Second

25 1 1
                                    

"He, lo pulang naik apa?" ucap lelaki itu. Ratih pun yang namanya merasa terpanggil segera menengok, dan ternyata itu adalah kakak kelasnya, Gerald. Dengan menaikkan alis Ratih , lelaki tersebut langsung turun dan berbicara "Ayo bareng gue aja, rumah lo emang dimana?" , Ratih pun ikut angkat bicara "Gausah, gue naik angkot aja, makasih ka" dengan wajah malasnya Ratih buru-buru memberhentikan angkot dan segera masuk ke dalam angkot tersebut. "Woii,,, gue ditinggalin, sialan." Teriak Gerald ke arah angkot tersebut. Lalu orang – orang yang ada di sekitar halte pun melihat Gerald dengan muka aneh karena tidak punya sopan santunnya yang teriak – teriak dijalan. Gerald pun mengikuti Ratih secara diam diam. Ratih pun merasa diikuti 'kaya ada orang yang ngikutinku dari belakang' , lalu Ratih melihat kebelakang tidak ada orang, sambil berjalan sebentar melihat karena ia takut. Sesampainya di rumah, Ratih merasa lebih aman. Lalu ia masuk ke kamar dan berbaring sebentar kemudian bunyi suara notifikasi ponsel Ratih. Ada yang nge LINE Ratih dan segera ia buka pesan tersebut.

"Ratih" ,15.55

"Ini siapa?" , 16.15

"Kamu kemana? Hari ini ada latihan nari, the first time lho", 16.17

"Oiyaaa, aku lupa, gimana dong cik?", 16.18

"Yaudah, mungkin minggu depan, kamu juga udah dirumah toh", 16.18

"Iya, maaf ya aku lupa", 16.19

Ratih lupa akan latihan nari hari ini, karena tadi dia harus buru – buru untuk menghindar dari kakak kelasnya itu. Kini, dia bingung haruskah ia berhenti dari ekskul TI atau lanjut, karena ia sangat suka hal Teknologi. Tetapi ia juga sebal dengan kakak kelasnya itu. Ratih pun segera membersihkan badan, lalu sholat Ashar. 'Hmm.. aku mau bercerita nih sama Ani' ucap Ratih setelah merapihkan semuanya. Lalu Ratih mengambil ponselnya di atas meja.

"Ani", 16.55

Ani. Dia adalah teman dekat Ratih mungkin bisa dibilang adalah sahabatnya. Mereka berteman sejak kelas 2 SMP. Mereka berteman awal mulanya berasal dari satu ekskul, yaitu ekskul KIR. Kemudian ketika mereka naik ke kelas 3 SMP, mereka ternyata satu kelas. Tak disangka, mereka pun akhirnya menjadi teman dekat. Mulai dari bermain bareng, belajar bareng sampai sampai mereka saat menjelang UN SMP mereka tetap belajar bareng. Tak hanya Ratih dan Ani saja, ada yang lainnya juga seperti Anto, Dimas, Diah, dan Aini. Setiap pulang sekolah, dua atau tiga kali dalam seminggu mereka memiliki waktu untuk bermain atau belajar bareng. Terlebih banyak kegiatan di masa kelas 3 SMP yang padat, makin mereka sering bertemu dan akhirnya mereka bersahabat.

" Apa ra ", 17.10

" Lo lagi senggang gak? ", 17.11

" Kemungkinan abis Maghrib ra, gue baru bisa , kenapa ra? ", 17.25

" Yahh, gue mau cerita ke lo, abis Isya aja deh an, gue abis maghrib ngaji ", 17.27

" Yaudeh, iya abis isya ya ", 17.34

" Sip, sip ", 17.40

ADZAN ISYA BERKUMANDANG

Ratih pun segera sholat isya' , lalu setelah sholat ia langsung mengambil ponselnya yang tak jauh dari keberadaan tempat sholatnya berada.

"Ani, jadi gini" 19.27

"Jadi apa" 19.30

"Gue mau cerita , serius" 19.31

"Iya cerita ape '-' " 19.35

"Gue mau cerita tentang dia" 19.37

" Dia siape?? " 19.38

*Hay guys , aku sangat sangat membutuhkan kritik dan saran kalian :(( , Dann kalo bagus jangan lupa kasih bintang ya :) ,thank you, nantikan part selanjutnya:))))


RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang