7

80 24 5
                                    

🌹🌹🌹🌹🌹🌹







Mentari masih terlalu malu untuk menampakkan wujudnya ke alam semesta, bahkan ia sampai bersembunyi di balik bongkahan kabut putih yang tak terlalu tebal. Suasana seperti ini sangat cocok untuk melanjutkan penjelajahan ke alam mimpi bagi mereka yang terlalu sayang dengan kasur mereka. Seperti seorang yeoja cantik yang dengan nyamannya sembunyi di balik selimut tebal bercorak sakura pink. Menambah kesan hangat selimut itu. Jarum pendek sudah menunjuk angka 8 tapi tak membuat yeoja itu bergerak meninggalkan tempat tidurnya. Kim Sohyun, yeoja itu adalah Kim Sohyun.

Hingga deringan ponsel yang entah sudah berapa kali membunyikan suaranya agar segera di angkat  membuat yeoja itu dengan perasaan malas plus dengan rasa kesalnya karena mengganggu saat pagi-pagi buta. Oh ayolah ini hari libur, apa salahnya jika ia ingin bermanja-manja dengan kasur kesayangannya. Tanpa melihat layar ponsel lagi, wanita itu menggeser tombol hijau di ponselnya.

"Yeobsseo"

Suara khas bangun tidur membuka salam pada obrolan telepon itu, dan terdengar suara decakan kesal dari seberang telepon.

"Ck .. mengabaikan telepon sepertinya sekarang menjadi hobi baru mu Sohyun-ssi"

"Duguseo "

Jujur saja Sohyun tak terlalu mendengarkan apa yang lawan bicaranya itu katakan, kesadaran bahkan belum 100%.

"Bangunlah! Saya tunggu di ruangan saya 1 jam lagi"

Mata yang tadinya masih tertutup kini terbuka bahkan membentuk lingkaran yang cukup sempurna. Dari nada bicaranya saja Sohyun tau siapa yang meneleponnya. Kim Taehyung. Si dosen kurang tau diri yang sialnya adalah Sohyun merupakan Asdos nya.

"Tapi Pak, hari ini hari libur" sebuah  pembelaan akhirnya Sohyun keluarkan
Tak boleh ada yang mengganggu waktu liburnya.

"Tidak ada hari libur hanya karena seluruh dosen rapat" Kim Taehyung juga tak ingin kalah dengan pembelaan mahasiswanya itu .

"Tapi  Pak "

"Tidak ada tapi-tapian, saya hitung waktu 1 jam mulai dari sekarang. Dan jika telat kamu akan mendapatkan sanksi" setelah pria itu mengatakan titahnya yang belum sempat di jawab oleh sang penerima perintah, Kim Taehyung lebih dulu mematikan sambungannya.

"Asih, dasar! lihat saja akan ku balas kau Kim Taehyung "

Umpatan itu keluar begitu saja dari mulut mungil milik Sohyun  rasa kesalnya tak mampu lagi ia pendam, masa bodo dengan dosennya itu jika tau bahwa ia sudah mengupatinya bahkan menyebut nama pria itu tanpa embel-embel apapun. Baginya sekarang Taehyung hanyalah orang yang harus di beri pelajaran agar tak dapat berbuat semena-mena lagi .

Dengan mood yang masih buruk wanita itu melangkah gontai menuju kamar mandi, walaupun ia malas tapi ia harus tetap menuruti perintah dosennya itu. Mungkin setelah sampai di ruangannya Sohyun dapat langsung membalaskan dendamnya, maka ia harus memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk dosen tercinta ( ah mungkin itu dulu, sebelum ia di buat naik darah olehnya) .



°°°°°°°



00:12:01

Setidaknya angka yang di lihat oleh Sohyun di layar ponselnya dapat sedikit membuat Sohyun bernafas lega, ia tidak telat bukan. Ya Sohyun benar-benar memasang waktu stopwact untuk menghindari keterlambatan yang pasti akan berujung kesialan. Masih ada beberapa menit sebelum satu jam yang di tetapkan oleh Taehyung untuk Sohyun, wanita itu kini tengah berdiri di depan sebuah pintu yang tak lain adalah pintu ruangan seorang Kim Taehyung.

Menarik napas dalam-dalam sebelum tangannya mengetuk pintu kayu itu. Ia harus membuat dirinya serileks mungkin berjaga-jaga jika di dalam ia akan meledak karena seribu ulah menjengkelkan seorang Kim Taehyung. Hanya tiga detik setelah ketukan pintu, sang pemilik ruangan meneriakan kata "masuk" yang langsung Sohyun turuti. Dan begitu wanita itu masuk ia langsung di suguhi pemandangan yang tak biasa. Bukan, bukan hal yang aneh ataupun tak mengenakkan. Tapi mungkin ini bisa di katakan sebuah pemandangan yang baik? ah mungkin lebih tepatnya indah. Ya indah .

Fake StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang