"Pesan sekarang, besok harga naik!" adalah slogan yang mungkin sebagian dari kitasering dengar dari salah satu pembawa acara yang menjual hunian atau properti di televisi.
Sekitar satu minggu yang lalu, saya sempat mendengar ada sebuah buku rohani yang akan terbit awal bulan ini. Saya sempat mencari tahu juga, namun sekadar ingin tahu saja tentang buku ini. Saat itu belum ada keinginan untuk membeli buku tersebut, apalagi masih pre-order. "ah nanti aja lah kalau udah ready stock baru lihat lagi deh untuk beli atau nggak nya", ucap saya dalam hati.
Dua hari yang lalu, saat saya sedang menulis, tiba-tiba Roh Kudus menggerak kan hati dan tangan saya untuk membuka salah satu toko online dan mencari kembali buku rohani tersebut. Kemudian saya coba telusuri ternyata buku tersebut masih pre-order, namun harganya jauh lebih murah dari harga normal nya. "Oh mungkin karena masih pre-order kali ya? jadi harganya masih harga promo", tanya saya dalam hati.
Entah gimana, rasanya tiba-tiba saya sangat tergerak untuk membeli buku ini. Tidak hanya sekadar membeli, tetapi langsung pesan saat itu juga (dua hari yang lalu). Akhirnya saya coba pesan buku tersebut.
Kemarin, saya coba memeriksa kembali akun saya di toko online tersebut untuk melihat sejauh mana proses pesanan saya. Awalnya saya tidak menyadari sampai akhirnya saya sadar ada yang berbeda. Ternyata harga buku tersebut sudah naik alias harganya normal kembali. Namun buku tersebut tetap masih dalam masa pre-order. "Wah! beruntung banget nih waktu itu aku langsung beli karena besoknya harga udah naik alias kembali ke harga asli bukunya. Padahal masih masa pre-order. Kok bisa ya?", kata saya terheran-heran.
Saya coba telusuri lebih lanjut memang tidak tertulis informasi tentang ketentuan harga buku tersebut. Mungkin hal seperti ini terlihat sederhana, namun di sini saya benar-benar merasakan tuntunan Roh Kudus yang mana hari saya memesan buku ternyata adalah hari terakhir pembelian buku tersebut dengan harga promo.
Mungkin sebagian dari kita masih berpikir bahwa Roh Kudus bekerja hanya untuk perkara-perkara besar dalam hidup kita. Padahal, Roh Kudus pun kekinian banget alias membumi banget. Perkara diskon buku pun Dia juga ikut campur tangan, khususnya dalam pengalaman saya kali ini. Thank you, holy spirit.
Taat pada kehendak-Nya memang bukan hal yang mudah. Sering kali membuat kita perlu mengambil langkah Iman.
Dari pengalaman kali ini, saya jadi belajar lagi tentang ketaatan. Jika host dalam acara jual hunian atau properti di televisi sering mengingatkan kepada penontonnya "Pesan Sekarang, Besok Harga Naik!", maka penonton yang merasa takut membeli hunian dengan harga tinggi mungkin akan langsung memesannya saat itu juga.
Namun bagaimana jika Tuhan berbicara pada setiap dari kita dengan perintah sederhana seperti, "Pesan sekarang!" atau "melangkah sekarang!" atau "Pergi ke kota A!" dan kehendak-Nya yang lain. Apakah kita mau tetap taat sekali pun kita belum tahu tujuan-Nya untuk apa?
"Karena iman Abraham taat,
ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri
yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya,
lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui."
(Ibrani 11:8)
P.S:
Yuk! kita sama-sama belajar untuk tetap taat sekali pun kita belum tahu tujuan-Nya untuk apa.
Tuhan Yesus memberkatimu
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjalan Bersama Tuhan
Spiritualsemua kisah yang tertulis bukanlah tentang saya, melainkan tentang seorang Pribadi yang setia berjalan bersama saya. Mengingatkan tentang kebaikan dan penyertaan-Nya dalam perjalanan hidup saya, hingga detik ini. selamat membaca.. Tuhan Yesus rindu...