Hoseok terdiam mendengar pernyataan itu, walaupun dalam hatinya begitu bergemuruh dan ingin mengeluarkan relvolver dari balik jasnya saat itu juga, namun Taehyung terlihat begitu tenang dengan tawa kecilnya yang begitu hambar, hingga Jisub memperlihatkan raut wajah tak sukanya.
"Sejak kapan nyawaku ada ditanganmu, Paman?" ucap Taehyung yang kembali tertawa kecil dan menyandarkan tubuhnya untuk menghela nafas yang cukup panjang.
"Yak—Kau bahkan begitu angkuh ketika memasuki kandang lawan, Kim" ucap Jisub yang ikut menyandarkan tubuhnya dengan tatapannya yang tak bersahabat. Sosok Kim kembali menghela nafasnya dan menepuk paha kanannya itu dengan raut wajah datar.
"Ku pikir kita teman—" ucap Taehyung kemudian menyeringai, merasa puas bahwa Jisub mendeklarasikan bahwa mereka adalah lawan. Suara husky itu membuat suasana semakin mencekam dengan salju yang turun begitu lebat diluar.
"Aku bukan orang bodoh yang menyangka kau menganggapku teman, Kim" Lanjut Jisub hingga Taehyung memandangnya dengan raut wajah datar, dan sedetik kemudian kembali menyeringai.
"Kau ingat kejadian dua tahun lalu bukan?—Sangat disayangkan jika pengacara itu yang terbunuh—" ucap Jisub yang kemudian mendekatkan wajahnya pada sosok Kim yang kini masih setiap dengan raut wajah datarnya dengan jemari yang kini mengepal begitu kuat.
"Mungkin—Malam ini akan terulang—dan Hoseok akan menjadi abu besok" ucap Jisub yang kemudian menyeringai.
SREK
Jisub tersentak ketika wajahnya kini berhadapan dengan revolver berwarna silver dengan warna coklat dekat pelatuknya. Ia kemudian terdiam tak bergerak walaupun anak buahnya kini bersiap untuk menembak sosok Kim dari berbagai arah.
Hoseok terdiam dengan raut wajah datarnya, merasa tenang dengan laser yang juga kini membidik pada kepala bagian belakangnya, cukup melirik dan kembali memperhatikan sosok Kim yang masih menyeringai dengan pelatuk yang kini tengah ditariknya.
"Paman—Mungkin keadaan akan berbalik" ucap Taehyung yang kemudian sedikit membungkukan tubuhnya agar ia dapat melihat raut wajah gelisah dari pamannya itu. Taehyung kembali menyeringai.
"Kim? Kau marah karena aku membahas Pengacara Jeon Jungkook atau karena pembunuhan untuk Jung Hoseok?"
Taehyung tersentak hingga jemarinya kini meraih kerah Jisub dan menariknya begitu kuat dengan revolver yang masih berada di pelipis Jisub. Amarahnya begitu memuncak ketika pria berusia 40 tahun itu menyebutkan nama Jeon Jungkook.
"Jangan berani menyebut namanya—" ucap Taehyung dengan suara huskynya hingga Jisub kini kembali meliriknya begitu tajam.
"Ah—Kau mencintai orang yang sudah mati itu?"
DEG
"Dengar Kim—Aku tidak akan memberikan kebahagiaan bagi keluarga Kakakku, bahkan orang yang kau cintai sekalipun—Pilihan tepat karena dia telah menjadi abu saat ini" ucap Jisub dengan angkuh.
Taehyung tak bisa mengatakan apapun ketika pikirannya kini dipenuhi oleh Jungkook yang mungkin mendengar setiap kata yang dilontarkan oleh Jisub, pikirannya kini terpaku hingga ia tak bisa lagi memikirkan harus melakukan apa.
DOR!
Taehyung melepaskan peluru itu kesembarang arah dan melepaskan genggamnanya pada Kim Jisub dengan wajahnya yang begitu tersentak. Ia kemudian membenahi jasnya dengan raut wajah begitu datar dan meletakkan revolvernya diatas meja, cukup membuat Jisub menautkan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizon In Tromso [TAEKOOK]
Romansa[SELESAI] [ TAEKOOK X MINYOON ] "Ketika horizon itu kelabu tanpa cahaya, ketika kristal itu terus membasahi jalanan dan toko roti persimpangan dengan aroma manisnya, dan juga ketika angin musim dingin itu berhembus layaknya deru peringatan begitu di...