaskan diri"kata Kindness menemukan benda yang dicarinya dari tadi didalam saku roknya,"Bagaimana rencanamu melepaskan diri? Bukankah kau diborgol juga?"tanya Halilintar menyindir

Namun rupanya yang disindir dengan mudahnya melepaskan borgol ditanganinya sendiri "Selama aku masih bisa bergerak,tidak akan ada yang membuatku berhenti,Tuan Detektif"katanya menjatuhkan borgol ditangannya,dia juga memegang Bobby Pin yang digunakannya untuk melepaskan borgol

"Sialan..."umpat Halilintar,"Tuan Detektif,Kau ini orangnya mengumpat terus,Dengar...aku akan melepaskan borgol ditanganmu itu jika kau berjanji untuk tidak menangkapku kali ini"kata Kindness

Halilintar menggerutu "Heh,mana mungkin aku bekerja sama denganmu"katanya menolak mentah-mentah,Kindness memijit pelipisnya "terserahlah,tapi aku pinjam Ponselmu ini"katanya merongoh ponsel pintar milik Halilintar

"Sejak kapan-"

Kindness mengutak-Atik ponsel milik Halilintar yang entah kenapa passwordnya bisa dibuka oleh Kindness "Nama Detektif yang tidak jadi,benarkah...Tuan Detektif?"sindirnya

Heavenly Virtues (#BBBRomanceTime2019) ~Hiatus/Discontinued~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang