One chapter

9 1 0
                                    

Hari ini tak secerah hari kemaren, awan-awan hitam menghiasi langit beriringan dengan hembusan angin yang menusuk kulit. Disamping itu air hujan mulai jatuh kebumi, membuat semua aktivitas manusia terhenti sejenak untuk meneduh agar mereka tak kehujanan.

Begitu juga dengan Thania, gadis ini tengah berteduh dibawah halte bersamaan dengan orang-orang lainnya, ia berniat menunggu bis untuk pergi kesekolah namun hampir 15menit bis tersebut tak kunjung datang. Membuat gadis itu sedikit cemas sebab ia takut datang telat kesekolah dan dihukum, karna dasarnya thania adalah murid yang teladan disekolah ia tak pernah telat bahkan membuat kasus disekolah sehingga membuat namanya tercantum dibuku hitam sekolah.

Disebrang sana, ada cowok yang tengah mengemudi mobilnya menerobos hujan yang deras sambil bernyanyi mengikuti alunan musik yang ia hidupkan melalui handphonenya. Tengah asik bernyanyi sambil mengemudi mobil itu, tiba-tiba ia berhenti tepat didepan hatle karena ia melihat ada seorang gadis yang tidak ia kenal namun melihat seragamnya itu menurut dia  merupakan salah satu siswa disekolahnya, gadis itu tengah berdiri didepan halte sepertinya tengah menunggu bis yang tak kunjung datang. Melihat waktu yang sebentar lagi akan bel masuk sekolah, membuat cowok itu pun keluar dari mobilnya dan mengenakan payung berjalan menuju dimana cewek itu tengah berdiri.

Dilain sisi thania yang dari tadi menunggu bis yang tak kunjung datang, padahal sebentar lagi bel masuk akan berbunyi dan thania takut jika ia belum berada disekolah saat ini. Dari sejauhan thania melihat mobil berwarna hitam tengah melaju dan tiba-tiba mobil itu terhenti tepat didepannya. Lalu seseorang keluar dari mobil itu ternyata orang itu adalah cowok yang sepertinya satu sekolah dengan thania karena thania melihat dari seragam yang dikenakan cowok itu.

Melihat cowok itu yang berjalan kearahnya membuat thania sedikit ketakutan, pasalnya ia tak mengenal cowok itu.

"Lo sekolah di SMA PERTIWI yaa ?" Tanya cowok itu dingin.

"I..iyaa"jawab thania singkat disertai rasa takutnya.

"Lebih baik lo bareng gue aja kesekolah soalnya bentar lagi bel masuk ntar lo telat lagi" kata cowok itu.

"Ehh, gakusah deh biar gue tunggu bis aja disini, palingan bentar lagi juga dateng bisnya" jawab thania swsikit gemetaran.

"Udah gakusah bantah" kata cowok itu sambil menarik tangan thania menuju mobil.

Thania sempat terkejut karna tangannya ditarik dan cowok itu memaksa thania untuk bareng bersamanya namun jika thania tidak berangkat kesekolah sekarang thania bisa telat, "serba salah nih gue"batin thania.

Setelah sampe didepan mobil cowok itu membukakan pintu dan menyuruh thania untuk masuk, "masuk" kata cowok itu dingin. Thania tidak menjawab ia langsung masuk kedalam mobil dan cowok itu pun segera masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.

Suasana itu sangat hening tak ada yang membuka obrolan untuk memecahkan keheningan tersebut, mereka larut dalam pemikiran mereka masing-masing. Dan akhirnya thania memulai dan memecahkan keheningan tersebut

"Eeh, kalo boleh tau nama lo siapa dan lo kelas berapa ?" Tanya thania dengan sopannya sambil tersenyum.

Awalnya cowok itu hanya melirik thania singkat kemudian mengalihkan pandangannya kedepan, membuat thania menghembuskan nafasnya kasar "diajak ngobrol malah diem"guman thania. Namun cowok itu dapat mendengar perkataan thania walaupun thania berkata dengan pelan.

"Nama gue Fhate Andala Aditama, biasa dipanggil Fhate gue kelas XII IPA 1."jawab fhate walaupun masih diiringin dengan logat dinginnya.

Thania terkejut berarti cowok ini adalah senior disekolahnya, thania sedikit menepuk jidatnya namun ia pura-pura tenang dan ia hanya mengganguk anggukan kepalanya menandakan bahwa ia paham.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hii Bad Boy ? I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang