Vomment jangan lupa!
Happy reading! ♡~♥~
"Apa kabar?" Kekeh Lucas sembari meludah tepat di samping Saga.
Hal itu membuat Saga murka, sedikit saja ludah Lucas mengenai bajunya, Saga tak akan tinggal diam. "Kalian nunggu gue teriak dulu?! Tangkap!"
Melihat wajah Saga yang menyeramkan, anggota Tartarus spontan berlari mengelilingi gudang tua itu. Salah satu anggota Tartarus, yakni Caesar yang telah berada di lantai atas berteriak, "Kosong!"
Tiba-tiba Saga melepas cekalannya pada tubuh anak buah Lucas, dan menghentikan mobil jeep yang dikendarai Lucas.
Berdiri di tengah-tengah jalan sambil merentangkan tangannya, sungguh hal yang gila. Bisa saja Saga ditabrak oleh Lucas dengan mudahnya.
Suara klakson dari mobil jeep itu terdengar nyaring, sedangkan Saga masih kukuh berdiri di depan mobil itu. Saga berteriak lantang, "TURUN! BANCI LO? BERANINYA SAMA CEWEK DOANG!"
Lucas yang dikatai seperti itu hanya menyeringai, dan semakin menjadi-jadi untuk segera pergi dari sana. Suara deruman yang menyakiti telinga, ditambah suara klaksonnya, lengkap sudah.
"Minggir Ga, gue mau rapat!" Ucap Lucas acuh tak acuh.
"Rapat? Rapat ngebahas siapa yang akan lo bunuh lagi? Haha," Kekeh Saga, menendang pelat nomor mobil Lucas hingga terlihat penyok.
"Ngajak ribut lo?!"
"Turun!"
"Minggir atau gue tabrak?!"
"Tabrak, kalau berani," Tantang Saga dengan berani, bahkan cowok itu menunjuk-nunjuk dadanya, "Tabrak! Ayo tabrak!"
"Anjing," Umpat Lucas pelan, tanpa basa-basi Lucas membanting setir ke arah kanan dan dengan mudahnya cowok itu lolos dari Saga.
Buru-buru Saga menaiki motornya lalu mengejar mobil Lucas, diikuti oleh seluruh teman-temannya. Tetapi salah satu dari mereka ada yang mengambil buku diary yang bertuliskan bahwa pemiliknya adalah Syakila Bashira.
~♥~
"Bara, aku nggak mau keluar rumah." Gadis itu merengek pada Bara yang tengah memakaikan sepatu di kaki kirinya. "Nanti ketemu Leo, aku nggak mau."
Bara mengusap lembut wajah cantik Zenatha, lalu mengucapkan sesuatu yang membuat gadis itu tersipu malu, "Ada aku yang selalu lindungin kamu, tenang aja."
"Ih kamu mah jago banget bikin aku baper," Kekeh Zenatha sambil memukul bahu cowok itu.
Bara tersenyum, "Gitu dong, senyum. Kan makin cantik."
"Zzzzz, terus aja bikin aku baper."
"Yuk, mau gendong?" Tawar cowok itu yang di jawab anggukan berkali-kali oleh Zenatha. Bara membalikkan tubuhnya, dengan senang hati Zenatha menaiki punggung tegap itu dan memeluknya erat.
"Akan kemana kita hari ini, señorita?"
"Aku mau shopping!" Teriak Zenatha antusias, menyebabkan Bara sedikit oleng ke belakang yang untung saja cowok itu masih dapat seimbang.
"Jatuh, Ra." Bara memukul halus paha Zenatha, lalu melangkahkan kakinya keluar rumah menuju mobil yang sudah terparkir di halaman luas milik keluarga Dersen.
~♥~
Zenatha menghembuskan nafasnya kasar, memandangi mobil-mobil yang berbaris di depannya, gadis itu merasa sangat bosan. Di dalam mobil, Zenatha melakukan apa saja yang menurutnya asik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am Micheart
Підліткова літератураMengapa semua orang begitu mudahnya mengungkapkan cinta?