Pagi itu, tepatnya di koridor kampus. Aku bersama teman – teman kuliah sedang duduk santai di tempat duduk yang telah disediakan kampus, sambil menunggu dosen datang untuk memulai perkuliahan. Semua tampak saling memegang Handphone dan mulai autis. Sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Melihat teman – teman sibuk, aku juga ikutan sibuk. Sibuk memperhatikan teman – teman yang sedang main handphone. Tiba – tiba terbesit dipikiran ku untuk membuat suasana ini berubah. Dimana suasana yang damai nan tentram berubah jadi suasana yang ramai nan ribut. Aku langsung berdiri tegak bagaikan tentara lagi dalam barisan, yang sedang memegang senapan dan bersiap berperang. Lalu mengambil satu per satu handphone mereka.
"Daripada kalian sibuk dan senyum – senyum tidak jelas sambil pegang handphone. Mendingan kita cerita - cerita sambil bercanda gurau. Sempat ada cerita lucu yang selalu teringat di benak kalian" ucap ku bersemangat
Setelah mengambil semua handphone teman – teman, aku langsung menaruhnya didalam tas. Kemudian duduk kembali di tempat semula. Aku kembali berbicara dihadapan teman – teman dan mulai bercanda. Seolah – olah mengancam mereka kalau tidak ada yang cerita maka handphone nya akan diambil, untuk dijual. Mereka malah tertawa besar seolah dibecandain padahal memang. Tapi aku tetap menunjukkan sikap serius ke mereka. Jadi aku kembali mengancam dengan suara lantang.
"Aku Serius. Aku akan mengambil handphone kalian, lalu ku bawa pulang. Setelah itu aku jual di MTC " ucap ku
Mereka semua menundukkan kepalanya. Seperti mengheningkan cipta sewaktu upacara sekolah. Sesudah mengancam mereka, aku mulai memperhatikan satu per satu gerak – gerik mereka. Akan tetapi ada satu orang yang tingkahnya aneh. Mulai gelisah dan mengeluarkan keringat dingin. Nampaknya Rizky mulai berpikir lalu berbicara dalam hati yang paling dalam. Sedalam sumur yang berada di belakang WC kampus. Yang dihuni mahluk – mahluk halus. Halusnya itu kayak garam yang bukan kasar alias garam halus. Aku mencoba menebak apa yang sedang dipikirkan Rizky. Yang dibicarakan dalam hatinya mungkin seperti ini.
"Hmm ... Bagaimana nih! Jika tidak ada yang mau bercerita lucu. Maka matilah aku ... Handphone bakalan dijual. Terus pulang – pulang aku bakalan dimarahi orang tua ku. Kalau begini jadinya, aku angkat tangan saja biar semua aman." ucap ku dalam hati juga
Rizky mulai mengangkat tangan kanannya secara perlahan. Layaknya mahasiswa sedang memberikan instrupsi atau tengah menjawab pertanyaan dari dosen dan bisa juga waktu menyahut saat diabsen. Dan mulai mengeluarkan suara.
"Aku punya cerita. Cerita sewaktu aku pas hari pertama ikut PMB di kampus. Jadi waktu itu ... " ucap Rizky melihat ku
Sedikit demi sedikit Rizky mulai menceritakan kejadian lucunya waktu pertama kali ikut PMB di kampus. Sewaktu itu Rizky sedang baris - berbaris dengan menggunakan beberapa atribut yang tidak masuk akal seperti permen yang dibentuk seperti gelang, kalung dari tali rafia dengan mata kalung sebuah dot yang berisi teh hangat dll. Bersama mahasiswa baru lainnya di pelataran jalan kampus. Didalam barisan dia tiba – tiba sakit perut, lalu kentut. Bunyi suaranya tidak terlalu terdengar oleh teman di belakangnya. Akan tetapi bau yang dikeluarkan oleh pantatnya itu sangat menyengat. Sehingga perempuan berkacamata yang berada dibelakang barisan Rizky itu menghirupnya. Kemudian perempuan itu mulai mengeluarkan sepatah kata dari mulut mungilnya.
"Hmm ... Baunya ... Sepertinya ada yang kentut deh. Baunya sangat menyengat sekali" ucap Narti. Perempuan yang baris dibelakang Rizky
Suara yang dilontarkan Narti terdengar oleh senior yang sedang berada dibaris ketiga dari belakang. Sebut saja dia sebagai Nathan. Akibat suara dari Narti, Nathan pun datang menghampiri dengan gaya cool. Seolah – olah mencari perhatian para perempuan. Setibanya Nathan tepat disamping kanan Narti, dia langsung bertanya kepada Narti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Panda
Short StoryBercerita tentang seseorang yang sedang berjuang untuk orang yang di cintainya. Namun yang di cintainya ini, tidak ingin merasakan hal yang sama pada kejadian masa lalu yang menghantuinya. Mengakibatkan dia kehilangan sahabatnya, saat tahu perasaann...