3

147 20 0
                                    

Soojin lagi panik setengah mati. Setelah kelas Kimia Dasar selesai dia sibuk merogoh ransel dan mengeluarkan seluruh isinya ke atas meja. Juga sibuk melihat-lihat kolong bangku. Kim Yewon yang duduk di sebelahnya dan bersiap-siap untuk keluar pun mengernyit menatap Soojin. "Kenapa, Jin?"

Soojin mengangkat kepala. Gadis itu menatap Yewon dengan wajah putus asa, "Buku tugas Kalkulusku nggak ada, Won..."

Mata Yewon melebar, "Ha? Seriusan? Di tas nggak ada?"

Soojin menggeleng lemah, tanpa sadar dia udah menggigiti kukunya. "Nggak ada. Di kolong bangku juga nggak ada..."

"Coba cari lagi deh, lo lupa kali..." Yewon berusaha menenangkan Soojin yang lagi panik. "Gue coba tanya di grup deh siapa tahu ada yang bawa buku lo."

"Guys..."

Soojin dan Yewon menoleh ke belakang. Tepatnya kearah seorang lelaki yang duduk dipojokkan. "Apaan?"

"Maaf nih, Jin. Gue pinjem dulu bukunya, ya. Mau nyalin hehehehe..."

Nyawa Soojin kayak hampir hilang setengah. Daritadi dia panik bukan main, ternyata bukunya ada di lelaki itu. "YA AMPUN! KANG MINHEE! KALAU MAU MINJEM BILANG DONG!" Soojin nggak bisa nggak ngegas kalau kayak gini. Dia hampir kena serangan jantung gara-gara bukunya hilang, apalagi dia ngerjain soal kalkulus sampai mau muntah di rumah pas akhir pekan kemarin.

"Minhee kebiasaan deh suka minjem nggak bilang-bilang!" Yewon ikutan sewot. Hari Senin kemarin juga dia yang jadi korbannya. "Dasar pemalas! Kerjain sendiri lah!"

"Ini bukan malas. Ini demi solidaritas, Won!" Minhee mengelak.

"Halah!"

"Jin, sori! Habisnya lo fokus banget tadi makanya gue langsung ambil buku lo! Tapi plis jangan timpuk gue pakai sepatu kayak Yewon!" Minhee minta ampun. Kapok dia kemarin mukanya dihantam sepatu Yewon.

Soojin melengos, "Yaudah tapi nanti sekalian kumpulin buku gue ya!"

"ASHIAAP, BOS!"

Baru saja Soojin dan Yewon mau keluar dari kelas, Byungchan dan Wooseok masuk ke kelas mereka dengam wajah bingung. "Lho? Anak-anaknya udah pada keluar?"

"Udah daritadi, Kak." Jawab Yewon. "Kelas selesai lebih cepet."

Byungchan menghela napas, "Telat kita, Tet."

"Yaudah nanti bilangin aja sama yang lain kumpul di teater jam empat buat ngomongin makrab." Kata Wooseok.

Yewon dan Soojin mengangguk patuh.

"Woi, Kak Byungchan!!" Panggil Minhee dari pojokkan kelas. Dia melambaikan tangan pada kakak kelasnya di SMAnya itu.

"Apaan?" Tanya Byungchan. Byungchan masuk ke dalam dan menghampiri Minhee yang masih sibuk nyalin. "Copas tugas lo ya?"

"Hehehe...iya..." Minhee terkekeh.

"Kebiasaan banget lo daridulu." Ledek Byungchan.

"Kak, punya tanggokkan semester satu nggak??" Minhee nyengir. "Kalau ada minta dong!"

Mendengar permintaan Minhee, Byungchan langsung mengunyeng-unyeng kepala lelaki itu dengan sekuat tenaga. "Belajar yang bener!Bukannya minta tanggokkan! Rebahan mulu sih lo makanya otak lo ikutan rebahan!"

"Nggak ada tanggokkan gue nggak hidup, Kak disini!" Seru Minhee sambil mencoba melepaskan tangan Byungchan dari kepalanya.

"Dek, jangan ngikutin Minhee ya! Sesat dia tuh! Calon-calon Sarjana Tanggokkan! Bukan Sarjana Teknik!" Byungchan berbicara pada Yewon dan Soojin yang sedaritadi ketawa ngeliat Minhee aama Byungchan.

[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang