Sorry ya, kemarin malem gak bisa up. Ngantuk banget, sampe kebablasan pagi.
Oh ya, mulai part ini pakai POV Kinan ya. Nanti bagian akhir dari POV Rajendra. Jangan bosen karena nanti banyak narasinya. Kalo bosen, paksain baca. Hehe...
✳️ ❇️ ✳️
Apes banget hari ini. Bukannya memperjelas semua, ini malah nambah keruwetan. Ayah yang belakangan ini suka ngode kepengin mantu, malah ketemu pacar (bohongan) aku. Kalau sudah begini, aku mesti gimana, coba? Ini juga si Rajendra. Kenapa langsung memperkenalkan diri sebagai kekasihku di depan Ayah sih? Tanpa izinku dulu.
"Sudah berapa lama hubungan kalian?" Tanya Ayah yang duduk di sofa tunggal. Sementara aku dan Rajendra duduk bersebelahan di sofa panjang. Masih di ruanganku.
"Tidak lama setelah kami jadi juri di program televisi itu, Om. Kira-kira, hampir dua bulan."
Hebat banget pria ini! Jawabannya lancar dan tenang. Kelihatan jujur. Memang aktor berbakat. Bakat bohong.
Ayah mengangguk kecil. "Om cuma mau bilang. Kamu yang sabar menghadapi Kinan. Dia ini anaknya keras kepala sekali. Susah dibilangin kalau sudah ada maunya. Makanya, dia awet sekali jomblonya."
Rajendra seketika terkekeh mendengar ledekan ayahku. Ia melirik sebentar padaku.
"Sebelumnya, berapa lama pacarnya bisa bertahan Om?" Tanya Rajendra masih menahan senyum geli.
Ayah tampak berusaha mengingat. "Em, berapa lama ya? Itu pas dia masih SMA. Biasalah, masih cinta monyet kalau anak muda bilang. Kayaknya gak sampe satu semester deh. Habis itu gak pernah pacaran lagi."
Aku memberengut kesal. Kenapa Ayah mendadak jadi banyak bicara sih? Biasanya paling irit ngomong sama orang yang baru dikenal. Ini malah membongkar aib anaknya sendiri dengan suka hati.
"Jadi, saya pacar keduanya ya Om?"
Ayah mengangguk.
"Mohon doanya ya Om, semoga gak cuma satu semester." Kulihat Rajendra tidak terlihat sedang bercanda.
"Cuma mau pacaran aja?"
"Kalau boleh ya tetap lanjut Om. Tapi, memangnya Om merestui?"
Aku mengernyit. Ini kenapa dia bawa-bawa restu segala sih? Nggak ingat, kalau cuma bohongan.
"Kalau kamu bisa menaklukkan Kinan, masalah restu itu gampang."
"Sa--"
Aku berdehem keras untuk memotong ucapan Rajendra.
"Dari tadi kalian bicara terus, kayak nggak ingat ada aku di sini." Ucapku dengan raut kesal.
"Ada yang ngambek ternyata." Bisik ayah dengan mencondongkan tubuhnya ke arah Rajendra, tapi aku masih bisa mendengarnya.
"Ternyata putri Om juga jutek." Rajendra ikut berbisik.
Dibalas dengan kekehan Ayah. Kemudian Ayah pamit mau kembali ke kantor karena jam makan siang hampir selesai. Mengakhiri perbincangan dengan Rajendra yang langsung terasa akrab. Entah kenapa, aku merasa mereka langsung cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - Book Of Romance Stories
Historia CortaBerisi kumpulan short story bergenre mature-romance. Dan semuanya happy ending. Setiap cerita tidak saling berkaitan. ✔️ Cerita lengkap: Unexpected Couple The Sweetest Scenario One Day With You Unless We're Fated After The Light Goes Down A Woman a...