Pengampunan yang Menular

19 2 0
                                    

Ibadah akan mulai sekitar dua jam lagi. Itu berarti saya masih ada waktu luang sekitar satu jam. Akhirnya saya iseng buka youtube dan tiba-tiba muncul satu nama di pikiran saya yang akhirnya saya coba cari videonya. Kemudian saya coba menelusuri dari hasil pencarian yang muncul. Saya klik satu video kesaksian dari seorang musisi yang paling baru di-upload. Ternyata isi video tersebut menceritakan pengalamannya tentang pengampunan yang bagi saya sangat amat menyentuh hati.

Di akhir video, musisi ini bertanya kepada jemaat yang hadir pada saat itu, "coba kita cek ke dalam hati masing-masing apakah ada orang yang perlu kita ampuni saat ini?", katanya pada jemaat. Entah karena saya yang terlalu perasa atau apa, tapi saya juga merasa musisi ini seperti berbicara langsung pada saya. Kemudian saya tanya ke Tuhan, "Tuhan, aku perlu ampuni siapa ya yang aku mungkin lupa atau yang udah terjadi dulu di masa lalu?", kata saya dalam hati. Sambil memikirkan hal ini, tidak terasa waktu ibadah akan segera dimulai. Akhirnya saya segera berangkat dari rumah menuju ke gereja.

Selama perjalanan, saya benar-benar merenung tentang pengampunan. Namun belum ada sebuah nama yang muncul di pikiran maupun perasaan saya hingga akhirnya saya tiba di gereja. Saya segera masuk dan mencari tempat duduk. Setelah duduk, saya pun berdoa sambil memohon pada Tuhan untuk memberikan saya petunjuk berupa nama atau wajah seseorang yang perlu saya lepaskan pengampunan. Namun tetap tidak ada yang muncul di batin saya.

Perasaan saya semakin tidak enak karena saya merasa terbeban untuk mengampuni tapi saya tidak ingat siapa yang perlu saya ampuni. Semoga teman-teman mengerti tentang konflik batin semacam ini. Akhirnya saya coba untuk menenangkan diri saya kembali.

Sekitar 5 menit sebelum ibadah dimulai, tiba-tiba saya mendengar suara, "permisi..". "oh iya, silahkan.." kata saya sambil mempersilahkannya duduk di sebelah saya. Kemudian saya reflek melihat ke arahnya dan speechless.

Kali ini, Tuhan memang tidak memberikan petunjuk berupa sebuah nama atau gambaran wajah dalam batin saya melainkan Tuhan menghadirkan langsung orangnya. Tidak sekadar menghadirkan, bahkan orangnya pun duduk di sebelah saya. Speechless again.

Saya benar-benar takjub dengan bagaimana cara Tuhan Yesus bekerja kali ini. Tuhan Yesus adalah spesialis mendatangkan orang-orang tertentu dalam hidup kita.

Hari itu, saya dipertemukan oleh salah satu guru SMP saya dulu. "Berkati dia", bisik Tuhan dalam hati saya. Sungguh ini bukanlah perkara mudah mengingat dulu saya punya pengalaman dengan Beliau yang membuat batin saya terluka. Menjadi semakin tidak mudah karena kali ini, Tuhan langsung meminta saya untuk memberkati Beliau alias tidak sekadar memaafkan. Kalau teman-teman bertanya bagaimana perasaan saya di momen itu, maka rasanya adalah seperti permen nano-nano (semoga teman-teman pernah mencoba permen yang satu ini). Rasanya berbagai emosi campur aduk menjadi satu saat itu. Saya masih kaget karena tiba-tiba dipertemukan kembali oleh Beliau. Bahkan tidak sekadar dipertemukan melainkan kami duduk sebelahan.

Baru saja saya mulai menghidupkan kembali memori tentang luka batin yang saya alami waktu SMP dulu, tapi tiba-tiba Tuhan langsung bicara dalam hati saya untuk memberkati Beliau. Akhirnya saya berdoa langsung doa berkat untuk Beliau, atau tidak lagi sekadar doa melepaskna pengampunan. Jujur saya akui ini memang tidak mudah tapi saya memilih untuk belajar taat.

Memberkati orang yang pernah menyakiti hati kita memang bukan hal yang mudah. Kadang-kadang untuk langsung memaafkan saja tidak mudah, apalagi langsung memberkatinya. Percayalah, saya pun masih manusia biasa yang belum sampai di tahap auto ikhlas ketika hati saya terluka.

Akhirnya saya langsung berdoa untuk memberkati Beliau. Boom! rasanya seperti ada sesuatu yang terangkat dari jiwa saya. Plong seketika! bahkan saya langsung bisa tersenyum ketika melihat Beliau. Amazing! Entah bagaimana menggambarkan dengan kata-kata tentang perasaan saya saat itu. "Ya Tuhan, ternyata kayak gini ya rasanya langsung memberkati orang yang pernah melukai hati kita?", kata saya dalam hati.

Tidak hanya sampai di situ. Entah gimana ceritanya ternyata buku yang diambil Beliau untuk digunakan dalam ibadah adalah versi yang lama sedangkan saya memegang buku yang versi baru. Akhirnya, Beliau duduk menjadi lebih dekat dengan saya agar lebih mudah menggunakan buku tersebut bersama. Saya pun speechless again and again.

Melalui kejadian ini, Tuhan mengajarkan saya merasakan yang namanya percepatan dalam hal pengampunan. Mulai dari Tuhan pertemukan langsung dengan orangnya, kemudian langsung memberkatinya bahkan kami sempat sedikit berbincang karena posisi duduk kami jadi lebih dekat dari sebelumnya.


"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,

Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga"

(Matius 6:14)


P.S:

Kadang-kadang, memilih taat pada kehendak Tuhan memang tidak mudah, tapi jauh lebih tidak mudah ketika memilih untuk tidak taat.


Tuhan Yesus adalah spesialis mendatangkan orang-orang tertentu dalam hidup kita. Bahkan orang-orang yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh kita.


Tuhan Yesus mengasihimu



Berjalan Bersama TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang