TIPU TIPU

53 9 0
                                    

Aku ketawa ketiwi sendirian sambil guling guling di kasur. Puas banget, setelah berhasil ngelabui Teetee dan Bas-Ngek. Selain aku malas jalan bareng mereka berdua yang ternyata perginya ke pasar tradisional, aku juga sengaja ngebuat mereka hanya jalan berdua aja agar Bas  punya banyak kesempatan dekat dekat dengan sahabatku itu.

Gak kebayang juga, abis hujan jalan di pasar kaya gitu. Pasti becek, bau dan kotor. Mending kalau dapat barangnya, kalau nggak, Rugi kan?

Aku membuka laman IG dan ternyata Teetee sudah melakukan IG story lima menit yang lalu. Video singkatnya memperlihatkan gambar kaki sedang melangkah dekat tanah becek. Beciyeek, abis ujan gesor gini demi safa ye? Itu bunyi title yang menyertai videonya.

Eh dari kemarin aku belum ada komukasi dengan mama, aku kangen juga sama beliau. Namun sayang saat aku coba menelphone HP-nya gak aktive.

Tapi lama sendirian gini di rumah suntuk juga. Biasanya jam jam kaya gini, Teetee selalu nemanin aku ngelakuin apa saja. Kalau gak main game paling Tee ngajak belajar bersama sambil bersenda gurau.

Ah, apakah kalau nanti aku berhasil nyatuin Teetee dengan Bas, Tee akan punya waktu untukku atau....? Aduh kenapa aku jadi parno begini, malah ngebayangin aku bakal kesepian, kehilangan perhatian Tee.

Aku jadi bimbang begini, apa.....? Ah, gak gak. Aku gak boleh ingkar janji ke Bas. Lagian Tee kan cuma sahabat aku. Ya wajarlah kalau pada saatnya aku akan kehilangan kasih sayang Tee, secara dia juga punya masa depannya sendiri dan bebas untuk memilih jalan hidupnya sendiri.

Sudah jam sebelas loh, mereka belum pulang juga. Jangan jangan terjadi sesuatu dengan mereka?

Aku segera menghubungi Teetee dan syukurlah, mereka sedang menuju pulang, sudah dekat pula.

Berhubung kami gak punya banyak waktu, meski Tee dan Bas masih terlihat lelah, setelah mereka sedikit istirahat, kami langsung praktek membuat bola takraw dibawah bimbingan Teetee.

Mungkin karena Bas menyukai Teetee, saat ini dia gak banyak tingkah dan gak usil juga. Dia terlihat serius memperhatikan dan mengikuti arahan Tee.

Ternyata dengan keseriusan dan ketekunan sesulit apa pun pekerjaannya kita pasti bisa melakukannya. Sampai pukul tiga subuh aku dan Bas sudah bisa mempraktekan sendiri dan hasilnya gak jelek jelek amat.

Setelah beres beres, Tee berpamipan pulang, namun aku menahannya, dengan alasan aku lagi kepingin banget tidur ditemani dia.

Ternyata alasanku tadi menyulitkanku sendiri. Jadinya aku gak bisa ngebiarin Bas bobo berdua saja dengan Teetee dan Bas pun menolak tidur sendirian di kamar tamu.

Pada akhir kami bertiga tidur satu ranjang. Untung ranjangku besar, cukup buat kami tiduri.

Masih ada ruang agar Bas bisa tidur dengan Teetee. Maka aku menyuruh Bas tidur di tengah.

"Katanya kamu mau tidur ditemani aku. Kok, malah dia yang di tengah," protes Teetee, dia cemberut gak mau naik kasur.

Bas berguling ke sisi ranjang, namun sebelumnya dia sempat menyikut lengan atasku.

"Yaudah elo yang di tengah." Lontar Bas. Tee masih enggan naik juga.

"Lo yang di tengah Kim." Semprotnya sambil mendorong tubuhku yang sudah terbaring nyaman di atas kasur.

Beberapa detik kemudian Tee berbisik padaku.

"Gue berubah pikiran, gue aja yang di tengah."

Ini Tee kenapa? Posisi tidur saja diribetin. Ya... daripada ngambek aku nurut saja, kami bertukar posisi lagi.

Aku tidur terlentang dengan selimut hampir menutupi sekujur tubuhku. Saat menoleh ke samping, aku sedikit terperanjat karena Tee sedang menatapku dan tidurnya menyamping menghadapku. Dalam artian membelakangi Bas.

"Sudah hampir pagi, tapi gue belum ngantuk juga,"  desah Bas sepertinya dia kesal dengan situasi saat ini.

"Merem aja, entar juga tidur." Sambut Tee ketus, kemudian dia menutup wajahnya dengan selimut tanpa mengubah posisi tubuhnya yang lebih rapat padaku.

"Tidur Kim! Nanti kita bangun kesiangan." Lontarnya lagi.

Aku sedikit mengangkat kepala melihat Bas, dia juga mengangkat kepalanya dan menunjukan tinju padaku. Aku meresponnya dengan cengiran dan kembali meletakan kepala di bantal.

Lanjut==>




AN INVISIBLE BOND (boy X boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang