Cahaya Part 2

14 1 0
                                    


Anna tumbuh menjadi anak yang rapuh. Dengan kepincangannya, dia kerap menjadi bahan ejekan dan selalu di bully oleh teman-teman di panti asuhan. Sebisa mungkin aku melindunginya. Dengan ketidak berdayaannya Anna selalu di perdayai. Pernah suatu kali Anna mendapat tugas menyapu di halaman panti, namun tongkatnya di sembunyikan oleh salah seorang teman kami. Pada waktu itu aku sedang mengerjakan tugas di dapur,  aku tidak tahu Anna merangkak memunguti sampah satu persatu. Ketika aku kedepan untuk membuang sampah, kulihat Anna dengan baju kotor dan lutut yang telah berdarah. Sedang memungut sampah satu persatu. Aku menghampirinya dan kupeluk dia serta segera kugantikan tugasnya.

Kami tumbuh bersama dengan anak-anak lainnya. Beberapa bayi dan anak yang sudah cukup besar ada yang mengadopsi. Tetapi kami tidak ada yang pernah melirik  apalagi Anna, siapa yang mau mengadopsinya dengan keadaan tubuh yang tidak sempurna, kebanyakan orang hanya memandang Anna sebagai beban. Dengan banyak kejadian yang cukup memedihkan Anna menjadi anak yang sangat tidak percaya diri, kadang selalu ketakutan bila melihat orang yang baru dilihatnya. Gemetar bila mendengar suara keras. Hal itu malah menjadi bahan olok-olokan. Sering menangis bila aku tinggal bahkan untuk pergi kepasar sekalipun. Karena disaat aku tidak ada, Anna kerap mendapat perlakuan yang menyakitkan, seringkali Anna disekap di dalam gudang hanya untuk menakut-nakutinya saja. Sudah tidak terhitung aku bertengkar bahkan saling jambak dengan sesama teman karena ulah mereka yang sungguh sangat keterlaluan dalam menyakiti Anna.  Aku menjadi kakak, ibu, juga pelindung buat Anna.

Dipanti aku mempunyai dua sahabat yang dapat aku percayai dalam menjaga Anna , yaitu Maira dan Siti. Keduanya sangat baik karena kami sama-sama satu kelas. Dan bersyukur aku mempunyai otak yang lebih eñcer dibanding mereka sehingga aku selalu mengerjakan tugas bersama bahkan kerap aku mengajari mereka. Persahabatan kami mulai tumbuh dengan erat, kami saling menyayangi dan saling melindungi. Hanya sayang ketika kami telah masuk kelas lima SD Maira diadopsi oleh orang yang cukup kaya dan pindah ke kota lain. Satu dua tahun Maira masih berkirim kabar namun setelah itu kami mulai kehilangan jejak. Kini hanya tinggal aku dan Siti yang bersekolah bersama dan menjaga Anna.

Bersamb

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang