•Part 18

28 2 0
                                    


Di dalam kelas suasana lumayan sepi karena kebanyakan mereka mengerjakan PR fisika masing-masing.

Varo nampak serius menulis dibuku PR yang ada didepannya,lalu mengamati buku PR yang lain dan kembali terlihat bingung menatap buku PR yang tak lain adalah buku PR milik Kalila.

Adam dan Gio belum datang,mungkin mereka mampir ke kantin untuk membeli minuman.Kalila segera duduk di kursinya tepat didepan Varo.

"Eh Kal kebetulan lo ada disini!"seru Varo ketika menyadari Kalila sudah sampai dikelas.

"Emang kenapa?".

Varo beranjak dari tempat duduknya lalu duduk disebelah Kalila sambil memberikan buku PR milik Kalila lalu menunjukannya pada Kalila.

"Ini gimana sih,hasilnya kok bisa segini?gue bingung takutnya nanti ditanya pas maju"tanya Varo.

Kalila mengamati buku PR miliknya."Oh yang ini?".

"Iya gimana caranya,gue pusing liatnya belibet-libet rumusnya!".

Kalila menahan tawa melihat ekspresi Varo yang seperti anak kecil yang tidak dibelikan es krim oleh Ibunya.

"Jadi ini tu-"

"Kenapa?".

Suara dingin yang terdengar familiar menghentikan perkataan Kalila.Saat Kalila mendongak ada Adam yang berdiri disebelah Kalila.

"Oh gue cuma nanya cara ngerjain PR fisika doang"jawab Varo disertai cengiran konyolnya menunjukkan giginya yang putih dan rapi.

"Emang lo belum ngerjain?"tanya Adam,Varo masih setia dengan cengiran konyolnya."Bukannya di buku paket sama caranya?".

"Iya sama,sama-sama bikin puyeng!"gerutu Varo lesu.

"Makanya teliti!"tegur Adam tegas,mampu membuat Varo makin lesu.

"Jelasin dong Kal"rengek Varo.

"Pindah gak?"tanya Adam.

"Aishhh bentar aja Dam?ya?"rengek Varo lagi sambil memasang puppy eyesnya.

Adam menatap tajam Varo seakan-akan ingin menelan Varo hidup-hidup,Varo yang merasakan aura berbahaya langsung  berbalik dengan bergidik ngeri.

Kalila menatap Adam tetapi diabaikan dan langsung duduk disebelah Kalila,ia langsung mengambil posisi menumpukan kepalanya diatas meja dengan lengannya dan langsung tidur sembari menunggu Pak Dino datang.

Oh ya,karena tempat duduk sudah diatur oleh Bu Ana selaku wali kelas,jadi Kalila duduk dengan Adam sedangkan Varo dengan musuh bebuyutannya yaitu Nara tiada hari tanpa bertengkar,dan Gio bersama murid cewek lainnya.Jadi mereka duduk dengan lawan jenis agar tidak terlalu ribut kalau sedang proses belajar mengajar.Karena biasanya jika duduk sesama jenis pasti sibuk menggosip,apalagi anak cewek.

•••

Mentari bersinar cerah pagi ini,kicauan burung-burung terdengar merdu.Namun sayang sinar dan kicauan tersebut tak berhasil membangunkan seorang gadis yang masih bergulat didalam mimpinya.

Saat mendengar ketukan pintu,Kalila mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan cahaya matahari.Ternyata yang mengetuk pintu barusan adalah Mamanya.

"Sayang kamu kok belum mandi sih,emangnya kamu gak mau anter Mama sama Papa ke bandara hm?tanya Mama Kalila.

"Mau kok ma,ini aku bentar lagi mandi.Tunggu aku ya"Kalila menguap lalu beranjak dari tempat tidurnya.

"Yaudah Mama tunggu di bawah ya sayang"ucap Mamanya lalu turun kebawah.

Hari ini tepat dimana Mama Papa beserta Ayah dan Bundanya Adam akan pergi ke Paris.Kalila ikut mengantar Mama dan Papa nya ke bandara.

Setelah Kalila sudah rapih dengan celana levis panjangnya serta hoodie pink dan rambutnya yang digerai bebas.Ia nampak cantik memakai pakaian itu.Kalila menuruni tangga menghampiri  Mama dan Papanya dan langsung sarapan bersama.

"Kamu udah siap sayang?Ayo kita berangkat ke bandara"ajak Papanya.

"Ayo Pa"ucap Kalila.

Setelah mereka sampai di bandara,disana sudah ada Ayah dan Bundanya Adam beserta Adam dan Alea.Pesawat yang akan mengantar orang tua mereka akan berangkat 15 menit lagi.

Kalila tidak henti-hentinya memeluk Mamanya."Mama jangan lama-lama ya disana,sering-sering telfon aku ya".

"Iya sayang kamu juga hati-hati disini,jangan ngerepotin Adam sama Alea ya"ucap Mamanya.

"Kak Lila gak ngerepotin aku kok Tan"ujar Alea.Alea memang memanggil Kalila dengan sebutan Kak Lila karena katanya kalau panggil dengan nama lengkap itu kepanjangan.

"Betul yang dibilang Alea Al,Kalila gak ngerepotin mereka kok"sambung Bunda Adam dan Alea.

Pesawat pun akan segera berangkat,lalu orang tua mereka berpamitan.Kalila yang ditinggal orang tuanya pun menangis walaupun tidak mengeluarkan suara.

"Cengeng"sahut Adam datar.

"Apaansih Bang,kan kasian Kak Lila"ucap Alea sambil memeluk Kalila.

Adam sebenarnya ingin memeluk Kalila tapi dia gengsi dan mencoba menutupi kalau Kalila itu Chaca,cewek yang dicintainya.Lalu merekapun pulang ke rumah Adam dan Alea,karena Kalila akan tinggal bersama mereka,Kalila juga sudah membawa koper dari rumahnya.

Setelah sampai dirumah,Kalila pergi bersama Alea yang akan menunjukan dimana kamarnya sambil berceloteh ria.Adam yang melihat kerempongan perempuan-perempuan itu menghela nafas dan langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya.

"Nah ini kamar Kakak,kalo Kakak perlu sesuatu gak usah sungkan bilang ke aku ya anggep aku kayak adek Kakak sendiri"ucap Alea.

"Iya Le,makasih ya".

"Iya sama-sama Kak,yaudah aku ke kamar aku dulu ya.Kamar aku sebelahan kok sama kamar Kakak,nah yang disebelah kamar aku itu kamarnya Bang Adam.Kalo butuh sesuatu inget ya harus bilang aku kalo gak Bang Adam oke?".

"Oke".

"Bye Kak Lila"ucap Alea sambil menutup pintu kamar.

Kalila merebahkan badannya ke ranjang Kingsize,ia melihat-lihat kamar tersebut.Kamarnya luas dan...,ya mewah.Kalila pun memejamkan matanya lalu tertidur.

See you next part💓

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang