Second Year - 1

917 155 33
                                    

(a/n) ADA YANG MASIH NYIMPEN FANFIC INI NGGAAAAA 😭😭😭😭😭😭😭😭 MAAF YA BARU UPDATE HUHU KELAS 12 BIKIN HECTIC 😭😭😭😭😭😭😭😭

-

Minho mendorong trolleynya menuju peron 9 3/4. Sesekali melihat sekelilingnya, mencari seseorang.

"Minho!"

Minho menoleh ke belakang dan segera melambaikan tangannya kepada salah satu sahabatnya, Jungwoo.

"Jungwoo! Setiap liburan, kita harus saling surat menyurat seperti kemari !"

Jungwoo tertawa dan merangkul sahabatnya itu. Ia sangat rindu dengannya.

"Haha! Pasti! Kau ketagihan kan?"

"Sangaaaat! Seru juga, lebih seru dari SMS. Namun ayahku sepertinya takut dengan burung hantu.." Minho mengingat kembali ketika burung hantu tersebut masuk melalui cerobong asap ketika sang ayah sedang membersihkan perapian. Ayahnya berteriak sampai membuat Felix tertawa.

"Ayahmu pasti akan terbiasa kok! Ayo kita masuk ke dalam kereta!" Minho masih menoleh mencari sosok temannya yang lain, yang entah mengapa tidak terlihat.

Ketika duduk di bilik ia masih melihat ke jendela mencari sosok temannya. Sesekali menggigit bibirnya karena ia khawatir.

"Kau mencari Bangchan?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Karena kau terlihat khawatir. Pasti Bangchan!" Minho mempoutkan bibirnya dan bersandar. Ia tak suka ketika temannya dapat menebak pikirannya.

"Hey! Itu Kevin," Jungwoo membukakan pintu bilik untuk temannya dan mengizinkan Kevin masuk. Bertepatan dengan seseorang yang dicari Minho berjalan berdua dengan sosok familiar.

"Bangchan!" Chan menoleh dan tertawa, kemudian masuk ke bilik juga.

"Siapa yang mengizinkan kau masuk??" Sindir Jungwoo.

"Tidak ada tapi aku yakin Minho ingin duduk bersamaku," balasnya. Jungwoo mendengus dan Minho justru tertawa.

"Dan kau... tetanggaku.. dari keluarga aneh!" Kata Minho spontan, Chan terlihat terkejut namun tidak dengan orang yang disebelahnya.

"Hey! Kau juga aneh! Dan nama keluargaku Seo, aku sendiri Seo Changbin!" Ia terlihat kesal dengan Minho, Chan hanya tertawa.

"Makanya, keluargaku sudah mengajakmu tinggal bersama di mansion tapi ayahmu tetap menolak. Lihatlah kau dipandang tetangga aneh, HAHAHA," Chan puas menertawakan Changbin dan duduk di sebelah Minho. Changbin duduk di sebelah Chan sambil mendengus sebal.

"Kau pasti tahun pertama Changbin?" Changbin mengangguk sebagai jawaban pertanyaan Kevin.

"Kau pasti masuk Slytherin!" Tebak Jungwoo dengan nada menyindir.

"Entahlah, kalau iya aku bersyukur. Kalau tidak apa boleh buat," jawab Changbin santai.

"Kau menyukai adikku ya??" Pertanyaan Minho mampu membuat yang lain memandang Minho bingung.

"Felix? Dia lucu sekali, juga polos. Aku menyukainya sebagai adik. Dan dialah satu-satunya muggle yang tidak mengataiku aneh!" Minho merasa tersindir dan mempoutkan bibirnya.

"AWWWWW!!" Chan tak kuat dengan Minho yang mempoutkan bibirnya. Ia segera saja mencubit kedua pipi Minho.

"IH SAKIT CHAN!!!!"

-

Terkadang Minho sangat senang dengan makanan yang ada di Hogwarts. Semua begitu lezat dan yang pasti GRATIS.

Incantato • Banginho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang