señorita

15.8K 1.2K 179
                                    

━━━━✿ ✿━━━━





I love it when you call me señorita
I wish I could pretend I didn't need ya






Suara klakson mobil yang saling bersahutan menambah kebisingin di Sore hari. Senja yang mulai menampakkan keindahannya membuat beberapa pengendara semakin membabi buta membunyikan klakson mereka, berebut ingin lebih dulu sampai ke tempat tujuan masing-masing.

Caramel maciatto mu sudah siap, Tuan. Silahkan dinikmati. Permisi.” ujar seorang gadis cantik dengan balutan seragam waitress yang kelewat pas ditubuh rampingnya. Gadis itu meletakkan gelas tersebut di depan dua orang Pria dewasa.

“Hey, tunggu dulu. Kenapa buru-buru sekali? Duduk dan temani kami minum, cantik.” balas salah satu dari mereka dengan lancang menarik lengan sang Gadis.

“Maaf Tuan, bisa anda lepaskan tanganmu? Tugasku hanya mengantarkan minumanmu, bukan untuk menemani kalian minum.” ucap sang gadis mencoba menahan diri.

“Ayolah, tidak akan lama, aku akan membayar permenit waktumu disini.” ujar Pria yang satunya.

“Lagipula, kau terlalu cantik untuk menjadi seorang pelayan. Kau lebih cocok menjadi pelayan kami. Tak perlu repot-repot mondar-mandir kesana kemari mengantarkan pesanan mereka. Kau hanya perlu menurut dan melakukan apapun yang kami minta. Tentu saja itu semua tidak gratis, sayang. Kau akan mendapat bayaran yang sangat besar. Bagaimana, apa kau tertarik?” tawarnya dengan tatapan mesum kearah gadis cantik itu.

“Maaf, tapi aku tidak berminat sama sekali, Tuan.” balasnya dengan santai.

“Cih, tak usah munafik. Pelayan sepertimu hanya menolak di awal saja, pada akhirnya kau akan berlutut dihadapan kami. Pelayan seperti kalian itu sampah, murahan!” Pria dengan tattoo di bagian pelipisnya tersebut menatap gadis itu remeh.

“Pelayan mana yang kau maksud? Apa aku terlihat membutuhkan uang dari dua keparat seperti kalian? Kalaupun aku mau, tidak sudi juga rasanya jika harus melayani manusia menjijikan seperti kalian.” Gadis itu menatap kedua pria di hadapannya tenang.

BRAK!

Salah satu dari mereka menggebrak meja, membuat beberapa pasang mata melirik kearah mereka, Gadis cantik itu tersenyum kemenangan.

“TUTUP MULUTMU! KAU PIKIR KAU SIAPA, HUH? BERANI SEKALI BERBICARA SEPERTI ITU. KAU HANYA SEORANG PELAYAN! PELAYAN MURAHAN, SAMPAH! DAN KAU TIDAK BERHAK BICARA SEPERTI ITU.” Pria dengan setelan jaket kulit tersebut berteriak, kembali membuat beberapa pasang mata meliriknya.

“Kau yang seharusnya menutup mulut, Tuan. Mulut kotormu jangan terlalu sering kau buka seperti itu. Mulutmu bahkan lebih menjijikan dari sampah!” Gadis itu mengangkat dagunya sombong, membuat Pria itu kembali naik pitam.

“YAK! KAU---” ucapnya penuh amarah.

Pria bertatto disampingnya menyenggol lengan Pria dengan jaket kulit tersebut, menegurnya. “Hentikan, kau membuat semua orang menatap kearah kita.” bisiknya melirik sekeliling mereka.

Pria berjaket kulit itu menatap gadis itu bengis, “Kau! Tunggu pembalasanku--” ujarnya penuh kebencian. Pria itu melirik kearah kartu tanda pengenal yang tertempel disaku seragam kerja sang gadis. “--Lalisa Manoban.”

Lisa melengos tak perduli, membuat kedua Pria tua tersebut meninggalkannya. Gadis itu mengikat rambutnya dengan asal sembari meninggalkan meja tersebut.

 Gadis itu mengikat rambutnya dengan asal sembari meninggalkan meja tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[LK] señoritα (oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang