•••Kalila sedang berjalan di koridor sekolah untuk kembali ke kelas karena ia habis membantu Bu Ana membawakan buku-buku tugas teman sekelasnya ke meja Bu Ana.Tiba-tiba tangan Kalila ditarik dengan seseorang menuju belakang sekolah.Ternyata yang menarik Kalila adalah Anggit.Anggit dan teman-temannya membawa Kalila ke belakang sekolah.
Anggit dan teman segengnya mengerubungi Kalila.Mereka bertanya tanpa henti pada Kalila.
"Jadi ini yang namanya Kalila"ucap cewek cantik berambut pirang.
"Jadi dia ini yang berani deket-deket sama Adam?"lanjut cewek berambut keriting gantung.
"Cantik sih cantik tapi..."lanjut cewek yang berambut pirang tetapi menggantung ucapannya.
Hingga ketika Anggit mendorong Kalila hingga ia terpojok di dinding."Lo itu sama sekali gak cocok sama Adam,Adam itu cocoknya sama gue!Inget ya kalo lo sampe kegatelan sama Adam lo bakal berurusan sama gue!".
Anggit dan gengnya pun pergi meninggalkan Kalila setelah melabrak Kalila untungnya mereka tidak melukai Kalila atau menyiram Kalila dengan air.
Lagian untuk apa mereka melabrak Kalila,padahal ia tidak merasa kalau ia kegenitan dengan Adam.Kalila tidak ambil pusing dengan omongan Anggit dan gengnya tadi,ia langsung pergi menuju kelasnya.
•••
Sesampainya di kelas Kalila melihat Nara memasang wajah yang tertekuk."Lo lama banget si,kemeja guru berasa ke luar negeri!.
"Hehe maap dah,gue tadi mampir ketoilet"kata Kalila berbohong padahal tadi dia habis dilabrak oleh Anggit dan gengnya tapi dia tidak mau membuat sahabatnya itu khawatir.
"Yaudah yuk kekantin laper nih gue,Dara juga udah nungguin disono"ajak Nara.
Saat Kalila,Nara dan Dara sedang mengobrol di kantin.
"Kal!"panggil seorang cowok dari arah belakang.
Kalila sudah tidak asing dengan suara khas cowok ini.Ya,dia Varo.
"Mau apa lo!?"tanya Nara tidak santai.
"Heh gue manggil ayang beb gue ya bukan lo kutu kebo!"ujar Varo lebih tidak santai.
"Makanya kalo manggil jangan sampe kedengeran gue dong,ya gue jawablah!"
"Di kira gue super dede ama anaknya apa! bisa manggil pake ilmu batin"gerutu Varo kesal.
Kalila yang jengah dengan perdebatan teman-teman astralnya itu pun menengahi mereka karena kalau tidak dihentikan mereka tidak akan selesai debatnya.
"Kenapa Var?"tanya Kalila.
"Yang tadi pagi...,"ucap Varo sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"Tadi pagi apa?"tanya Nara penuh selidik.
"Aishhh,lo diem ngapa dah!"protes Varo pada Nara yang terus-terusan kepo.Nara pun langsung menggerutu tak jelas.
"Ooo itu,ambil aja di tas gue ya"ucap Kalila mengerti arah pembicaraannya.
"Lah-lah ngapa lo?mau nyontek ya!?ngaku!??"Nara tiba-tiba meninggikan suaranya.
"Lo apaansih budek nih kuping gue lama-lama!"ucap Varo sambil meniupkan tangannya lalu ditempelkan ke telinganya karena suara Nara yang tak mengenakan kupingnya tadi.
"Heh! Kalila itu udah susah payah ngerjain PR nya lah lo malah enak-enakan nyontek!"ucap Nara tak terima.
"Lah gue gak nyontek kali,gausah fitnah deh lo!"balas Varo tak terima juga.
"Lah terus apa kalo gak nyontek?"kali ini Dara yang bertanya.
"Ya gue cuma mau nyocokin jawaban gue sama Kalila aja!"elak Varo untuk membela diri.
"Gausah kebanyakan cincong lo,gue tau lo itu modusnya mau nyocokin tapi malah nyontek kan?udah hapal gue mah!"ucap Nara sengit.
"Lah emang kenyataannya gitu kok"balas Varo mengelak lagi.
"Nih ya kalo lo cuma mau nyocokin doang,ngapa gak sama Adam atau gak si Gio aja?.
"Gimana bisa nyocokin,mereka aja ada disana!"sahut Varo sambil menunjuk kearah lapangan basket,terlihat Adam dan Gio berada disana sambil bermain basket.
Adam dan Gio sebenarnya pintar dalam hal pelajaran akan tetapi mereka berdua malas,mereka akan mengerjakan kalau waktunya sudah mepet.
Sebenarnya Adam adalah satu-satunya siswa yang penggemarnya banyak bahkan melebihi penggemar Kavin yang notabennya ketua osis disekolah ini,itu karena kepopuleran Adam juga sampai ke sekolah-sekolah lain.
Bahkan siswi-siswi dari sekolah lain sering terlihat di gerbang sekolah saat jam pulang sekolah hanya sekedar untuk melihat Adam,sekalipun itu hanya pura-pura jajan bahkan adapula yang blak-blakan mengungkapkan perasaannya ke Adam.
"Kal!"panggil Varo menyadarkan Kalila yang fokus melihat kearah Adam.
"E-eh iya?"Kalila gelagapan menyahuti panggilan Varo yang menatapnya jahil.
"Ngeliat Adamnya gak segitunya juga kali"goda Varo .
"Apa?"kali ini Kalila seperti orang linglung mendengar ucapan Varo,sementara Varo malah tertawa geli melihat tingkah Kalila.
"Mamanya Adam ngidam apasih waktu ngandung dia?"Dara tiba-tiba bertanya,ternyata ia juga melihat ke arah Adam.
"Gue sih pernah diceritain sama Mamanya Adam kalo Mamanya itu ngidam...,"ucap Varo sengaja menggantungkan ucapannya.
"Ngidam apaan!?"tanya Dara tak sabar,kali ini ia fokus memperhatikan Varo.
"Dengkul tokek!"jawab Varo didekat telinga Dara.
Dara menggeram kesal langsung mencubit lengan Varo sangat keras.
"Aduh sakit Dar!!!"gerutu Varo dengan wajah cemberut sambil mengusap lengannya yang tadi dicubit Dara.
"Hahahaha... Mampus lo makanya kalo gak tau itu gak usah sok tau"ucap Nara tertawa jahat.
"Makanya kalo ngasih pertanyaan itu yang gue tau jawabannya aja!"ucap Varo tak mau kalah.
Kalila hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ketiga temannya itu.
Saat Kalila akan masuk ke kelas karena jam istirahat sudah habis,ia ke kelas sendirian karena Nara ketoilet dahulu sedangkan Dara sudah kekelasnya.Kalila menghentikan langkahnya saat melihat Kavin akan masuk ke kelasnya sendiri,tetapi seseorang mendorong pundak Kalila agar cepat masuk ke kelas.Saat menengok ke belakang Kalila melihat ada Adam yang dekat dengannya dan Gio yang berjalan agak jauh dari posisi Adam.
"Apa Adam ngedorong pundak gue?"batin Kalila.
"Apa?"tanya Adam saat Kalila melihat ke arahnya,Kalila langsung menggelengkan kepalanya lalu masuk ke kelas.
•
•
•
•
•
Makasih buat kalian yang baca cerita ini,jangan lupa votenya juga yaaaa tq💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You
Teen FictionADAM REYNAND KENDRICK. Dijuluki most wanted disekolahnya.Wajahnya sangat tampan tapi sayang sikapnya cuek,dingin,selalu memasang wajah datar dan tidak peduli dengan sekelilingnya. Ia tidak pernah mau pacaran,karena dia hanya mencintai teman semasa k...