Jangan lupa vote yaDitta tak senang mendengarnya. Ia benci pada wanita yang menjadi Ibu Nadara.
Nadara hanya tersenyum senang sekali ia senang ibunya yang sudah meninggal tersenyum ketika dibahas hangat oleh orang.
*****
Hari dimana Nadara akan berganti seragam menjadi Abu abu dan putih.
Ia berdiri didepan kaca untuk membenarkan Dasi nya.Beberapa hari yang lalu ia sangat lelah karena masa orientasi nya belum lagi Ospek yang membuat tulang menjadi pegal pegal.
Tetapi semua itu ia bawa senang saja.
Bila dipikirkan Nadara sangat senang mengetahui Ellang berliburan keluar negeri bersama pacarnya. Otomatis Nadara tidak akan dihina dan di jadikan sebagai boneka sex lagi.Nadara turun ia sudah memasak dan menyiapkan makanan diatas meja. Ia mendengar suara langkah kaki ia berfikir itu adalah sang Papa namun bukan Devil Brother itu kembali!
Nadara tak percaya!
Lalu sang Papa pun ikut turun.
"Selamat pagi anak anak Papa"sapa pria paruh baya tersebut
"Pagi Papa!" Balas mereka berdua sambil tersenyum
"Dimana Mama?" Tanya sang Papa
"Mama pergi arisan dengan temannya Pa!" Balas Ellang
"Sepagi ini?" Tanya nya tak percaya
"Iya Pa"
Nadara sibuk dengan pekerjaan nya
"Masak apa Nak?" Tanya Aldi lembut
"Nadda masak makanan kesukaan Papa. Tempe goreng,tumis kangkung,dan sambal terasi" balas anak berusia yang belum genap 17 tahun
Aldo tersenyum,dan memakan makanan masakan Nadara
"Masakan kamu enak sekali persis masakan nya"puji nya
Ellang menggenggam sendok nya keras. Ia benci melihat Nadara tersenyum seperti itu.
Setelah selesai makan Nada membereskan piring nya dan langsung mencucinya.
"Khmm,tunggu sebentar anak anak ada yang mau Papa bicarakan" ucapnya memanggil Nadara dan Ellang
"Ada apa Pa?" Tanya Ellang penasaran
"Ellang Nadara,ada sesuatu yang harus kalian ketahui" ucap pria itu
"Apa itu Pa?" Ucap Ellang tak percaya
"Kalian berdua akan tau,tetapi tidak sekarang yaitu nanti. Nada juga masih belum bisa memahami nya"
Ellang seperti kesal
"Sebegitu penting kah Pa?" Geram nya
Aldi mengangguk
"Sekarang kamu antar adik kamu ya" ucapnya
Ellang mengangguk dan sambil menyeringai ke arah Nadara.
"Nadara pergi dulu ya Pa"
"Iya Nak"
Nadara masuk ke mobil di samping nya sudah ada Ellang. Ellang tersenyum ke arah Nadara.
Nadara memiliki firasat tak enak.
Ellang mengendarai dan berhenti di tempat yang sepi."Kok berhenti Kak?" Tanya nya
"Gue rindu dengan punya loe!"
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Brother(HIATUS)
RomanceCover By @dilla909 Nadara Tuhan sangat tak adil kepadaku. Aku hanya anak Asuh di keluarga Pratama. Aku tidak memiliki Ayah sejak aku lahir,hanya bersama seorang ibu sampai ku berusia 6 tahun. Lalu aku diangkat oleh keluarga Pratama. Aldo Ayah angka...