Kehidupan seorang Park Zalna atau yang kerap disapa Ana oleh kebanyakan orang mungkin akan terasa sangat menyedihkan. Pasalnya diusia yang baru saja menginjak enam tahun Ana telah dijodohkan oleh seorang anak laki-laki yang dua tahun lebih tua darinya.
Jung Jaehyun.
Jae merupakan anak dari direktur utama tempat ayah Ana bekerja.
Ana adalah anak yang pintar dalam bidang akademik, dia juga sangat ramah dan senang berbagi. Senyum dibibir Ana seakan sudah menjadi sebuah ciri khas yang dimilikinya. Sedangkan Jae adalah anak yang acuh tak acuh kepada lingkungan sekitarnya.
Hari ini ayah Ana dan Jae sudah membuat janji untuk bertemu membicarakan tentang perjodohan anak mereka.
Ana yang tidak tau akan diajak pergi kemana oleh ayah ibunya masih saja terus tersenyum karena siang ini ia menggunakan sebuah gaun baru yang dibelikan oleh ibunya.
Begitu pula dengan Jae, anak berusia delapan tahun itu hanya memikirkan tentang mainannya saja yang tidak boleh tertinggal kemanapun dia pergi.
Mereka berdua belum mengerti apapun, yang mereka tau hanyalah bermain. Pertemuan pertama Ana dan Jae juga hasil kebohongan orang tua yang mengiming-imingi mereka dengan sebuah mainan.
Ana yang sangat baik hati mengulurkan tangannya kepada Jae, "Hai, boleh aku tahu siapa namamu?"
tapi tak disangka, Jae tidak menghiaraukan Ana dan hanya fokus kepada robot-robotannya.Ana bukanlah anak yang mudah menyerah, dia mengulagi perkataannya sekali lagi.
"Hei, Aku Tanya Siapa Namamu?" kali ini sedikit ada hentakan disetiap nada yang terucap dari bibir kecil Ana.
Jae hanya melirik Ana lalu melanjutkan sesi bermain.
"Yasudah jika tidak mau menjawab!" sambung Ana sekali lagi sebelum ia meninggalkan Jae sendiri.
Ana dan Jae tidak berada pada tempat yang sama dengan orang tua mereka, namun masih dalam jarak jangkauan pandangan.
Ana yang tidak dihiraukan oleh Jae memilih bermain dengan burung merpati yang hinggap pada pagar pembatas jalan menuju Namsan tower. Melihat Ana yang terlalu asik dengan burung merpati berhasil membuat Jae tertarik dan meninggalkan mainannya.
"Jung Jaehyun, kau bisa memanggilku Jae." keberadaan Jae didekat Ana sontak membuatnya terkejut. Ana bahkan sempat mengira jika Jae tidak bisa berbicara.
"Aku Park Zalna, panggil saja Ana." Balas Ana dengan senyum tipis diwajahnya.
"Kau menyukai merpati?" tanya Jae.
"Hm--begitulah. Sebenarnya aku sangat menyukai hewan, aku bahkan tidak takut dengan seekor tikus." penjelasan Ana membuat Jae bergidik geli.
"Tikus itu kotor." jawab Jae singkat,
"Aku membenci tikus." sambungnya.
"Tapi tikus itu lucu, aku tidak suka jika ada orang yang membunuh tikus, dia juga ingin hidup." pembelaan dari Ana membuat Jae diam sejenak.
"Ya.. Terserah mu saja." balas Jae.
Perbedaan sikap kedua anak ini membuat mereka terlihat begitu lucu. Ditambah lagi ukuran tubuh mereka yang terlihat begitu drastis membuat siapapun yang melihat mereka merasa gemas.
Jae yang masih asik dengan burung merpati tidak menyadari jika Ana sudah pergi. Ana tampak tertarik dengan hal baru, matanya menunjukkan kesan kagum pada sesuatu. Ana belum pernah melihat banyak sekali gembok tergantung pada sebuah pagar besi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAMSAN DID IT
Short StoryPark Zalna hidup, duduk didepanku. Jung jaehyun hidup, sangat jauh dariku. (ーー゛)