Pagi hari dikala ku bangun di atas Kasur. Aku memandang banyak cerita yang ditempel di dindingku. Suara hati berkata, sudahlah tidur saja dikasurmu, karena aku tahu kamu lelah. Tapi suara hati yang lainnya pun berkata biarlah lelah karena jalanmu masih panjang.
Badanpun malas bergerak, terbangun dari kasur yang banyak memberikan kenyamanan dalam hidup. Sudahlah aku tahu kamu Lelah, namun untuk kesekian kalinya suara hati yang lainpun berkata, terus berlari karena perjalananmu masih panjang. Ya aku tahu kasur adalah magnet terhebat yang bisa membuat badanmu lemas dan tak brgerak. Tapi tak ada kenyamanan lainnya selain kamu menikmati setiap langlah dalam perjalanan panjangmu.
Sudahlah tidur saja, karena umurmu masih panjang. Tapi entah siapa yang tahu jika umur seseorang masih panjang, bahkan perjalananpun akan terasa singkat jika umurmu tidak panjang. "Sudahlan tidur saja". Terus bergerak setiap harinya, berangkat pagi pulang malam tapi itulah hakikatnya seorang manusia. Seakan nikmat dunia tidak ada habi-habisnya, seakan merasa panjang perjalanan ini. Namun entah sampai kapan perjalanan ini akan berakhir?
Sampai kapan perjalanan panjang ini akan berakhir, itu yang selalu akan jadi pertanyaan yang tidak ada henti-hentinya, karena sejatinya manusia tidak akan pernah puas dengan pencapaiannya. Seolah manusia akan terus mencari karena memang itu hikayatnya.
Lalu apa inti dari sebuah perjalana panjang yang tak pernah usai ini? Intinya adalah manusia akan terus mencari jalan pulang hingga akhirnya ia mati.
