KTH's Begin

4.6K 171 11
                                    

Bismillahirahmanirahim

Deg-degan Present#PLAK

KTH's Stories - By Me 😂

Happy Reading;)

.
.

17 tahun yang lalu

"hiks.. Taee sayangnya ibu."

Grepp

Sosok wanita itu merengkuh anak lelaki berumur 6 tahun dengan air mata yang membasahi wajah ayunya.

"ibu.. Ibu kenapa menangis? Apa adik bayinya Tae menyakiti perut ibu?" si anak-Tae melepaskan pelukan ibunya. Jari-jari kecilnya menyusuri perut ibu yang membesar di balik gaun biru sederhana yang dilapisi sweeter rajut kesayangan ibunya.

Iris coklatnya lalu berpindah pada satu buah tas yang sudah berada disamping ibunya.

"ibu mau pergi, eoh?"

"Kim Taeyon, cepat kita harus pergi." sosok asing dimata anak kecil itu menyeru sambil membanting pintu kusamnya.

Taeyon menggeleng didalam pelukan Tae si anak kecil. Isak tangisnya semakin terdengar kala tas butut milik mereka diangkat oleh pria asing itu.

"aku mohon, biarkan aku membawanya juga.."

"jangan terlalu banyak meminta. Cepat keluargaku sudah menunggu kedatangan kita." setelah mengatakan itu, si pria kembali menghilang dari balik pintu sambil mengangkat tas butut mereka.

"siapa paman itu, bu? Apakah kita akan pergi? Kenapa tas berpergian kita dia bawa?" pertanyaan beruntun keluar dari bibir tipis anaknya, membuat tangis Taeyon semakin menjadi. Jika boleh, ia ingin membatalkan perjanjian ini saja. Tapi tidak, jawabannya tidak. Mata serupa dengan mata anak itu menatap perutnya yang semakin membuncit. Sosok yang sedang nyaman dalam rahimnya juga tidak bisa ia lupakan begitu saja. Biaya kelahiran semakin tinggi juga untuk hidupnya, ia tidak sanggup sebagai seorang single mother. Lalu matanya menatap wajah menggemaskan yang sudah hadir selama 6 tahun hidupnya. Hanya 6 tahun?

Hatinya membenci dirinya sendiri, bagaimana mungkin ia akan menelantarkan anak yang sudah mengisi hidupnya selama 6 tahun begitu saja. Saat keadaan semakin sulit, hanya anak itu yang menemaninya dengan rupa manis nan menggemaskan sedangkan sosok penting lainnya, pergi meningglakannya.

Dan ia akan melakukan hal yang sama pada Tae-kesayangannya.

"Tae,- Ck!" si pria itu kembali, dengan decakan kesal saat melihat wanita yang ditunggunya masih menangis meratapi wajah putranya.

"Kim Taeyon, aku mohon. Bukankah kita sudah membicarakan ini. Ia akan baik-baik saja, dan jika sudah baik-baik saja kau bisa mendapatkannya lagi."

"dia tidak akan baik-baik saja tanpaku, Yonjae. Tidak." karena aku juga tidak akan baik-baik saja tanpa dia. Tangis Taeyon saat membantin dalam hatinya.

Si anak-Tae dengan raut bingungnya menatap ibunya yang menangis dan pria itu yang mendecak pada ibunya. Bibir tipisnya mulai membilat saat otak kecil telah selesai mencerna, "paman jangan menyakiti ibu, atau aku akan menggigit paman." ujar Tae galak sambil memeluk leher ibunya posesif.

Rupanya pria itu tak sabar, waktunya terbuang percuma karena tingkah berlebihan yang mereka buat. Ia kembali mendecak, lalu langsung menyeret paksa wanita itu untuk keluar.

Tae semakin kesal dengan pria itu saat ia menarik kasa ibunya. Dengan kaki kecilnya, ia mengekori sang ibu sambil tetap memegang lengannya.

"paman jangan kasar dengan ibu. Ibu ini sedang menjaga adikku tahu!" Dengan kekuatan tidak seberapa-dibanding pria dewasa itu- Tae menarik-menahan langkah ibunya. Tae bahkan harus terseret karena kewalahan dengan langkah kecilnya.

KTH's Stories (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang