(a/n) This one is a short chapter 😁
Enjoy! ✨
Jamgan lupa vomments! 💗-
Tak terasa, ujian akhir sudah dekat. Banyak siswa yang selalu mengunjungi perpustakaan untuk belajar. Termasuk Minho, Kevin, dan Jungwoo.
"Jungwoo~ ini maksudnya bagaimana?" tanya kevin. Jungwoo mendekat kemudian dengan sabar mengajar Kevin. Sementara Minho daritadi hanya memainkan bulpennya.
Minggu-minggu intensif belajar untuk ujian akhir, ia jarang bertemu dengan Chan. Ia ingin sekedar mengetahui kabarnya. Ia hanya bertemu dengan Chan ketika di hall untuk sarapan maupun makan malam. Namun Chan mulai jarang menyapanya.
"Hey! Minho! Kau melamuuun," kata Jungwoo. Minho menggelengkan kepalanya kemudian belajar lagi. Takut jika Jungwoo membaca pikirannya.
"Pasti mikirin bangchan ya?"
Ternyata ia tetap membaca pikirannya.
"E-enggak, gapapa," Jungwoo cemberut mendengar jawaban Minho.
"Perlukah aku memantrainya?" buru-buru Minho menggeleng. Moodnya untuk belajar menurun. Ia menutup bukunya dan menggendong bukunya.
"Mau kemana?" tanya Kevin.
"Ngantuk, mau belajar di kamar sambil dengerin lagu sama makan," Jungwoo dan Kevin yang paham dengan kebiasaan Minho hanya mengangguk. Minho pamit kepada dua temennya dan segera keluar dari perpustakaan.
Brakk
Namun justru ia menabrak seseorang di pintu keluar.
"C-chan?" Bangchan spontan membantu Minho berdiri dan mengambil buku yang berserakan. Tanpa banyak bicara, ia meninggalkan Minho. Tapi, Minho segera menarik tangannya.
"Chan, kamu jahat," kata Minho. Chan juga terkejut.
"K-kena—"
"Kamu ga pernah nyapa aku sekarang, kamu ada masalah?"
Chan meringis merasa bersalah. Memikirkan hal itu ternyata membuatnya benar-benar menghindari Minho.
"Ma-maaf, aku akhir-akhir ini banyak pikiran. Maafkan aku Minho," Minho memeluknya, dan ia juga membalasnya.
"Gapapa, Minho maafin kok. Tapi jangan gini... Kamu lagi mikirin apa emangnya?"
"Gapapa, Minho gausah tau."
"Tapi aku sahabatmu???"
"A-aku belum siap menceritakannya," Minho menghadap kepada Chan, dan memberikan jurus cemberutnya. Chan gemas dengan sahabatnya dan langsung mencubit kedua pipinya.
"Sahabatnya Chan lucu banget sihhh!!! Sebagai permintaan maaf, ayo kita belajar bareng deh," ajak Chan. Minho tentu saja menerimanya.
Dan berakhir mereka berada di lapangan tempat mereka berlatih terbang. Beberapa kali mereka selalu belajar disitu, dan tentu saja tempat ini menjadi spot khusus mereka.
"Paham kamu?" tanya Minho setelah ia menjelaskan. Chan mengangguk, ia menutup buku pelajaran Defense Againts the Dark Artsnya dan berbaring. Menatap langit. Minho ikut berbaring di sebelahnya dan ikut memandang langit.
"Kau tahu? Orang tuaku menemukan hadiah darimu," Minho menoleh menghadap Chan. Penasaran dengan cerita lelaki itu.
"Mereka memakiku. Dan mengambil mp3nya. Tapi, aku tahu mereka belum sempat membuangnya. Jadi aku pergi ke kamar mereka dan mengambil mp3 itu," Chan menunjukkan mp3 lama Minho. Mungkin ini alasan Chan sedikit menjauhinya.
"Aku minta maaf,"
"Kenapa kamu minta maaf?"
"Karena memberimu mp3. Jika aku tidak memberikannya padamu, orang tuamu tidak akan memarahimu," mendengar jawaban Minho, Chan justru tertawa.
"Bukan, ada hal lain. Aku belum ingin menceritakannya. Ini hanya salah satu cerita dariku," kata Chan. Minho mendengus kemudian menatap langit lagi. Chan tiba-tiba memasang earphone di telinga kanan Minho dan memutar lagu.
"Aku lagi suka lagu ini,"
"The Beatles. Lagu mereka memang enak semua," kata Minho.
"There's a shadow hanging over me~ Oh, yesterday came suddenly~" Chan menyanyikan sedikit lagunya dan Minho tertawa kecil.
"Chan suaramu enak,"
"Makasih Minho, tapi tidak, kau pasti memiliki suara yang lebih enak,"
Keduanya tertawa, menikmati sore sebelum menempuh ujian akhir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Incantato • Banginho
ФанфикHogwarts AU! Minho the Ravenclaw student and Bang Chan the Slytherin student #17 in Chanho [150719] #17 in Banginho [150719]