Entah sejak kapan, dunia ini makin memburuk, atau bisa ku sebutkan bahwa dunia ini sudah busuk. Sebelum aku dilahirkan, dunia sudah busuk, ayah bercerita bahwa saat dia remaja pun dunia sudah buruk karena kelakuan anggota keluarga kerajaan yang semena-mena saat itu. Namun, ibu tidak sepemikiran dengan ayah, ibu mengutarakan itu tidak saat ayah ada dengan kami. Dan aku tidak sepemikiran dengan ibu, buktinya saat ini, perang di luar kerajaan dan kejahatan dimana-mana terjadi. Saat ini umurku sepuluh tahun, ayah menginginkanku untuk menjadi pasukan kerajaan. Bukan hanya itu, ia pun menginginkanku untuk menjadi ksatria kerajaan seperti dirinya, lalu mengajukanku untuk ikut pelatihan pasukan Kerajaan.
Aku berusaha sekeras mungkin untuk menjadi seperti ayah, dan lima tahun ini aku terus berlatih, begitupun dengan Pangeran Kerajaan, dan juga seorang Putri Kerajaan yang bersih keras ingin ikut pelatihan. Di umurku yang sudah menginjak lima belas tahun, aku mengikuti ujian pelatihan. Dan dua tahun kemudian, aku menjadi prajurit terbaik di ujian terakhir, namun kesenangan itu tidak bisa kuutarakan sekarang, di karenakan Putra Kerajaan menyusul dibelakang peringkatku, dan adiknya pun tidak bisa dianggap remeh, gadis itu mencapai peringkat tinggi setelah kakaknya sendiri.
“Hey kau Hades, kan? Anak paman Thanatos? Selamat dengan gelar prajurit terbaiknya.” Untuk pertama kalinya, aku di ajak berbicara dan dipuji oleh Putri Diana tepat di hadapanku, dia satu-satunya perempuan yang mengikuti pelatihan dan mendapat peringkat tinggi.
“Kau tidak usah memuji dia seperti itu, Diana.” Dan orang yang paling aku benci karena sikapnya yang arogannya pun membuka mulutnya, yang bahkan tidak bisa mengalahkan peringkatku, Pangeran Apollo. Dia berdiri di belakang punggung adiknya dengan tatapan dingin menjijikan miliknya. “Ayo pergi,” tegasnya pada Putri Diana, bahkan meninggalkan adiknya.
Aku melirik gadis ini, dia menunduk, dan kembali menengadahkan kepala kembali, dan ia tersenyum canggung. “Maaf yah, dia mungkin sedang kesal, kapan-kapan kita mengobrol lagi.” Putri Diana pergi sambil melambaikan tangannya padaku, dan berjalan di samping kakaknya. Dibandingan dengan kata adik, dia lebih mirip dengan kata kekasih yang mengikuti perkataan kekasihnya yang posesif.
“Yah, tidak usah memikirkan lagi peringkat, tugasku hanya perlu menghancurkan kalian secepat mungkin,” batinku. Jantungku menggebu-gebu, tanganku tak berhenti bergerak kaku ingin menghancurkan apapun di kerajaan yang aku benci, dan sangat ingin menghancurkannya, dimulai dengan generasi barunya. Kudeta, itu yang akan aku lakukan.
Merasa seperti orang gila yang kegirangan sendiri, aku meninggalkan tempat ujian. Tepat di depan pintu keluar, ayah dan ibu sudah berdiri disana, menungguku. Dengan senyum palsu, aku berlari menuju mereka, belum saatnya aku menunjukkan senyum kemenangan asliku, mereka seperti bangga padaku hanya karena mendapat peringkat terbaik disini. Namun tidak saat aku memberi tahu mereka apa yang aku inginkan saat malam ini, mereka berdua mengusirku dari rumah. Raut wajah ibu terlihat sedih, ayah memberikan tatapan menjijikan padaku. “Ayah memang tidak suka dengan kelakuan anggota kerajaan, tapi ayah tidak akan sampai membenci mereka maupun mengkudeta mereka. Mengerti?!” pria itu menyentakku, dan melemparkan barang-barangku.
Padahal jelas aku ingat saat dia mengajukanku untuk ikut pelatihan deangan raut wajahnya seperti berkata, “hancurkan semua anggota kerajaan.” Dia menyeringai saat itu juga.
Aku pergi, membereskan barangku yang berceceran dimana-mana karena pria itu melemparkannya dengan asal. Pintu rumah pun di tutup dengan keras, aku berdiri, semua barang termasuk baju dan seragam prajuritku pun basah karena tepat saat aku di dorong keluar rumah dan jatuh, awan pun ikut menjatuhkan airnya yang sudah tak dapat awan itu tampung. Benar-benar pergi, aku pergi menuju hutan, tempat dimana aku membangun persembunyian untuk bersembunyi dari segerombolan orang yang disebut dengan nama keluarga dan teman. Menata barangku, dan berdiri menatap istana kerajaan dari lubang besar yang disebut jendela. Istana itu pun selalu mengingatkanku pada pesan aneh dalam mimpi, pesan yang sama dengan raut wajah ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Controller
FantasyBerpikir bahwa kerajaan dan dunia ini sudah buruk, membuat dirinya menjadi benci akan kedua hal itu. Seorang pemuda memasuki jajaran prajurit, hanya untuk meng-kudeta kerajaan. June, 11th 2019. Completed AbsurdStory. ----- Project AWW