2

172 21 0
                                    

Salah satu usaha yang paling menguntungkan kalau punya rumah dekat universitas adalah usaha indekos untuk para mahasiswa rantau. Dengan mengeluarkan uang yang nggak sedikit, ayah Soojin membeli sebuah rumah tepat di depan rumahnya dan merenovasinya sebagai indekos. Setahun kemudian Pak Seokhoon membeli rumah sebelah indekosnya yang dijual oleh sang pemilik, dan kembali Pak Seokhoon renovasi sebagai indekos tambahan. 

Kedua rumah indekos tersebut digabung dalam satu pagar besar, dengan rumah pertama disebut dengan Rumah 101 karena rumah tersebut memang bernomor 101, sementara rumah satunya disebut Rumah 101X oleh penghuninya sendiri. Huruf X sendiri ditambahkan untuk diartikan sebagai extended --rumah tambahan. 

Rumah 101 diisi oleh Kim Jonghyun serta empat mahasiswa tingkat tiga dan satu mahasiswa tingkat dua dari jurusan yang berbeda, yaitu Hwang Minhyun, Ong Seongwoo, Kang Daniel, Kim Jaehwan, dan Kwon Hyunbin. Mereka penghuni Rumah 101 sejak dua tahun lalu, kecuali Hyunbin yang baru masuk tahun lalu. 

Beda lagi sama Rumah 101X, rumah ini isinya mahasiswa dari jurusan yang sama. Berawal dari Han Seungwoo, penghuni Rumah 101 lama sebelum Hyunbin menggantikannya. Han Seungwoo menawari junior di jurusannya yang sedang mencari indekos, untuk menghuni rumah baru milik Pak Seokhoon tersebut. Alhasil, Seungwoo pun pindah ke rumah sebelah dan tinggal bersama enam juniornya, Choi Byungchan, Kim Wooseok, Lee Hangyul, Kim Kookheon, Song Yuvin dan Cho Seungyoun. Dimana anak-anak ini juga merupakan senior dari Lee Soojin. 

Itu sekilas tentang indekos milik Pak Seokhoon. Memiliki usaha indekos lumayan bisa menambah penghasilan tiap bulan. Tapi tetap saja ada nggak enaknya dan bisa bikin naik darah. Salah satunya adalah kalau ada yang telat bayar kos. Bukan cuma sekali, tapi tiap bulan. Dan pelakunya adalah orang yang sama. 

Ong Seongwoo dan Song Yuvin.

*** 

Jonghyun melongo begitu mendapati Soojin sudah ada di depan pintu kosan pagi-pagi. Lelaki itu baru aja bangun tidur setelah begadang ngerjain tugas sampai subuh. Jonghyun bisa mendengar suara ketukan pintu karena dia tidur di sofa bersama dengan tumpukkan buku dan laptop yang menyala.  Sementara yang lain di kamar, masih tidur.

"Adek? Kok pagi-pagi udah di sini?" Jonghyun menyisir rambut asal dengan tangannya. Rambutnya sudah pasti berantakan kayak sarang burung. 

Melihat Jonghyun bermuka bantal, Soojin berubah gusar, "Aku ganggu ya, Kak?"

Jonghyun buru-buru menggeleng, "Nggak, kok." Jonghyun membuka pintu lebar-lebar, awalnya mempersilahkan Soojin masuk, namun sedetik kemudian dia menahan Soojin untuk masuk ke dalam. "Ntar dulu, deh!!" 

Jonghyun langsung membereskan tumpukan kertas yang ada di lantai, buku-buku yang masih terbuka, selimut miliknya yang sudah tergeletak di lantai. Ditambah ada kaos kaki menggantung dekat sofa. Pasti milik Jaehwan. Pantes aja pas tidur dia mencium-cium bau nggak enak, sampai kebawa mimpi. 

Soojin mengerjapkan mata, ini pertama kalinya dia melihat secara langsung kondisi Rumah 101 dengan matanya. Sebelumnya dia nggak pernah lihat isi rumah setelah ditinggali oleh para penghuni termasuk Jonghyun. Hari ini pun dia kemari berencana untuk menemui Seongwoo, yang belum bayar kosan. Ayahnya nggak bisa datang karena harus pergi ke rumah saudara dengan Bunda. 

Melihat Jonghyun yang ribet sendiri, Soojin langsung menawarkan diri, "Kak, aku bantuin, ya?" 

"Nggak usah!" Jonghyun menahannya begitu Soojin mengambil piring kotor dan gelas bekas kopinya. "Udah taro aja di sini."

"Nggak apa-apa, nggak enak dilihatnya, tahu." Soojin ngeloyor masuk dan pergi ke dapur. Gadis itu hendak mencuci piring dan gelas bekas Jonghyun, namun kemudian dia menemukan tumpukan piring serta gelas lain yang belum dicuci. Soojin menoleh kearah Jonghyun dan menatap lelaki itu sebal.

[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang