-1

605 50 1
                                    

"Jonghyun!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jonghyun!"

Sebuah tepukkan keras mendarat dibahu Jonghyun ketika sedang mengeluarkan motor dari parkiran. Jonghyun menoleh sembari mengusap-usap bahunya. Lelaki itu mencibir, "Nggak usah pake tenaga juga kali nepuknya, Min!"

Im Youngmin, si pelaku cuma nyengir. Lelaki itu langsung merangkul bahu Jonghyun. "Hehe soriii! O, iya thanks banget mau bantu ikut buat promosiin kampus kita hari ini!"

Jonghyun tersenyum, "Nggak masalah. Kebetulan emang lagi nggak ada kegiatan."

Hari ini ada acara Campus Day di sekolah Youngmin. Dimana beberapa alumni sekolah Youngmin datang untuk mempromosikan kampus masing-masing bagi kelas 12 yang sudah saatnya menetapkan pilihan dimana mereka ingin meneruskan pendidikannya. Tapi nggak hanya buat kelas 12 saja, sih. Kelas 11 bahkan kelas 10 juga boleh berpartisipasi untuk persiapan yang lebih matang.

Karena waktunya yang sangat tidak bagus, beberapa alumni yang kuliah di kampus yang sama dengan Youngmin berhalangan hadir, makanya Youngmin mengajak Jonghyun. Bukan cuma karena Jonghyun temen baiknya di jurusan dan vokal, tapi siapa tahu karena ganteng bisa narik murid-murid buat nanya-nanya, 'kan?

"Nggak salah gue ajak lu kemari," ujar Youngmin. "Stand kampus kita 'kan jadi penuh."

"Taik." Jonghyun ketawa ngakak. "Harusnya lo bawa Minhyun sekalian, biar makin rusuh itu stand. Gue pulang, ya!"

"Iyaa! Hati-hati, Jong! Besok gue ke tempat lo ya kerjain tugas bareng!"

Jonghyun mengacungkan jempolnya usai memakai helm. Lelaki itu pun menyalakan mesin motor dan segera pergi dari pelataran parkir sekolah. Baru aja Jonghyun hendak berbelok kearah jalan raya. Jonghyun melihat sosok gadis yang dikenalnya tengah berdiri sendirian sambil mengucek mata. Oh, iya dia baru ingat kalau anak Pak Seokhoon sekolah di sini. Kelas 11.

"Adek, ngapain berdiri sendirian di sini?" Jonghyun membuka kaca helmnya dan bertanya pada gadis itu.

Omong-omong gadis itu Lee Soojin, anak pemilik indekos yang ditempati oleh Jonghyun. Jonghyun kurang begitu kenal sama anaknya Pak Seokhoon tersebut karena emang Soojin jarang keluar rumah. Tapi dia tahu.

Soojin menggeleng, matanya tampak merah. Habis nangis?

"Aku lagi nunggu angkot. Tapi nggak dateng-dateng..."

"Abis nangis?" Soojin tersentak kaget saat mendengar pertanyaan spontan Jonghyun. Jonghyun tidak lupa mematikan mesin motornya dan membuka helmnya.

Bukannya menjawab, gadis itu malah membuang muka dan menyeka air mata yang lagi-lagi keluar dari pelupuk matanya. "Kenapa sih?" Jonghyun langsung menyodorkan saputangan dari dalam saku jaketnya. "Nih, pake. Ntar dikira aku yang nangisin."

"Aku abis putus sama pacarku..." Lirih Soojin. Dia mengambil saputangan Jonghyun ragu-ragu, lalu mengusap wajahnya perlahan.

Jonghyun menghela napas. Ternyata gara-gara putus. Baru tahu anak SMA sekarang kalau putus sampai nangis segininya --padahal dia sendiri baru tamat SMA tahun lalu. Gimana nanti kalau udah nikah terus ngerasain cerai ya? Nangis meraung-raung mungkin.

[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang