02

306 30 10
                                    

Muntaz duduk di sofa sudah jam 10 siang  , semua tugasnya dengan di bantu Fateh dan Fatim sudah selesai . Ia sudah sangat capek setiap hari harus mengerjakan tugas rumah.

" Taz , teh yang di dalam udah bersih yang di luar belum , Ayo keluar " Ajak Fatim membersihkan bagian luar rumah .

" Hfffttt , Muntaz Capek kak . Istirahat dulu ya kak ." Kqta muntaz menghempaskan Badannya di sofa dan memejamkan matanya sejenak .

" Yaudah , kalo Capek biar kak Fatim yang bersihin dulu ya , nanti kalian nyusul kalo udah nggak capek ok " kata Fatim beranjak dari duduknya . Fateh mengikuti Fatim dari belakang ia tak akan tega membiarkan Fatim mengerjakan Sendirian .

Sesampainya di halaman depan Fatim mengambil selang dan menyiram tanaman .

" Loh teh , kamu istirahat dulu sana " Kata Fatim menyuruh Fateh untuk istirahat .

" Nggak kak , Fateh nggak capek jadi tugas Ateh apa ?" Tanya Fateh tersenyum .

" Kamu potongin rumput aja deh , Buruan Gih nanti biar kakak yang sapu kalo udah selesai " kata Fatim tersenyum hangat pada Fateh .

" Iya kak " Fateh berjalan mengambil gunting rumput dan mulai berjongkok menggunting rumput rumput .

" Kak , kenapa sih mereka nggak pernah baik sama kita ? " Tanya Fateh yang masih fokus menggunting Rumput.

" Kakak nggak tau teh , apa penyebab mereka kayak gitu kakak nggak pernah tau " Jawab Fatim

" Meskipun kita anak Bramawijaya kita sama sekali dianggap nggak ada kak " Balas Fateh menatap Fatim .

" Udah teh , nggak perlu kamu pikirkan itu " Kata Fatim yang mencoba menutupi kesedihannya .

" kenapa kak Fatim selalu nutupin kesedihan kakak , Fateh tau kakak sebenarnya menderita dengan semua ini kak " Kata Fateh menatap Fatim Tajam .

" Lagian juga percuma kamu mengeluh terus teh , nggak ada gunanya juga . Mereka nggak akan dengerin keluhan kita. Mama sama papa nggak akan belain kita !" Seru Fatim Menatap Fateh .

" Sebenarnya Kita ini anak kandung atau bukan sih kak ?" tanya Fateh Menatap Fatim .

Selang yang di genggam Fatim sontak terlepas dari tangan Fatim. Fatim menatap Fateh dengan tatapan penuh arti . Fatim menggeleng tak tau harus menjawab apa . Sebenarnya di pikirannya selama ini adalah sama apa yang dikatakan fateh barusan tapi dia percaya bahwa mereka adalah anak kandung. 

" Kak , Fateh capek setiap hari harus bersih - bersih rumah , kita putus sekolah kita di perlakukan Kayak pembantu disini kak" keluh Fateh tetap fokus pada pekerjaannya tapi pikirannya melayang kesana - kemari. 

Fatim berjalan ke arah kran dan mematikannya , ia mulai menyapu apa yang di potong Fateh .
" Kita harus tabah teh , kita harus ikhlas menjalani " Kata Fatim tanpa melihat fateh .

Fateh menghela napas berat , ia berpikir sampai kapan ia harus di perlakukan berbeda. Ia ingin merasakan bagaimana dia di sayang dan perhatikan .

" Fateh capek kak " gumam Fateh yang  duduk di atas rumput pasrah .

Fatim tak mendengar gumaman Fateh karena bersamaan itu bel rumah berbunyi Fatim segera membuka pintu pagar . Melihat seorang pemuda dan satu perempuan menatapnya.

" Assalamualaikum "

" Wa'alaikumsallam "

" Cari siapa kak ?" Tanya Fatim ramah .

" Adam sama Kirana ada gak ?"tanya Mereka menatap Fatim .

" Mereka nggak ada di rumah , kata bang Adnan mereka baru pulang malam Kak "

" Oh gitu , makasih ya dek . Kamu siapa ? " Tanya Orang tersebut .

" Aku Fatimah kak , adiknya bang Adnan " memperkenalkan dengan senyum yang khas .

" Oh gitu , Ohya nama gue Saaih dan ini kakak gue Iyyah " Saaih tersenyum .

" Iya kak "

Saaih dan Iyyah Mengangguk dan pergi meninggalkan Fatim sendiri .

***

Saaih menyetir mobilnya fokus pada jalan untuk menyusul Adnan .

"Ih , Emang gadis itu beneran aduk kandung adnan , kok gue nggak tau lihat ya ?" Tanya Iyyah menatap ke arah jendela.

" Gue juga nggak tau kak , Adnan sama sekali nggak pernah ngenalin Adek mereka kecuali Adam sama kirana " jawab Saaih seadanya.

" Lagian ya ih , kalo di lihat - lihat tuh cewek mukanya mirip banget sama kamu " Sahut Iyyah yang mengingat wajah Fatim .

" Ah mana mungkin kak , diakan bukan Adek Saaih " jawab Saaih tak percaya.

" Iya sih tapi siapa tau dia Adek kita yang ilang tuh " Kata Iyyah mengingat cerita orangtua dan saudara mereka yang lain .

Saaih tertawa mendengar perkataan Abqariyyah memang seluruh keluarganya masih mencoba mencari ketiga adiknya yang hilang dengan waktu yang bersamaan meskipun kejadiannya sangat lama dan waktu itu juga adiknya itu baru lahir dari rahim ibunya.

" Udahlah kak , kita jangan sangkut pautkan cewek tadi sama keluarga kita . Lagian mana mungkin Keluarga mereka penculik " jelas Saaih menatap Iyyah yang mungkin pikirannya melantur kemana - mana .

Saaih memilih pulang kerumah , daripada dia mencari ketiga temannya mending ia pulang saja .

" Assalamualaikum "

" Wa'alaikumsallam , darimana Lo ? " Tanya Atta melihat Saaih dan Iyyah yang baru pulang.

" Dari kampus bang , Lo kagak kerja ?" Jawab Saaih sembari bertanya .

Iyyah mengambil Adam dari gendongan Atta.

" Reva sakit jadi gue nggak kerja bantuin dia ngurusin Adam " jawab Atta duduk di sofa.

" Yaelah bang , kan ada kak Sohwa tuh dia kan bisa ngurus Adam " Kata Saaih .

" Lo kagak lihat kakak Lo tuh Lagi hamil besar , nggak boleh kecapekan " Jelas Atta menunjuk Sohwa yang tengah duduk di meja makan .

" Ya ya yang udah nikah mah beda , Abi dan umi kemana ?" Tanya Saaih tak melihat kedua orangtuanya.

" Umi sama Abi keluar kota , mencari jejak mereka " jawab Atta memandang foto 3 bayi kembar.

Saaih memejamkan mata , semenjak Orangtuanya menceritakan ketiga adiknya yang baru lahir di culik oleh musuh Abinya.  Orangtuanya lebih banyak pergi keluar kota dan sering meninggalkan mereka. Atta yang sudah mempunyai keluarga kecil bersama Reva dan mempunyai 1 anak namanya Adam . Sohwa sebentar lagi mempunyai Keluarga seperti Atta , mereka menjalani kehidupan mereka masing - masing .

" Lo kenapa Ih?" Tanya Atta menatap Saaih yang melamun .

" Gue bosen bang , kalian jadi jarang kumpul umi Abi sering keluar , Saaih kesepian "

" Kalo kesepian bantu cari Mereka agar masalah ini cepet kelar , kita cepet kumpul kayak dulu "

" Ah udahlah bang , Gue harus cari kemana wajahnya aja gue kagak tau "

" Carilah ih , Lo nggak sayang sama ketiga Adek lo " tanya Atta .

" Gue kenal aja nggak bang " jawab Saaih asal .

" Gila Lo , harusnya Lo bantu kita buat cari Anggota Keluarga kita bukan kayak gini "

" Serah Lo lah bang capek gue " kata Saaih langsung pergi meninggalkan Atta dan Iyyah .

" Dia masih belum ngerti bang , maklumi aja nanti Iyyah coba bantu buat ngomong sama dia ya bang " Sahut Iyyah yang tengah bermain Dengan Adam .

Atta hanya mengangguk

To be Continued

Vote..... Next...

where is my real family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang