'Meski takdir sudah ditentukan Tuhan, tapi aku akan berjuang menjadikanmu sebagai takdirku'
°°°
"Jungkook-a sudah malam, kenapa kau kesini? Bukannya kau bilang tak ada jadwal ke kampus tadi pagi?" Nayeon yang berada di bagian kasir cukup kaget melihat Jungkook datang ke Cafe nya padahal waktu sudah menunjukkan setengah sepuluh malam.
"Memangnya ada larangan aku tak boleh kesini malam hari?" Tanya kembali Jungkook, tak menjawab pertanyaan Nayeon.
"Bukan begitu, sebentar lagi juga aku akan menutup Cafe nya."
"Karena itu, aku datang untuk mengantarkanmu pulang." Nayeon terdiam sesaat akan jawaban dari Jungkook.
Jika Nayeon boleh jujur, ia masih merasa canggung akan ucapan Jungkook semalam. Dan malam ini lelaki itu tak seperti biasanya, sengaja datang untuk mengantarkannya pulang. Bagaimana ia bisa bersikap normal?
"Tak perlu kau mengantarku. Aku masih lama pulangnya. Belum lagi aku harus membersihkan semuanya sebelum menutup Cafe." tolak Nayeon ia tak tau harus bagaimana.
"Karenanya aku pesan one cup of Hot Coffee untuk menemaniku menunggumu. Jadi tolong buatkan pesananku nona. Dan ini credit card ku." ucap Jungkook seraya meletakkan credit card nya di atas meja kasir, dan iapun melenggang ke arah kursi yang ada di pojok sebelum mendapatkan protes dari gadis itu.
Nayeon hanya bisa menghela nafasnya lalu menyiapkan pesanan dari Jungkook.
Tepat pada waktu sepuluh malam Nayeon memutar papan close yang menggantung pada pintu kaca di depan. Dengan segera ia pun merapikan meja kursi yang telah ia bersihkan sebelummya. Saat ia hendak mengangkat kursi tangannya tertahan oleh sebuah tangan kekar yang sudah pasti milik Jungkook. Karena memang hanya ada mereka berdua di dalam Cafe itu.
"Kau sendirian, dimana rekan kerjamu?" Jungkook menggantikan Nayeon untuk mengangkat kursi.
"Chaeyong pulang lebih awal karena ia ada tugas kuliah, dan Suga Oppa juga pulang cepat karena ada rapat, lagu yang ia produseri akan segera rilis." ucap Nayeon yang mulai mengelap meja lain.
"Kau pasti sudah sangat lelah. Biar aku saja yang membereskan meja kursinya. Dan kau lebih baik mengganti pakaianmu, bersiap untuk kita pulang." Dengan segera Jungkook merebut cleaner spray dan lap yang ada di tangan Nayeon.
"Tapi..." Jungkook tak memberikan kesempatan Nayeon untuk protes. Dengan tangannya yang ada di kedua bahu Nayeon, ia dorong tubuh mungil itu ke dalam ruang belakang Cafe.
"sssttt, tidak ada tapi-tapian. Percaya padaku semua akan beres."
Nayeon hanya mendengus kesal dengan bibir yang ia majukan ke depan. Jungkook terkekeh melihat Nayeon yang terlihat sangat menggemaskan.
"Kenapa dengan bibirmu yang maju? Ingin ku cium hmm?" Nayeon mendelik kesal melihat tatapan jahil Jungkook dengan kedua alisnya yang naik turun.
"Ish... Dasar mesum yang menyebalkan!!" Nayeon menghentakan kedua kakinya lalu menjauh dari Jungkook.
Gadis itu tak sepenuhnya kesal dengan Jungkook. Karena nyatanya berhadapan dengan lelaki itu selalu membuat kerja jantungnya tak sehat. Karena itu ia lebih untuk menurutinya daripada harus berlama-lama berargumen dengan lelaki itu.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Jungkook dan Nayeon bisa keluar dari dalam Cafe. Jungkook tak main-main dengan ucapannya. Semua meja dan kursi sudah ia bersihkan dan tertata rapi. Bahkan ia sempat mengepel lantainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION [inyXjjk]
FanfictionIndah, Cantik, penuh arti Cast: Im Nayeon, Jeon Jungkook SLOW UPDATE